5 Tanda Kalau Kamu Sudah Lebih Dewasa dari Usia Sebenarnya Menurut Psikolog
Setiap orang memiliki cara dan waktu yang berbeda dalam mencapai kedewasaan emosional. Ada yang terlihat matang sejak muda karena cara berpikirnya yang tenang dan bijak, tetapi ada juga yang membutuhkan waktu lebih lama untuk sampai di tahap itu.
Dari situ kita bisa pahami bahwa tanda kedewasaan tidak selalu diukur dari usia, melainkan dari bagaimana seseorang merespons segala hal yang terjadi dalam kehidupan, mengelola emosi, dan mengambil keputusan.
Menurut para psikolog, ada beberapa tanda yang bisa menunjukkan bahwa seseorang sudah lebih dewasa dari usia sebenarnya. Jika kamu penasaran apakah kamu termasuk di antaranya, simak pembahasan dalam artikel yang dilansir dari The Vessels berikut ini!
Merangkul Perubahan
![]() Menerima perubahan adalah bagian penting dari pertumbuhan diri dan menjadi salah satu tanda kedewasaan seseorang/Foto: Freepik/lookstudio |
Perubahan adalah sesuatu yang tak terelakkan dalam hidup, dan caramu menanggapinya mencerminkan tingkat kematangan mental serta emosional yang kamu miliki. Seiring bertambahnya usia, perubahan akan datang dalam berbagai bentuk, baik pada tubuh, peran, maupun situasi kehidupanmu.
Carl Jung, seorang psikolog terkenal, pernah mengatakan, “Kita tidak dapat mengubah apa pun sebelum kita menerimanya. Penghakiman tidak memerdekakan, tetapi justru menindas”. Ungkapan ini menegaskan bahwa penerimaan adalah salah satu ciri orang dewasa dan langkah awal menuju pertumbuhan diri.
Bila seseorang mampu beradaptasi terhadap perubahan dengan pikiran terbuka dan sikap positif tanpa rasa takut atau penolakan, itu menunjukkan bahwa ia berada di jalur yang benar. Sikap menerima dan fleksibel terhadap perubahan ini merupakan tanda bahwa seseorang menua dengan baik, bukan hanya secara fisik, tetapi juga secara batin. Karena sejatinya, penuaan yang ideal bukan hanya tentang tampilan luar, melainkan tentang kemampuan untuk tumbuh dan berkembang di tengah perubahan yang terus terjadi.
Nyaman dengan Ketidaksempurnaan
Menerima kelemahan tanpa kehilangan rasa percaya diri adalah ciri orang dewasa yang sesungguhnya/Foto: Freepik
Tidak ada manusia yang sempurna. Setiap orang memiliki porsi kelebihan dan kekurangan dalam dirinya serta momen keberhasilan dan kegagalan dalam hidupnya. Namun, yang paling penting bukanlah bagaimana kita tampak tanpa cela, melainkan bagaimana kita menyikapi ketidaksempurnaan diri sendiri.
Sayangnya, banyak orang cenderung terlalu keras menilai diri sendiri ketika berbuat salah. Padahal, menerima kekurangan juga merupakan bagian penting dari proses perkembangan pribadi.
Psikolog ternama Albert Ellis pernah menyatakan bahwa “seni mencintai pada dasarnya adalah seni bertahan”. Prinsip ini juga berlaku dalam hal mencintai diri sendiri dengan cara terus berusaha menerima dan menghargai diri apa adanya, termasuk segala ketidaksempurnaan yang dimiliki.
Kemampuan untuk mengakui kekurangan tanpa kehilangan rasa percaya diri bukan hanya menunjukkan seseorang menua dengan baik, melainkan juga menandakan bahwa mereka hidup dengan bijaksana. Sikap ini mencerminkan kedewasaan emosional dan penerimaan diri yang masih sulit dicapai oleh banyak orang.
Menemukan Kebahagiaan dalam Hal-Hal Sederhana dalam Hidup
Bisa menikmati momen kecil dalam hidup merupakan tanda kedewasaan yang jarang disadari banyak orang/Foto: Unsplash/Li Yang
Seiring bertambahnya usia, banyak orang menyadari bahwa kebahagiaan sejati justru bersumber dari hal-hal sederhana dalam kehidupan. Duduk di tepi jendela sambil menikmati secangkir kopi dan memperhatikan suasana sekitar dapat menghadirkan cukup ketenangan di hati orang-orang tersebut.
Psikolog terkenal Abraham Maslow pernah menyatakan bahwa kemampuan untuk hadir sepenuhnya pada momen saat ini merupakan komponen penting dari kesehatan mental. Pandangan ini menegaskan bahwa kebahagiaan sering kali ditemukan dalam momen kecil dan sederhana.
Ketika seseorang dapat merasakan kepuasan dari hal-hal semacam itu alih-alih dari kemewahan atau pencapaian besar, hal tersebut menjadi tanda telah tercapainya keseimbangan batin dan kesejahteraan mental yang banyak diupayakan oleh mayoritas manusia di sepanjang hidupnya.
Merangkul Sisi Rapuh Dalam Diri
Merangkul sisi rapuh dalam diri berarti berani hadir apa adanya tanpa takut dinilai lemah/Foto: Freepik
Merangkul kerentanan dalam diri sering kali disalahartikan sebagai bentuk kelemahan, padahal sesungguhnya itu adalah ekspresi keberanian yang paling jujur. Saat seseorang berani menampilkan sisi dirinya yang rentan, ia sedang menunjukkan kedewasaan emosional yang sesungguhnya.
Brene Brown, seorang psikolog terkemuka, pernah mengatakan bahwa kerentanan bukan tentang menang atau kalah, melainkan tentang keberanian untuk hadir sepenuhnya meskipun tidak tahu bagaimana hasil akhirnya. Ketika seseorang mampu membuka diri, menunjukkan siapa dirinya dengan jujur, dan menerima bahwa tidak segala hal bisa dikontrol, di situlah tanda bahwa ia sedang menjalani proses menua dengan anggun.
Menerima Konsep Kefanaan
Kesanggupan memahami bahwa hidup bersifat sementara menunjukkan ciri orang dewasa yang matang secara emosional/Foto: Unsplash/Daniel Leżuch
Menerima kenyataan bahwa masa tinggal di dunia memiliki batas bukanlah perkara mudah. Namun, hal itu adalah bagian alami dari kehidupan dan proses menua yang akan dilalui setiap manusia. Elisabeth Kubler Ross, seorang psikiater yang sangat berpengaruh dalam bidang psikologi kematian dan duka cita, pernah menyatakan bahwa hanya ketika seseorang benar-benar memahami bahwa waktu di dunia ini terbatas, dan bahwa tidak seorang pun tahu kapan waktunya akan berakhir, barulah ia dapat menjalani setiap hari dengan sepenuh hati seolah itu adalah satu-satunya hal yang dimilikinya di dunia ini.
Bila seseorang sudah mampu mengakui dan menerima kefanaannya serta menjadikan hal itu sebagai motivasi untuk hidup dengan lebih bermakna, berarti ia menua dengan bijak. Sikap seperti ini menunjukkan kematangan emosional dan kedalaman pemahaman yang tidak mudah dicapai oleh banyak orang.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
