5 Tanda Kamu Butuh Beralih ke Gaya Hidup Santai, Perhatikan "Sinyal" Tubuh
Gaya hidup santai atau slow living punya manfaatnya tersendiri apalagi di tengah konsep yang sama maraknya, yaitu hustle culture. Gaya hidup serba sibuk dan cepat, harus melihat progres signifikan untuk menggapai gol terkadang dibutuhkan untuk capai kesuksesan, tapi bukan berarti kita harus melakukannya terus menerus.
Ada kalanya kita perlu cek kondisi diri sendiri. Apakah kita cukup sehat baik secara fisik, spiritual, mental, serta punya hubungan baik dengan orang-orang di sekitar kita? Tak melulu tentang kerja, slow living memperkenalkan kita pada gaya hidup sehat di mana kita perlu mindful (penuh kesadaran) di setiap hal yang kita lakukan. Nah, ini tanda-tanda kamu butuh rehat dari kehidupan sibukmu dan beralih ke slow living, Beauties.
1. Sakit Kepala Sehabis Bangun Tidur
Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes |
Sakit kepala saat bangun tidur di pagi hari bisa dipicu beberapa faktor, salah satunya adalah masalah tidur. Mengutip laman Cleveland Clinic, ketika kesulitan tidur seperti mengalami insomnia, peluang munculnya sakit kepala akan semakin besar. Healthline juga menyebutkan bahwa mengalami stres juga dapat menyebabkan kesulitan tidur atau kualitas tidur rendah sehingga memicu sakit kepala di pagi hari.
2. Suka Kepikiran “Seandainya…”
Ilustrasi/ Foto: Freepik.com/drobotdean
Kita menjalani sehari-hari tapi terbesit hal-hal yang kita inginkan. Kata “Seandainya..” ikut diucapkan. “Seandainya punya gaji lebih besar”, “seandainya punya jabatan lebih tinggi”, dan lain sebagainya seolah menandakan kamu tidak puas dengan hidup yang dijalani sekarang. Padahal, penting bagi kita untuk berhenti sejenak dan menyadari bahwa semua yang kita miliki saat ini adalah cukup, sebagaimana dijelaskan dalam Your Tango.
3. Sering Telat atau Skip Makan
Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/miya227
Sinyal-sinyal yang diberikan tubuh bahwa kita butuh gaya hidup santai juga dipengaruhi oleh pola makan. Bagaimanapun, pola makan tidak sehat lambat laun akan menimbulkan efeknya pada tubuh. Sebab itu, jika kamu sering telat makan atau bahkan sampai melewatkan makan, baik sarapan, makan siang, maupun makan malam karena sibuk kerja, kamu butuh slow living.
4. Burnout
Foto: Pexels.com/ANTONI SHKRABA production
Pernah mengalami burnout, Beauties? David Ballard PsyD dari American Psychological Association menjelaskan kepada Forbes bahwa burnout biasanya disebabkan oleh stres kronis. Dalam sebuah situasi, tuntutan yang dibebankan padamu lebih banyak dibandingkan sumber daya yang kamu miliki. Burnout ditandai dengan rasa lelah, kehilangan motivasi, frustasi dan emosi negatif lainnya, performa kerja menurun, hingga mengalami masalah kesehatan.
5. Nggak Ambil Cuti
Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/FTiare
Tuntutan kerja begitu tinggi sehingga kamu nggak punya waktu untuk ambil cuti? Alasan lain bagimu untuk menerapkan slow living. Luangkan waktu untuk ambil momen di luar jam kerja dan melakukan hal-hal lain selain dari pekerjaan, seperti pergi ke pantai, hiking, camping, atau aktivitas lainnya untuk menikmati alam.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes