5 Tanda Pasangan Melakukan Love Bombing, Coba Cek Terjadi Padamu?
Menjalin hubungan yang serius, tentunya harus melewati masa pendekatan atau PDKT terlebih dahulu. Pada waktu ini, biasanya pasangan menunjukkan ketertarikan dengan cara perhatian, selalu memberikan kabar, memberikan hadiah, atau mungkin sudah membicarakan rencana masa depan yang jika dibayangkan too-good-to-be-true.Â
Namun jangan terlalu senang dulu, Beauties. Sebab, bisa jadi kamu mengalami love bombing. Istilah ini memang tengah ramai diperbincangkan di media sosial.
Dikutip dari Mindbodygreen, love bombing merupakan bentuk manipulasi emosional yang digunakan untuk mendapatkan kekuasaan atau kontrol atas seseorang dengan cara memberikan perhatian dan afeksi berlebihan. Pelaku love bombing seringkali dihubungkan dengan ciri-ciri kepribadian narsistik.
Di awal hubungan, pelaku akan melakukan love bombing atau melakukan segalanya dengan effort untuk memberikan kebutuhan atau keinginan korban. Namun, setelah beberapa waktu pelaku akan memberikan sikap yang sangat berbeda dengan apa yang diberikan pada awal hubungan. Pada akhirnya, hal ini akan mengakibatkan terjadinya perselingkuhan atau menghilang secara tiba-tiba (ghosting).
Untuk menghindarinya, kamu harus mengenali tanda-tanda dari pelaku love bombing ketika masa PDKT. Berikut tanda-tanda yang perlu kamu ketahui!
1. Melakukan Komunikasi Terlalu Intens
Melakukan Komunikasi Terlalu Intens/ Foto: freepik.com/wayhomestudio
Berkomunikasi secara teratur adalah hal yang lumrah ketika dekat dengan seseorang. Namun, menurut Ashley Bendiksen, seorang survivor dan pendidik pencegahan pelecehan, jika pasangan terlalu intens dalam mengirim pesan teks, panggilan, dan direct message (DM), itu bisa menjadi indikasi love bombing.
Fenomena ini dapat teramati ketika sedang berada di tempat kerja atau berkumpul dengan teman. Sebagai contoh, jika pasangan mengirim pesan dan kamu merespons bahwa sedang sibuk atau bersama teman.Â
Dalam hubungan yang sehat, pasangan seharusnya bersikap pengertian dan tidak menekan untuk mendapatkan respons. Sebaliknya, jika respons yang diterima membuatmu merasa bersalah, itu bisa menjadi tanda bahwa pasangan cenderung melakukan love bombing.
2. Memberikan Banyak Hadiah
Memberikan Banyak Hadiah/ Foto: pexels.com/Katerina Holmes
Mengajak jalan-jalan atau memberikan hadiah saat masa pendekatan merupakan hal yang normal. Akan tetapi, jika dia mulai memberikan hadiah yang berlebihan dan harganya mahal seperti perhiasan atau hadiah mahal lainnya, kamu bisa waspada ya, Beauties.Â
Bendiksen mengatakan, hadiah-hadiah ini dapat menjadi cara untuk memanipulasi emosi korban dan membuat korban merasa sangat dihargai dan dicintai. Ini dapat menciptakan ikatan emosional yang dalam dan membuat korban sulit untuk mengidentifikasi perilaku manipulatif. Manipulasi ini akan membuat kemandirian korban menurun, sehingga korban juga akan menjadi ketergantungan dengan pelaku.Â
3. Tidak Menghargai Batasan
Tidak Menghargai Batasan/ Foto: hackspirit.com
Pelaku love bombing cenderung tidak menghargai batasan karena bersifat manipulatif dan egois. Bendiksen menjelaskan bahwa mereka lebih fokus memenuhi keinginan dan kebutuhan mereka sendiri daripada memahami dan menghormati kebutuhan atau batasan pasangan mereka.Â
Contohnya yaitu penolakan terhadap keinginan untuk waktu sendiri atau untuk menjalani aktivitas tanpa kehadiran mereka. Ketika pasangan membutuhkan waktu sendiri, yang dilakukan pelaku love bombing bisa saja melakukan argumen secara agresif, tiba-tiba datang ke tempat korban saat quality time bersama teman, atau bahkan mengikuti. Perilaku itu pun dapat membuat korban merasa terikat atau terkekang.
4. Memberikan Pujian atau Kalimat Manis yang Berlebih
Memberikan Pujian Berlebih/ Foto: pexels.com/Katerina Holmes
Mendengar pujian atau kalimat manis dari pasangan memang hal yang menyenangkan. Tapi bagaimana jika kamu menerimanya secara berlebihan di awal hubungan?Â
Biasanya, pelaku love bombing sangat mudah untuk mengatakan 'bagi aku, kamu orang yang sempurna', 'aku nggak bisa hidup tanpa kamu', ‘kamu satu-satunya’ atau 'aku cinta kamu'.
Pelaku love bombing menganggap bahwa pujian yang banyak pada pasangan akan membuat mereka merasa berkewajiban untuk membalas aksi tersebut. Hal ini untuk menciptakan perasaan utang budi yang membuat korban merasa terikat untuk memberikan kembali perhatian dan keterlibatan yang lebih besar dalam hubungan.
5. Hubungan Terasa Begitu Cepat
Hubungan Terasa Begitu Cepat/ Foto: freepik.com/Racool_studio
Ketika melakukan pendekatan, tentu saja setiap orang ingin menuju ke arah yang lebih serius. Akan tetapi, penting juga untuk memperhatikan proses pendekatan itu sendiri. Berdasarkan penjelasan seorang terapis trauma, Laura Reagan, LCSW-C, kalau merasa begitu cepat menjalin hubungan padahal belum terlalu mengenal satu sama lain, hal itu perlu menjadi pertanyaan besar.
Tak hanya dari diri sendiri, jika kerabat seperti teman atau keluarga mengatakan proses pendekatan terlalu cepat, jangan denial dan mintalah saran dari mereka. Pelaku love bombing seringkali ingin cepat-cepat berkomitmen dalam waktu yang singkat.Â
Itu dia beberapa tanda love bombing yang harus kamu tahu. Hati-hati dan jangan mudah terpengaruh, ya, Beauties!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Â