6 Alasan Psikologis Kenapa Seseorang Berbicara dengan Suara Lebih Keras dari yang Lain
Beauties, pernah nggak, sih, kamu berada di ruangan yang awalnya tenang, lalu datang seseorang yang menjadi pusat perhatian gara-gara volume suaranya yang kencang? Atau kamu punya teman yang kalau ngobrol seperti sedang pidato padahal cuma duduk sebelahan?
Tenang, kamu tidak sendirian. Pertanyaannya, kenapa, sih, ada orang yang ngomongnya selalu keras banget? Yuk, kita bahas sama-sama berdasarkan ilmu psikologi dan riset para ahli!
Faktor Biologis
Setiap orang lahir dengan struktur tubuh yang berbeda-beda, termasuk bagian laring (kotak suara) dan pita suara. Mengutip NBC News, Dr. Amee Shah, seorang pakar di bidang akustik dan persepsi suara, menyebutkan bahwa ukuran pita suara dan seberapa besar paru-paru seseorang bisa menentukan seberapa keras suara mereka. Orang dengan pita suara tebal atau paru-paru besar bisa menghasilkan suara lebih kuat dengan mudah, bahkan tanpa mereka sadari.
Kebiasaan Sejak Kecil
Kebiasaan Sejak Kecil/Foto: Freepik
Beauties, kalau kamu tumbuh di keluarga yang cenderung berbicara secara keras, kemungkinan besar kamu akan ikut seperti itu. Namun, kamu juga bisa menjadi sebaliknya, berbicara lebih pelan dan berperan sebagai penyeimbang di keluarga.
Tipe Ekstrovert
Tipe Ekstrovert/Foto: Freepik
Menurut Caring Minds United, orang yang sering berbicara keras sering kali memiliki sifat ekstrovert. Suara keras mereka mungkin merupakan tanda kegembiraan mereka dalam interaksi sosial. Seolah-olah energi verbal mereka meluap tanpa kendali, menandakan keterlibatan dan kehangatan.
Menarik Perhatian
Menarik Perhatian/Foto: Freepik/karlyukav
Beberapa orang berbicara keras karena ingin menarik perhatian atau memastikan suaranya terdengar di lingkungan yang bising. Ini sering terjadi ketika kita berada di tengah keramaian, seperti di konser. Selain itu, kondisi ini juga bisa terjadi saat seseorang bersemangat, marah, atau bergairah, yang mencerminkan perasaan di dalamnya.
Kecemasan
Kecemasan/Foto: Freepik
Stres dan kecemasan dapat mempengaruhi otot-otot yang mengendalikan pita suara kita. Sehingga terkadang menyebabkan suara meninggi secara tidak sengaja, terutama ketika emosi memuncak. Pasalnya, perubahan volume suara adalah cara mereka mengatasi ketegangan batin dan menunjukkan betapa rumitnya hubungan antara suara dan emosi.
Faktor Budaya
Faktor Budaya/Foto: Freepik
Budaya juga mempengaruhi kebiasaan berbicara dengan nada yang kencang, Beauties. Dalam beberapa budaya, terutama di Asia, berbicara lebih keras dianggap kasar. Sebaliknya, perempuan dianjurkan bicara lembut, sopan, dan tidak mendominasi. Sementara di budaya lain, berbicara dengan semangat dan volume tinggi. Jadi, suara keras atau pelan bisa jadi norma sosial, tergantung latar belakang seseorang.
Jadi, Haruskah Menegur Seseorang yang Bersuara Keras?
Jadi, Haruskah Menegur Seseorang yang Bersuara Keras?/Foto: Freepik
Kalau kamu merasa terganggu dengan suara keras seseorang, sebaiknya komunikasikan dengan cara yang baik dan sopan, Beauties. Jangan langsung memarahinya, karena bisa jadi mereka tidak menyadarinya.
Pasalnya, volume suara seseorang bisa dipengaruhi oleh kombinasi antara kebiasaan, kepribadian, dan kondisi fisik. Setelah tahu alasannya, sekarang kamu bisa lebih paham kenapa beberapa orang berbicara lebih keras. Jadi, lebih baik hadapilah dengan penuh empati.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!