6 Cara Menikmati Self-Reward Tanpa Terjebak Gaya Hidup Konsumtif

Gayuh Tri Pinjungwati | Beautynesia
Senin, 23 Jun 2025 17:00 WIB
6 Cara Menikmati Self-Reward Tanpa Terjebak Gaya Hidup Konsumtif
6 Menikmati Self-Reward Tanpa Terjebak Gaya Hidup Konsumtif/Foto: Pexels.com/ Djordje Vezilic

Self-reward adalah bentuk penghargaan untuk diri sendiri setelah melewati hari-hari yang penuh tantangan. Tapi di era serba cepat ini, tidak jarang self-reward berubah arah menjadi kebiasaan konsumtif yang justru menguras keuangan dan emosimu.

Melansir dari Envision Therapy, bagi kamu yang sedang merintis karier, menata hidup, atau membangun keluarga, penting untuk tahu di mana batas antara merayakan pencapaian dan memanjakan diri secara berlebihan.

Yuk, kenali cara menjaga keseimbangan agar self-reward tetap bermakna dan tidak membuat dompet menjerit seperti berikut ini.

1. Pahami Makna Self-Reward

Pahami Makna Self-Reward/Foto: Pexels.com/ Thirdman

Self-reward bukan selalu soal belanja barang mahal. Kadang, secangkir kopi favorit setelah menyelesaikan pekerjaan berat, tidur lebih awal setelah hari yang melelahkan, atau nonton film tanpa gangguan adalah bentuk self-reward yang sederhana namun penuh makna.

Ingat, yang membuat reward itu istimewa bukan harganya, tapi momen penghargaan yang kamu berikan untuk diri sendiri.

2. Tentukan Tujuan Sebelum Hadiah

Tentukan Tujuan Sebelum Hadiah/Foto: Pexels.com/ Antoni Shkraba Studio

Sebelum memberi reward, tanyakan pada dirimu: “Apa yang sudah aku capai hari ini atau minggu ini?” Jika self-reward diberikan tanpa pencapaian yang jelas, bisa jadi itu hanyalah pelarian emosional. Hindari memberi hadiah hanya karena sedang bad mood atau stres, karena ini bisa jadi pintu masuk perilaku impulsif.

3. Buat Anggaran Khusus untuk Self-Reward

Buat Anggaran Khusus untuk Self-Reward/Foto: Pexels.com/ Kindel Media

Sediakan porsi kecil dari penghasilan bulananmu khusus untuk self-reward, misalnya 5–10 persen. Dengan begitu, kamu tetap bisa menikmati apresiasi untuk diri sendiri tanpa harus merasa bersalah setelahnya. Ini juga melatih kamu untuk tetap disiplin dan tahu batas.

4. Waspadai Dorongan Media Sosial

Waspadai Dorongan Media Sosial/Foto: Pexels.com/ Mikhail Nilov

Media sosial sering memicu keinginan impulsif dengan menampilkan gaya hidup serba mewah. Hanya karena teman-temanmu posting tentang liburan atau belanja, bukan berarti kamu juga harus ikut. Self-reward adalah tentang kebutuhan emosionalmu, bukan validasi dari orang lain.

5. Ganti Reward Material dengan Aktivitas Bermakna

Ganti Reward Material dengan Aktivitas Bermakna/Foto: Pexels.com/ Artem Podrez

Alih-alih membeli sesuatu, coba ganti self-reward dengan aktivitas yang memperkaya jiwa seperti berkebun, melukis, journaling, olahraga ringan, atau sekadar me time tanpa distraksi digital. Reward semacam ini justru lebih awet dampaknya untuk kesehatan mental.

6. Sadari Pola dan Evaluasi

Sadari Pola dan Evaluasi/Foto: Pexels.com/Mikhail Nilov

Jika kamu mulai sering merasa menyesal setelah melakukan self-reward, mungkin itu tanda kamu mulai terjebak dalam pola konsumtif. Evaluasi kebiasaanmu secara rutin agar tetap terkendali. Kamu berhak bahagia, tapi juga berhak merasa aman secara finansial.

Self-reward seharusnya jadi bentuk cinta pada diri sendiri, bukan jalan pintas menuju kebiasaan konsumtif. Dengan menjaga batasannya, kamu bisa tetap menikmati hidup tanpa harus mengorbankan masa depan. Jadi, yuk berikan apresiasi yang bijak untuk dirimu, karena kamu layak merasa bangga tanpa harus boros.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE