6 Destinasi yang Ungkap Jejak Perjuangan Kemerdekaan, Ada Hotel Bersejarah!
Peringatan Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus setiap tahunnya memang menjadi momentum yang pas untuk mengenang kembali sejarah perjuangan para Pahlawan Bangsa Indonesia. Jejak-jejak perjuangan itu nyatanya tidak hanya tertulis dalam buku sejarah, melainkan juga dapat ditemukan di berbagai sudut tempat yang menjadi saksi bisu.
Seperti yang diketahui bersama bahwa banyak tempat-tempat bersejarah, di mana para pahlawan bangsa dengan segenap usaha dan pemikirannya berjuang untuk menjadikan Indonesia sebagai negara merdeka. Untuk itu, berikut adalah deretan destinasi wisata sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
1. Tugu Proklamasi
![]() Tugu proklamasi/ Foto: kemenparekraf.go.id |
Destinasi wisata sejarah yang satu ini memang cukup ikonis. Sebab, menggambarkan peristiwa detik-detik di mana Indonesia menjadi negara merdeka. Tugu Proklamasi menjadi monumen bersejarah yang menjadi saksi bisu perjuangan kemerdekaan Indonesia. Meskipun tugu ini bukan menjadi lokasi dibacakannya teks Proklamasi, namun momentum itu tetap dapat tergambar dari tugu ini.
Adapun lokasi asli dibacakannya teks proklamasi di Jalan Pegangsaaan Timur No. 56 sudah tidak ada dan rusak pada 1960. Oleh karenanya, pada 1 Januari 1961, Soekarno melakukan pencangkulan pertama untuk pembangunan Tugu Proklamasi yang dulunya disebut sebagai Tugu Petir ini.
Adapun alamat Tugu Proklamasi ini ada di Jalan Proklamasi No. 56 Jakarta Pusat. Di sini dapat terlihat dua buah patung, yakni Soekarno dan Mohammad Hatta serta di tengah mereka terdapat patung naskah proklamasi.
2. Rumah Rengasdengklok
![]() Rumah rengasdengklok/ Foto: kemdikbud.go.id |
Rumah Rengasdengklok merupakan tempat bersejarah yang memiliki keterkaitan erat dengan peristiwa penculikan Soekarno dan Mohammad Hatta. Penculikan itu dilakukan oleh para pemuda revolusioner yang terdiri dari Chaerul Saleh, Soekarni, dan Wikana. Rumah ini begitu identik dengan warna hijaunya dan masih berdiri hingga saat ini. Diketahui bahwa pemilik rumah ini merupakan petani keturunan Tionghoa bernama Djiaw Kie Siong.
Menurut sejarahnya, pada 1957, Soekarno memerintahkan agar rumah ini dipindahkan. Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi erosi dan luapan lumpur. Kini, Rumah Rengasdengklok dapat ditemukan di RT. 1/RW. 9, Kampung Kalijaya, Rengasdengklok, Karawang. Tempatnya berada persis di belakang tugu proklamasi.
3. Rumah Pengasingan Bung Karno
![]() Rumah pengasingan Soekarno/ Foto: indonesia.go.id |
Rumah yang ada di Bengkulu ini juga erat kaitannya dengan sejarah kemerdekaan Indonesia. Rumah ini pernah ditempati oleh Soekarno dan keluarganya saat beliau menjadi tahanan politik. Lokasi rumah ini ada di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Anggut Atas, Gading Cempaka. Awalnya, pemilik rumah ini merupakan seorang keturunan Tionghoa bernama Lion Bwe Seng.
Jika dilihat dari segi bangunannya, rumah ini memang tidak terlalu besar. Meski demikian, rumah ini punya halaman depan dan belakang yang luas. Di bagian dalam rumah, dapat ditemukan ruang kerja Soekarno beserta rak buku yang mayoritasnya berbahasa Belanda. Ada juga foto karya arsitektur yang dibuat oleh Soekarno.
Tempat Selanjutnya Ini Juga Tidak Kalah Bersejarahnya..
Foto: pusdatin.rri.co.id
4. Radio Republik Indonesia
Gedung RRI/ Foto: pusdatin.rri.co.id |
Tempat berikutnya ini juga dapat dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Radio Republik Indonesia (RRI) ini memiliki peran penting dalam menyebarluaskan berita proklamasi kemerdekaan. Bukan hanya di Tanah Air, tetapi juga sampai ke mancanegara seperti Eropa dan Amerika.
5. Gedung Joang’45
![]() Gedung joang/ Foto: indonesia.go.id |
Dari namanya saja mungkin sudah dapat terlihat unsur sejarah perjuangannya. Gedung Joang’45 ini berlokasi di Jalan Menteng Raya No.13 Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Gedung ini dibangun pada 1920-an dan dulunya merupakan hotel yang dikelola oleh keluarga LC Schomper yang tidak lain seorang keturunan Belanda yang telah lama tinggal di Batavia.
Gedung Joang’45 ini pernah digunakan sebagai tempat asrama, diklat dan ruang diskusi oleh sejumlah pemuda untuk bertukar pikiran. Di antara pemuda yang dimaksud adalah Sukarni, Chaerul Saleh, Achmad Soebardjo, B. M. Diah, Adam Malik, Sayuti Melik, Soerastri Karma Trimurti, Latif Hendraningrat, S. Suhud, dan Trimurti.
6. Hotel Majapahit
![]() Hotel Majapahit/ Foto: dispusip.surabaya.go.id |
Destinasi wisata sejarah perjuangan kemerdekaan ini dulunya bernama Hotel Yamato. Bukan hanya dapat menginap, Hotel Majapahit ini adalah bagian saksi bisu perjuangan para pahlawan era kemerdekaan. Lokasinya berada di jantung kota Surabaya. Hotel ini memiliki peran penting dalam peristiwa pertempuran Surabaya.
Dalam sejarahnya, pada 10 November 1945 para pemuda Indonesia yang marah merobek bendera Belanda dan menggantinya dengan bendera Indonesia. Bagi pengunjung yang ingin mengetahui lebih dalam tentang sejarah hotel ini dapat mengikuti kegiatan tur yang ada di hotel.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!



Gedung RRI/ Foto: pusdatin.rri.co.id
