6 Hal 'Kecil' yang Sering Dilupakan Pasangan, Padahal Penting untuk Menjaga Keharmonisan!

Regitha Mandasari Putri Suryana | Beautynesia
Sabtu, 02 Aug 2025 20:30 WIB
6 Hal 'Kecil' yang Sering Dilupakan Pasangan, Padahal Penting untuk Menjaga Keharmonisan!
Hal-hal kecil yang sering dilupakan pasangan, padahal penting untuk menjaga keharmonisan/ Foto : Freepik/ Freepik

Banyak pasangan terjebak dalam rutinitas dan merasa hubungannya baik-baik saja, padahal tanpa sadar mereka mulai mengabaikan hal-hal kecil yang justru menjadi fondasi utama sebuah hubungan. Perhatian sederhana seperti komunikasi yang jujur dengan pasangan, hingga kehadiran yang penuh makna sering kali dianggap sepele.

Hal-hal inilah yang menentukan seberapa kuat ikatan emosional dalam jangka panjang. Berikut beberapa kebiasaan kecil yang kerap dilupakan, namun sangat penting untuk menjaga keharmonisan hubungan. Yuk simak!

1. Mengucapkan “Terima kasih”

Mengucapkan “terima kasih”/ Foto : Freepik/ Freepik

Sering kali, dalam hubungan yang sudah berjalan lama, pasangan mulai merasa bahwa hal-hal kecil yang dilakukan satu sama lain adalah hal biasa atau bahkan kewajiban. Misalnya, ketika pasangan memasakkan makanan, mengantar ke kantor, atau membantu membereskan rumah.

Padahal, ucapan sederhana seperti “Makasih ya” bisa jadi pengingat bahwa apa yang mereka lakukan tidak dianggap remeh. Ucapan ini memperkuat rasa dihargai dan membuat pasangan merasa perannya penting. Jika ini diabaikan terus-menerus, pasangan bisa merasa lelah secara emosional karena tidak merasa diakui kontribusinya.

2. Menyapa dengan Hangat

Menyapa dengan hangat/ Foto : Freepik/ Freepik

Banyak orang lupa betapa pentingnya sapaan sederhana seperti “Pagi, sayang”, atau “Udah pulang ya?” ketika masuk rumah. Kesibukan, kelelahan, atau rutinitas kadang membuat interaksi jadi hambar.

Menyapa dengan ekspresi hangat, kontak mata, dan nada suara yang lembut bisa menandakan kehadiran yang disambut dan diharapkan. Sapaan itu bukan cuma basa-basi, tapi bentuk kepedulian emosional. Jika dibiarkan hilang terlalu lama, hubungan bisa terasa seperti sekadar hubungan dua orang serumah, bukan pasangan yang saling menyayangi.

3. Mendengarkan Tanpa Menyela

Mendengarkan tanpa menyela/ Foto : Freepik/ Freepik

Komunikasi itu bukan cuma soal bicara, tapi juga soal mendengarkan. Sayangnya, banyak pasangan yang saat pasangannya mulai cerita, mereka justru sibuk sendiri atau malah langsung menyela dengan pendapat sendiri.

Padahal, sering kali pasangan kita itu hanya ingin didengarkan, bukan dihakimi, bukan disuruh “Udah tenang aja”, apalagi langsung dikasih solusi. Cukup dengan menatap lawan bicara, mengangguk pelan, atau bilang, “Aku dengerin kok”, itu sudah cukup bikin pasangan merasa dihargai.

4. Memberi Pujian Kecil

Memberi pujian kecil/ Foto : Freepik/ Freepik

Banyak pasangan banyak memberi pujian di awal hubungan, tapi setelah itu, pujian mulai jarang terdengar. Padahal, semua orang tetap butuh diapresiasi, apalagi dari orang terdekat. Pujian tidak harus soal penampilan.

Misalnya, “Kamu hebat banget sih bisa kelarin kerjaan itu sendirian”, ujian kecil yang tulus bisa jadi vitamin untuk rasa percaya diri dan menumbuhkan keharmonisan pasangan.

5. Menyempatkan Quality Time

Menyempatkan quality time/ Foto : Freepik/ Lifestylememory

Waktu berkualitas bukan berarti harus pergi liburan atau makan malam di tempat mahal. Terpentingadalah kehadiran utuh saat sedang bersama.

Hal sederhana seperti menaruh ponsel saat mengobrol, menonton film tanpa menyambi pekerjaan, atau berbincang ringan di malam hari sambil minum teh, sudah cukup untuk menjaga kedekatan. Momen-momen kecil ini mungkin terlihat sepele, tapi justru sangat berarti untuk mempererat koneksi emosional.

6. Mengucapkan Maaf Tanpa Ego

Mengucapkan maaf tanpa ego/ Foto : Freepik/ Prostooleh

Banyak orang lebih memilih mempertahankan ego daripada mengalah demi kebaikan hubungan. Padahal, mengucapkan maaf bukan berarti kalah atau lemah.

Justru sebaliknya, itu mencerminkan kedewasaan dan rasa hormat terhadap perasaan pasangan. Terlebih jika permintaan maaf disampaikan dengan tulus, disertai kesediaan untuk memperbaiki. Tanpa kehadiran kata “maaf” yang jujur, konflik kecil bisa terus menumpuk dan perlahan menciptakan jarak emosional yang sulit dijembatani.

Hubungan yang harmonis tidak hanya dibangun dari momen besar, tetapi justru dari kebiasaan kecil yang sering luput diperhatikan. Menyapa lebih dulu, mendengarkan dengan sungguh-sungguh, hingga berani meminta maaf, semua itu mungkin tampak sederhana, tapi punya dampak besar bagi keberlangsungan sebuah hubungan. 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE