6 Kalimat Toxic yang Tidak Akan Diucapkan Pemimpin Cerdas di Tempat Kerja

Nadya Quamila | Beautynesia
Kamis, 25 Sep 2025 20:00 WIB
6 Kalimat Toxic yang Tidak Akan Diucapkan Pemimpin Cerdas di Tempat Kerja
6 Kalimat Toxic yang Tidak Akan Diucapkan Pemimpin Cerdas di Tempat Kerja/Foto: pexels.com/yankrukov

Pemimpin yang cerdas tidak hanya pandai membuat keputusan dan strategi, tapi juga soal perilaku hingga tutur kata yang ia gunakan di tempat kerja. Seorang pemimpin yang cerdas pantang mengucapkan sederet kalimat beracun ini yang bisa menghambat produktivitas tim.

Banyak orang bermimpi untuk bisa menjadi seorang pemimpin. Namun, kita tentu tahu bahwa itu bukanlah hal yang mudah. Menjadi seorang pemimpin yang sukses membutuhkan banyak dedikasi, perjuangan, pengorbanan, bahkan perilaku dan tutur kata yang bisa memotivasi tim.

Ya, seorang pemimpin juga harus sangat memerhatikan ucapan yang ia lontarkan kepada tim. Jangan sampai ucapan tersebut bersifat 'toksik' atau beracun yang bisa membuat tim tidak bekerja dengan maksimal dan produktif.

Dilansir dari Inc, berikut 6 kalimat toxic yang pantang diucapkan oleh seorang pemimpin cerdas. Yuk, simak ulasannya!

”Saya Tidak Butuh Pendapat Siapa pun. Inilah Arah yang Kita Tuju”

Ilustrasi Rekan Kerja/ Foto: freepik.com/KamranAydinov

Kalimat Toxic yang Pantang Diucapkan Pemimpin Cerdas/Foto: freepik.com/KamranAydinov

Kamu tidak akan pernah mendengar ucapan di atas dari seorang pemimpin cerdas yang mengutamakan timnya. Seorang pemimpin yang baik akan selalu mencari perspektif dan tanggapan dari berbagai sudut pandang.

Saat situasi sulit muncul, pemimpin yang baik akan berbicara dengan berbagai rekan kerja dari berbagai divisi untuk mendapatkan kejelasan dan menentukan arah tindakan. Ketika mereka sampai pada suatu keputusan, mungkin keputusan tersebut belum tentu berhasil, namun sudah menjadi yang terbaik karena telah mencari banyak pandangan dan pendapat.

”Saya Tidak Bertanggung Jawab untuk Hal Itu, Salahkan Orang Lain Saja”

Jika kamu ingin mencapai apa yang diinginkan, kemungkinan kamu juga memerlukan bantuan. Meminta bantuan bukan menjadi masalah besar dan tidak serta-merta membuatmu tampak lemah.

Kalimat Toxic yang Pantang Diucapkan Pemimpin Cerdas/Foto: pexels.com/Thirdman

Pemimpin terbaik menolak kecenderungan untuk mengalihkan tanggung jawab dan menyalahkan orang lain untuk melindungi diri mereka sendiri dengan segala cara. Mereka menerima bahwa mereka tidak sempurna dan membuat kesalahan. Jadi ketika mereka melakukan kesalahan, mereka mengakuinya.

Mereka menyadari bahwa mereka bertanggung jawab kepada orang lain di bawah pandangan mereka, bukan hanya kepada orang-orang di atas mereka. Saat pemimpin melakukan ini, anggota timnya akan merasa aman untuk mengambil risiko, membuat kesalahan, dan belajar dari pengalaman tersebut.

”Saya Tidak Perlu Dilatih. Saya Tahu Segalanya yang Perlu Diketahui”

Perempuan yang suka mendominasi biasanya punya energi magnetik. Bukan karena tampil glamor, tapi karena yakin pada potensinya.

Kalimat Toxic yang Pantang Diucapkan Pemimpin Cerdas/Foto: Freepik

Terkadang, karena mengemban posisi yang tinggi, seorang pemimpin merasa bahwa ia sudah tahu segalanya. Padahal, pemimpin yang baik terbuka untuk menerima informasi dan ingin terus belajar, entah itu secara mandiri ataupun belajar dari anggota timnya.

Para pemimpin tahu bahwa mereka harus banyak belajar dan bahwa setiap orang memiliki sesuatu yang penting untuk diajarkan kepada mereka. Sebenarnya, pemimpin tidak selalu tahu apa yang dibutuhkan dan apa yang harus dilakukan. Mereka bersedia mendengarkan sebelum memberikan saran. Mereka mengajukan pertanyaan, dan dengan tulus tertarik pada jawabannya.

”Itu Sebabnya Saya Mempekerjakanmu. Cari Tahu Sendiri”

Ciri Teman Kantor Toxic/ Foto: freepik.com

Kalimat Toxic yang Pantang Diucapkan Pemimpin Cerdas/Foto: freepik.com

Perusahaan tentu akan merekrut karyawan yang cerdas dan kreatif untuk menyelesaikan pekerjaan. Namun, bukan berarti karyawan serta merta harus menyelesaikan pekerjaannya seorang diri tanpa menerima bantuan.

Ketika karyawan atau anggota tim meminta bimbingan, para pemimpin yang hebat dengan senang hati akan membantunya. Menurut sebuah penelitian, kurang dari separuh organisasi yang disurvei telah menerapkan pembinaan sebagai bagian dari proses manajemen kinerja mereka. Beberapa yang berhasil adalah organisasi berkinerja tinggi.

”Memang Sudah Seharusnya Begitu”

Ilustrasi Mendengarkan Rekan Kerja Berbicara

Kalimat Toxic yang Pantang Diucapkan Pemimpin Cerdas/Foto: freepik/pch.vector

Ketika kamu mendengar ungkapan 'kosong' di atas dari seorang pemimpin, bisa jadi ia menolak sesuatu yang penting atau layak untuk didiskusikan lebih lanjut. Ini adalah pertanda bahwa ia malas berpikir. Pemimpin yang baik bersedia melibatkan orang lain dalam percakapan yang lebih dalam untuk mengeksplorasi solusi, ide baru, atau memecahkan masalah bersama. 

”Saya Tidak Bisa Melakukan Ini untukmu, Jadi Jangan Repot-repot Bertanya Lagi”

Ilustrasi Mendengarkan Rekan Kerja Berbicara/foto:freepik/pressfoto

Kalimat Toxic yang Pantang Diucapkan Pemimpin Cerdas/Foto: freepik/pressfoto

Kalimat ini bisa menunjukkan bahwa pemimpin tidak peduli dengan anggota timnya. Sebagai seorang pemimpin, menggunakan kalimat "saya tidak dapat melakukan ini untukmu" menyiratkan bahwa ia tidak berniat menyelesaikan pekerjaan demi keuntungan semua orang. Ini juga berarti bahwa pemimpin enggan memberdayakan tim dan menjadikannya lebih baik.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE