Semua ibu pasti menginginkan anaknya terlahir cerdas dan sehat. Salah satu faktor yang memiliki peran penting dalam perkembangan otak janin adalah kebiasaan yang dilakukan oleh ibu ketika hamil. Ibu yang ingin bayinya terlahir cerdas sudah harus melakukan kebiasaan yang dapat menstimulasi otak bayi dalam kandungan.
Lalu, apa saja kebiasaan yang dapat dilakukan oleh ibu hamil agar dapat melahirkan bayi yang cerdas? Simak!
1. Mengonsumsi Makanan Sehat
Mengonsumsi Makanan Sehat / foto : pexels.com/JaneDoan |
Melansir dari laman Hindustan Times, asam lemak omega 3 memiliki peran penting dalam perkembangan otak bayi. Makanan yang memiliki kandungan omega 3 yang baik, seperti ikan, kedelai, dan bayam bisa dikonsumsi oleh ibu hamil. Selain itu, zat besi yang terkandung dalam sayuran berdaun, seperti bayam juga baik untuk ibu hamil karena dapat membantu aliran oksigen ke sel otak bayi.
Jenis kacang-kacangan, seperti almond juga merupakan sumber makanan yang baik karena memiliki kandungan niasin, protein, dan energi yang baik untuk perkembangan otak bayi secara keseluruhan.
2. Mengonsumsi Suplemen Tambahan
Mengonsumsi Suplemen Tambahan / foto : pexels.com/PolinaTankilevitch |
Meskipun mengonsumsi makanan sehat akan memberikan nutrisi yang cukup bagi bayi dalam kandungan, sebagai ibu hamil kamu juga perlu mengonsumsi suplemen tambahan untuk kesehatan bayi dan kelancaran persalinan. Dilansir dari Nested Bean, perlu untuk mengonsumsi suplemen prenatal dengan kandungan asam folat untuk dapat membantu bayi membentuk sel otak yang sehat.
Asam folat juga dapat membantu mengurangi terjadinya risiko serius pada otak dan sumsum tulang belakang, serta kemungkinan si kecil mengalami pertumbuhan yang cukup hiperaktif.
3. Mengajak Bayi Berbicara dan Memulai Kebiasaan Bercerita
Mengajak Bayi Berbicara dan Memulai Kebiasaan Bercerita / foto : pexels.com/MonikaBalciuniene |
Ketika sedang hamil, mengajak bayi berbicara dan memulai kebiasaan bercerita perlu dilakukan agar bayi dapat mengenali kata dan variasinya ketika lahir. Menurut Psikolog dan pakar parenting, Polly Sengupta dalam laman Hindustan Times, dasar bahasa dimulai sejak dalam kandungan pada trimester ketiga, sehingga dengan melakukan hal ini bayi dapat mengingat suara yang dia dengar secara teratur.
Ketika usia kehamilan mencapai 5 bulan, bayi biasanya dapat mendengar suara Ibu dan memberikan respon dengan menendang, memukul, atau dengan gerakan lainnya. Dengan mengajak bayi berkomunikasi dan memulai kebiasaan bercerita dapat melatih organ dan membantu menstimulasi otak bayi.