6 Kiat supaya Tetap Bahagia di Kantor Meski Nggak Cocok dengan Rekan Satu Tim

Patricia Astrid Nadia | Beautynesia
Selasa, 02 May 2023 08:30 WIB
6 Kiat supaya Tetap Bahagia di Kantor Meski Nggak Cocok dengan Rekan Satu Tim
Foto freepik.com: tirachardz

Sama seperti ketika di sekolah dulu, tak selalu kita merasa cocok dengan semua rekan di kantor Ada kalanya kamu perlu berada satu tim dengan rekan kerja yang terkesan menjengkelkan dan merusak mood.

Resign atau tetap bertahan di tempat kerja, tentu adalah pilihan pribadimu. Namun, kalau kamu memilih untuk bertahan di kantormu, kamu perlu pintar-pintar mengelola diri supaya tetap bahagia saat kerja di kantor.

Berikut tips untuk mencapai kebahagiaan di kantor, meski nggak semua rekan kerja mau mendukungmu. Yuk simak bahasannya dari sisi psikologi versi Carol Ryff. 

1. Self Acceptance atau Miliki Penerimaan Diri

Menerima Diri. Foto freepik.com: lifeforstock
Menerima Diri. Foto freepik.com: lifeforstock

Ryff, seorang pakar teori well being berpendapat kalau manusia nggak selalu bertemu dengan pengalaman yang menyenangkan saja. Ada waktunya, kamu bertemu dengan hal-hal yang menjengkelkan. Tapi fakta tentang hal itu perlu kamu terima. Termasuk kondisi kamu sendiri. 

Kamu punya kelebihan dan kekurangan diri yang menjadi bagian penting dari dalam dirimu. Mungkin kamu diberikan bakat atau potensi khusus di bidang seni, tapi kamu cukup lemah dalam hal berhitung. Kamu juga punya kepribadian yang ramah, humoris, dan asik dijadikan teman curhat, tapi kekurangannya kamu itu nggak teliti.

Kalau mau bahagia, Ryff menyarankanmu untuk belajar menerima kelebihan dan kekurangan yang ada. Tapi bukan berarti menerima secara pasif, kamu juga perlu peduli untuk memperbaiki kekurangan dirimu. Kalau kamu nggak teliti, perlahan kamu bisa berlatih untuk lebih peka pada detail tertentu.

Setelah kamu menerima kondisi dirimu, barulah kamu bisa menerima orang-orang atau lingkungan di sekitarmu yang belum tentu siap mendukungmu. Tapi kamu perlu menerima fakta kalau ada orang yang tulus mendukungmu, namun ada juga yang tidak mendukungmu. Kamu nggak bisa memaksa orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai dengan keinginanmu.

2. Punya Kendali untuk Lingkungan Sekitar

Punya Kendali atas Diri Sendiri untuk Lingkungan. Foto freepik.com: freepik
Punya Kendali atas Diri Sendiri untuk Lingkungan. Foto freepik.com: freepik

Beauties, saat kamu diperlakukan kurang baik oleh rekan kerjamu, seperti diremehkan dan digosipkan tentang hal yang buruk maka kamu punya kendali untuk dirimu sendiri. Ryff meyakini kalau kamu memang nggak bisa mengubah orang lain untuk mengikuti kemauanmu. Tapi kamu punya kontrol atau kendali diri saat berhadapan dengan lingkungan yang nggak sehat dan nggak mendukungmu. 

Kamu bisa mengontrol dirimu sendiri dan berkreasi dengan kreativitasmu biar kamu nggak berlarut pada perasaan sedih, kecewa, hingga marah yang meledak-ledak.

Kamu juga bisa memilih untuk menanggapi mereka dengan cara lain. Salah satunya, menantang dirimu sendiri, dengan membuktikannya lewat prestasi. Marah-marah dengan membalas rekan kerja yang meremehkanmu, ikut membicarakan mereka di belakang hanya akan membuatmu sama dengan mereka.

Itu hanya cara destruktif yang nggak berujung pada solusi. Tapi kamu bisa menanggapi mereka dengan mencetak prestasi dan pencapaian baru yang bisa kamu raih di kantormu

Kebahagiaan di tempat kerja

Foto freepik.com: lifestylememory

3. Menjadi Sosok yang Mandiri

Miliki dan Kembangkan Kemandirian. Foto freepik.com: freepik
Miliki dan Kembangkan Kemandirian. Foto freepik.com: freepik

Sebagai manusia, kamu memang nggak butuh orang lain. Tapi ada waktunya, kamu juga perlu menjadi orang yang mandiri dan bisa diandalkan, Beauties. Menurut Ryff, salah satu syarat untuk bisa merasa bahagia, kamu perlu jadi orang yang mandiri. Saat kamu berhasil mengerjakan projek besarmu dengan ide, pemikiran, dan kreativitasmu, maka rasa percaya dirimu pun pasti meningkat. 

Ketika dengan potensi yang kamu miliki, kamu sukses memberikan perubahan yang positif untuk perusahaan, kamu sudah mencetak prestasi baru dengan usaha dan kerja kerasmu sendiri. Kamu patut bangga dan mengembangkan potensi dirimu. Setiap kamu berhasil dengan kerja kerasmu, kebahagiaan akan mengikutimu.

4. Nggak Mudah Puas dan Mau Terus Berkembang

Mau Terus Berkembang. Foto freepik.com: freepik
Mau Terus Berkembang. Foto freepik.com: freepik

Ketika di kantor kamu selalu diganggu oleh komentar-komentar negatif dari rekan kerjamu, sebaiknya kamu jadikan acuan untuk memotivasi dirimu jadi lebih baik lagi.

Bisa jadi kamu sudah punya kualitas kerja dan kinerja yang sangat keren. Tapi sayangnya, rekan kerjamu iri, nggak suka dengan setiap pencapaianmu. Daripada kamu fokus pada memaksa rekan kerjamu untuk menyukai kamu, sebaiknya kamu mengasah keterampilanmu.

Kamu bisa ikut berbagai kursus untuk memperluas wawasanmu dan menyibukkan dirimu dengan bergabung di komunitas, mengikuti perlombaan. Sehingga keterampilanmu terus meningkat dan lingkup pergaulanmu pun juga akan semakin luas.

Tips Well Being di Tempat Kerja

Tips Well Being di Tempat Kerja. Foto freepik.com: tirachardz

5. Berinteraksi Sosial dengan Lingkungan yang Positif

Punya Relasi dengan Lingkaran Pertemanan yang positif. Foto freepik.com: tirachardz
Punya Relasi dengan Lingkaran Pertemanan yang positif. Foto freepik.com: tirachardz

Ingin berteman atau dekat dengan siapa tentu adalah hakmu. Bukan paksaan orang lain. Sekalipun dipaksa, kamu berhak menolaknya. Di tim kerja, kamu boleh saja berada satu tim dengan orang yang nggak mendukungmu. Tapi di luar jam kerja, kamu masih bisa bergaul dengan orang-orang yang menurutmu punya pengaruh positif, siap mendengarkan keluh kesahmu, dan mau berbagi ilmu sama kamu.

Teman yang baik juga tentunya nggak hanya mencarimu saat butuh saja, tapi siap dalam kondisi apa pun. Saat kamu pusing dengan komentar negatif dari rekan kerjamu di kantor, kamu bisa meminta saran, masukan dari sahabat-sahabatmu dan melakukan berbagai hal yang seru dan menyenangkan di akhir pekan bersama sahabatmu.

Ryff dalam penelitiannya tentang kebahagiaan menjelaskan, kamu juga bisa memperluas wawasan, bertukar pikir dengan lingkungan yang positif. 

6. Tentukan Cita-Citamu

Tentukan Cita-Citamu. Foto freepik.com: waewkidja
Tentukan Cita-Citamu. Foto freepik.com: waewkidja

Orang yang bahagia tentunya orang yang memiliki tujuan hidup yang jelas atau punya cita-cita yang spesifik. Saat ini kamu mungkin sudah memiliki karir yang menjanjikan. Meski dikelilingi oleh orang yang sering menjatuhkanmu dan pencapaianmu sering nggak dianggap, kamu tetap berhak menentukan cita-citamu.

Contohnya, suatu saat kamu ingin membangun bisnis sendiri di bidang kegemaranmu, atau ingin punya karier baru sambil melanjutkan studi di luar negeri. Cita-cita yang spesifik,  perlu didukung dengan aksi nyata yang jelas untuk mewujudkannya. 

---

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(raf/raf)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE