6 Mitos Pernikahan Versi Adat Jawa, Kamu Percaya?

Izzul Millati Umami | Beautynesia
Kamis, 20 Aug 2020 07:30 WIB
6 Mitos Pernikahan Versi Adat Jawa, Kamu Percaya?
Mitos Pernikahan Adat Jawa

Ladies, negara Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, etnis, agama, dan budaya. Sehingga, kepercayaan masyarakat pun juga masih berpegang teguh pada tradisi kepercayaan yang diwariskan oleh nenek moyang terdahulu, termasuk kepercayaan adat jawa yang masih kental akan etika dan kesopanan.

Masyarakat Jawa juga erat dengan kepercayaan mitos yang belum tentu kebenarannya. Salah satunya mengenai mitos pernikahan yang masih dijalankan hingga saat ini. Berikut 6 mitos pernikahan menurut adat Jawa:

1. Wetonan

Wetonan Jawa
Mitos Pernikahan Jawa

Dalam menentukan hari baik seperti tanggal pernikahan, masyarakat Jawa selalu mengaitkan penentuan hari baik berdasarkan perayaan hari lahir dalam kalender Jawa. Nantinya, hasil wetonan yang akan menentukan nasib masa depan dan kecocokan atau tidak suatu pasangan.

2. Nikah di Bulan Syuro

Menikah di Bulan Syuro
Mitos Pernikahan Jawa

Bagi masyarakat jawa, bulan Syuro (Muharram) adalah bulan yang keramat bagi yang tidak memperbolehkan acara apapun termasuk pernikahan. Masyarakat Jawa percaya bahwa bulan Syuro adalah bulan dimana Ratu Pantai Selatan menggelar hajatan.  Sehingga, orang yang tetap bersikukuh menggelar hajatan di bulan tersebut maka akan dianggap tertimpa kesialan dan malapetaka. 

3. Anak Pertama Tidak Boleh Menikah dengan Anak Ketiga

Bagi masyarakat Jawa, pernikahan antara anak pertama dan anak ketiga sebaiknya dihindari. Hal ini terjadi karena masyarakat Jawa percaya bahwa anak pertama dan anak ketiga mempunyai perbedaan karekter yang cukup mencolok. Hal tersebut dapat menyebabkan malapetaka dan kesialan di kemudian hari.

4. Menyapu Nggak Bersih, Dapat Suami yang Brewokan

Suami Brewok
Mitos Pernikahan Jawa

Ladies, orang tua sering kali memberi petuah andalannya jika terkait dengan kebersihan rumah. Salah satunya adalah tentang menyapu. Yups, orang tua selalu mengatakan ’nyapu kok nggak bersih garai bojoe brewoken (menyapu kok gak bersih, nanti suaminya brewokan)’ begitu kata orang tua terdahulu. Jika menyapu tak bersih maka kelak saat menikah kita akan mendapat suami brewok. Orang brewok biasanya dianggap orang yang tak rapi dan nggak bersih. 

5. Tidak Boleh Makan Pisang Dempet, Anaknya Bisa Lahir Kembar Siam

Pernahkah ketika hamil orang tua ladies mengingatkan untuk tak makan pisang dempet atau gandeng? Yups, ternyata orang tua zaman dahulu menganggap bahwa menyantap pisang dempet dapat melahirkan anak kembar siam. Entah benar atau tidak begitulah mitos menurut adat Jawa.

6. Makan Buah Kweni dan Durian Menyebabkan Keguguran?

Keguguran
Mitos Pernikahan Jawa

Ladies, waktu hamil wanita akan berlomba untuk memberikan nutrisi terbaik bagi janin yang dikandungnya termasuk mengkonsumsi buah-buahan. Namun, mitos adat Jawa buah kweni dan durian merupakan jenis buah yang harus dihindari bahkan tak boleh dikonsumsi ketika hamil karena bisa menyebabkan keguguran. Padahal, hingga saat ini belum ada bukti ilmiah terkait kebenaran mitos tersebut.

(arm2/arm2)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.