6 Mitos Tentang Kebahagiaan yang Sebaiknya Berhenti Kamu Percayai Mulai Sekarang

Retno Anggraini | Beautynesia
Senin, 29 May 2023 20:00 WIB
6 Mitos Tentang Kebahagiaan yang Sebaiknya Berhenti Kamu Percayai Mulai Sekarang/Foto: Freepik/benzoix

Kebahagiaan bagi setiap orang memiliki arti yang berbeda-beda. Ada yang merasa bahagia ketika semua goals-nya tercapai, dan ada juga yang merasa bahagia ketika menemukan hal kecil penuh makna dalam hidup. Tapi bagi banyak dari kita, kebahagiaan adalah konsep yang sulit dipahami yang selalu berada di luar jangkauan.

Seiring berjalannya waktu, psikolog percaya bahwa banyak orang dewasa kesulitan mendefinisikan kebahagiaan sejati, dan itu juga bukan salah mereka. Sebagian besar, mitos kebahagiaanlah yang menghentikan kita untuk benar-benar menemukan sumber kebahagiaan.

Dilansir dari Calm Sage, berikut 6 mitos terbesar tentang kebahagiaan yang harus kamu berhenti percayai.

Jika Kamu Tidak Bahagia, Ada yang Salah dengan Diri Kamu


Ilustrasi bahagia/Foto: Freepik.com/benzoix

Emosi positif atau negatif memang dapat menentukan tingkat kebahagiaan yang bisa kamu capai, tapi tidak seharusnya menghentikan kamu untuk bahagia. Ketika kamu melihat bahwa kamu harus memiliki emosi positif untuk menjadi bahagia atau sebaliknya, itu melibatkan pikiran kamu dalam pertempuran diam yang menghalangi aktivitas emosional normal kamu.

Jadi, saat kamu merasakan emosi negatif seperti marah, sakit hati, kecewa, atau bahkan ditolak, bukan berarti kamu tidak bahagia atau tidak bisa. Jika kamu tidak dapat menemukan diri kamu bahagia, maka ingatlah bahwa tidak ada yang salah dengan diri kamu.

Alih-alih mendorong emosi negatif, cobalah untuk merangkulnya. Kamu harus merasa bangga bahwa kamu bisa berani melalui semua emosi tanpa kehilangan kebahagiaan kamu sedikit pun.

Kebahagiaan adalah Komoditas


Ilustrasi bahagia/Foto: Freepik.com/lookstudio

Kebahagiaan bukanlah komoditas, tetapi pengalaman. Kamu mungkin merasa puas atas segala pencapaian seperti memiliki banyak uang dan pasangan yang sempurna, tetapi percayalah bahwa kebahagiaan yang berasal dari sumber eksternal akan selalu membuat kamu memikirkan masa depan dan memberi kamu sesuatu untuk dikejar. Kebahagiaan yang sesungguhnya berasal dari internal dan tidak datang dari mengejar hal-hal lain.

Kamu Tidak Bisa Bahagia Jika Segala Sesuatu Tidak Berjalan Sesuai Keinginan


Ilustrasi bahagia/Foto: Freepik.com/ArthurHidden

Mitos terbesar lainnya tentang kebahagiaan adalah bahwa kamu tidak bisa bahagia jika hal-hal tidak terjadi seperti yang kamu inginkan. Faktanya, tidak semua hal bisa terjadi sesuai keinginan kita selama kita hidup. Jadi, berpikir bahwa kamu tidak bisa bahagia jika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan kamu adalah memberi syarat pada definisi kebahagiaan.

Apa pun yang terjadi, kebahagiaan itu bersifat internal sehingga tetap ada. Kamu dapat melindungi diri dari berpikir seperti ini dengan berlatih mengungkapkan rasa terima kasih secara teratur. Itu dapat memberi kamu cara untuk memahami bahwa kamu akan baik-baik saja bahkan ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan.

(naq/naq)