6 Mitos Tentang Kebahagiaan yang Sebaiknya Berhenti Kamu Percayai Mulai Sekarang
Kebahagiaan bagi setiap orang memiliki arti yang berbeda-beda. Ada yang merasa bahagia ketika semua goals-nya tercapai, dan ada juga yang merasa bahagia ketika menemukan hal kecil penuh makna dalam hidup. Tapi bagi banyak dari kita, kebahagiaan adalah konsep yang sulit dipahami yang selalu berada di luar jangkauan.
Seiring berjalannya waktu, psikolog percaya bahwa banyak orang dewasa kesulitan mendefinisikan kebahagiaan sejati, dan itu juga bukan salah mereka. Sebagian besar, mitos kebahagiaanlah yang menghentikan kita untuk benar-benar menemukan sumber kebahagiaan.
Dilansir dari Calm Sage, berikut 6 mitos terbesar tentang kebahagiaan yang harus kamu berhenti percayai.
Jika Kamu Tidak Bahagia, Ada yang Salah dengan Diri Kamu
![]() Ilustrasi bahagia/Foto: Freepik.com/benzoix |
Emosi positif atau negatif memang dapat menentukan tingkat kebahagiaan yang bisa kamu capai, tapi tidak seharusnya menghentikan kamu untuk bahagia. Ketika kamu melihat bahwa kamu harus memiliki emosi positif untuk menjadi bahagia atau sebaliknya, itu melibatkan pikiran kamu dalam pertempuran diam yang menghalangi aktivitas emosional normal kamu.
Jadi, saat kamu merasakan emosi negatif seperti marah, sakit hati, kecewa, atau bahkan ditolak, bukan berarti kamu tidak bahagia atau tidak bisa. Jika kamu tidak dapat menemukan diri kamu bahagia, maka ingatlah bahwa tidak ada yang salah dengan diri kamu.
Alih-alih mendorong emosi negatif, cobalah untuk merangkulnya. Kamu harus merasa bangga bahwa kamu bisa berani melalui semua emosi tanpa kehilangan kebahagiaan kamu sedikit pun.
Kebahagiaan adalah Komoditas
![]() Ilustrasi bahagia/Foto: Freepik.com/lookstudio |
Kebahagiaan bukanlah komoditas, tetapi pengalaman. Kamu mungkin merasa puas atas segala pencapaian seperti memiliki banyak uang dan pasangan yang sempurna, tetapi percayalah bahwa kebahagiaan yang berasal dari sumber eksternal akan selalu membuat kamu memikirkan masa depan dan memberi kamu sesuatu untuk dikejar. Kebahagiaan yang sesungguhnya berasal dari internal dan tidak datang dari mengejar hal-hal lain.
Kamu Tidak Bisa Bahagia Jika Segala Sesuatu Tidak Berjalan Sesuai Keinginan
![]() Ilustrasi bahagia/Foto: Freepik.com/ArthurHidden |
Mitos terbesar lainnya tentang kebahagiaan adalah bahwa kamu tidak bisa bahagia jika hal-hal tidak terjadi seperti yang kamu inginkan. Faktanya, tidak semua hal bisa terjadi sesuai keinginan kita selama kita hidup. Jadi, berpikir bahwa kamu tidak bisa bahagia jika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan kamu adalah memberi syarat pada definisi kebahagiaan.
Apa pun yang terjadi, kebahagiaan itu bersifat internal sehingga tetap ada. Kamu dapat melindungi diri dari berpikir seperti ini dengan berlatih mengungkapkan rasa terima kasih secara teratur. Itu dapat memberi kamu cara untuk memahami bahwa kamu akan baik-baik saja bahkan ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan.
Kebahagiaan Tidak Selalu Tentang Memiliki Pikiran yang Positif
6 Mitos Tentang Kebahagiaan yang Sebaiknya Berhenti Kamu Percayai Mulai Sekarang/Foto: Freepik/benzoix
Kamu Tidak dapat Memiliki Masa Depan yang Bahagia Jika Kamu Memiliki Masa Lalu yang Tidak Bahagia
![]() Ilustrasi bahagia/Foto: Freepik.com |
Siapa pun bisa saja memiliki masa lalu yang traumatis dan tidak menyenangkan, tetapi itu tidak menentukan masa depan seseorang atau bahkan kebahagiaan seseorang saat ini. Kamu selalu dapat menyembuhkan dan melanjutkan, tetapi mengatakan bahwa kamu tidak bisa bahagia karena kamu tidak bahagia di masa lalu juga memberi syarat pada kebahagiaan kamu, menghentikan kamu untuk benar-benar bebas.
Selama kamu bisa menyayangi diri sendiri dan menerima diri sendiri, kamu selalu bisa menciptakan masa depan yang bahagia meskipun kamu memiliki pengalaman yang tidak bahagia di masa lalu.
Kebahagiaan Sekali Didapat Bisa Bertahan Selamanya
![]() Ilustrasi bahagia/Foto: Freepik.com/pvproductions |
Tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang permanen dan itu juga berlaku untuk kebahagiaan. Perlu dipahami bahwa kebahagiaan itu akan selalu berubah. Untungnya, kamu selalu dapat mengatur ulang otak dengan mengubah perspektif kamu.
Dengan terapi dan konseling, kamu dapat mengubah cara kamu mengalami kebahagiaan dan mendefinisikannya. Begitu kamu dapat mengubah cara kamu memandang kebahagiaan, kamu dapat menciptakan efek domino menjadi lebih baik dalam hidup kamu.
Kebahagiaan adalah Tentang Memiliki Pikiran yang Positif
![]() Ilustrasi bahagia/Foto: Freepik.com/lookstudio |
Memiliki citra dan sikap yang positif mungkin mengubah cara kamu memandang kebahagiaan, tetapi bukan berarti memiliki citra yang positif merupakan kebahagiaan. Kebahagiaan adalah segudang emosi dan pengalaman yang berbeda. Tujuan dan makna hidup, semuanya bisa mencakup kebahagiaan. Tapi, itu juga tidak secepat perasaan.
Jadi, saat kamu senang, anggap itu sebagai sebuah keterampilan. Kamu selalu bisa belajar untuk bahagia, dan itu adalah sesuatu yang bisa kamu bangun dengan latihan bertahun-tahun. Ketika seseorang memberi tahu kamu bahwa kebahagiaan adalah keadaan pikiran, ingatkan mereka bahwa kebahagiaan bukan tentang pikiran, tetapi tentang hati yang membuat seseorang bahagia.
Jadi, apa definisi kebahagiaan menurut kamu, Beauties? Apa pun definisi kebahagiaan bagi kamu, hanya kamu yang bisa memahaminya.Â
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |





