6 Tanda Kamu Merasa Salah Memilih Pasangan dalam Hidup

Gayuh Tri Pinjungwati | Beautynesia
Selasa, 02 Dec 2025 21:30 WIB
5. Mengabaikan Kekhawatiran dan Emosimu
Mengabaikan Kekhawatiran dan Emosimu/Foto: Pexels.com/ Timur Weber

Kadang cinta datang dengan cara yang indah, tapi juga membingungkan. Kita bisa begitu terpikat oleh perhatian, janji, dan rasa nyaman yang semu, hingga tak sadar bahwa mungkin kita salah memilih pasangan.

Dalam perjalanan cinta, salah memilih bukan hal memalukan, karena setiap orang pernah melewatinya. Tapi penting untuk mencermati emosi di balik kata-kata dan perlakuan pasangan, sebab sering kali hati kita sudah memberi sinyal bahwa hubungan ini tidak benar-benar menumbuhkan diri kita, hanya saja kita terlalu takut untuk mendengarnya.

Salah satu tanda paling nyata ketika kamu salah memilih pasangan adalah saat hubungan terasa seperti pertarungan satu arah. Kamu selalu berusaha menjaga, mengerti, dan memberi pengertian, tapi jarang sekali mendapatkan hal yang sama. Dia mungkin sibuk dengan dirinya sendiri, menuntut tanpa memahami, atau bahkan tidak peka terhadap usahamu.

Hubungan seperti ini perlahan membuatmu kehilangan energi, karena kamu terus berlari sementara dia tidak beranjak. Cinta seharusnya tumbuh dari dua arah, bukan hanya dari satu hati yang terus memaklumi.

Nah, apakah kamu sering merasa demikian? Jika ya, cobalah untuk mengetahui beberapa tanda yang menunjukkan bahwa kamu telah salah memilih pasangan dalam hidup, seperti yang dulansir dari Your Tango berikut ini. 

1. Pasangan Tidak Menghormatimu

Pasangan Tidak Menghormatimu/Foto: Pexels.com/ Timur Weber

Menurut psikolog Sabrina Romanoff, berada di dekat pasangan yang terus-menerus tidak menghormatimu dapat menimbulkan rasa dendam yang mendalam pada suatu hubungan. Selain itu juga dapat merusak kebahagiaanmu, memicu rasa ragu-ragu, dan membuat harga dirimu turun.

Meskipun rasa tidak hormat ini dapat terlihat berbeda dalam setiap situasi dan pasangan, mulai dari mengabaikan pikiran, mengkritik pilihan, dan menjelek-jelekkanmu di belakang, semuanya bermuara pada kepercayaan. Bagaimana kamu bisa memercayai seseorang yang bahkan tidak memiliki kesopanan untuk memenuhi harapan dan kebutuhanmu akan rasa hormat?

2. Kamu dan Pasangan Sering Bertengkar

Kamu dan Pasangan Sering Bertengkar/Foto: Pexels.com/ Mikhail Nilov

Wajar, bahkan sehat, untuk berdebat dalam suatu hubungan dan menyelesaikan konflik bersama. Namun, sering bertengkar, saling mengkritik, dan tidak dapat melakukan percakapan yang sehat seharusnya menjadi tanda bahaya bahwa kamu mungkin telah memilih orang yang salah untuk diajak berumah tangga.

Pasangan yang sehat mendengarkan secara aktif, bahkan ketika mereka tidak setuju atau memiliki sesuatu untuk dikatakan. Mereka memastikan untuk mendukung emosi pasangannya sebelum membuktikan suatu hal.

Di sisi lain, seseorang dengan kecenderungan mementingkan diri sendiri dan standar hubungan yang tidak sehat dapat dengan cepat bersikap tidak hormat atau marah. Bahkan mereka merasa tidak nyaman dengan kerentanan dan menutupinya dengan rasa superioritas yang salah arah.

3. Tidak memiliki Bayangan Masa Depan Bersama

Tidak memiliki Bayangan Masa Depan Bersama/Foto: pexels.com/ Timur Weber

Jika kamu membayangkan masa depan bersama pasangan, bersemangat atau gugup karena menjalani hidup bersama, kemungkinan besar kamu telah memilih pasangan yang tepat. Wajar jika merasa sedikit cemas tentang masa depan, terutama di tengah pergumulan dan rintangan hidup yang kacau.

Tetapi jika yang kamu alami hanyalah ketidakpastian atau rasa sesak saat memikirkan masa depan dengan pasangan, itu mungkin salah satu tanda bahwa kamu salah memilih orang untuk berumah tangga.

Kamu tidak boleh takut akan masa depan hubungan apa pun. Hal itu tidak hanya menambah tekanan pada kehidupanmu saat ini. Kamu akan lebih mudah marah dan membangun kebencian terhadap pasangan. 

4. Kamu Merasa Tidak Didengar

Kamu Merasa Tidak Didengar/Foto: Pexels.com/ Gustavo Fring

Merasa didengarkan bukan hanya fondasi percakapan yang sehat, jujur, dan terbuka, tetapi juga mendorong stabilitas hubungan jangka panjang, menurut sebuah studi PLoS One 2023. Dari mendengarkan secara aktif dan berusaha saling menghormati, pasangan yang sehat selalu berusaha mendukung pasangan mereka sebelum mencoba membuktikan suatu hal atau memenangkan argumen.

Jika kamu terus-menerus merasa tidak didengarkan atau dipahami dalam percakapan dengan pasangan, baik itu argumen atau bukan, mungkin sudah waktunya untuk menetapkan beberapa ekspektasi baru seputar komunikasi. 

5. Mengabaikan Kekhawatiran dan Emosimu

Mengabaikan Kekhawatiran dan Emosimu/Foto: Pexels.com/ Timur Weber

Praktik bersikap terbuka dan bersedia mendukung pasangan terlihat berbeda pada setiap pasangan. Hal itu bisa dilihat pada gaya keterikatan, kebutuhan emosional, dan kepribadian mereka. Seperti yang dijelaskan oleh sebuah studi yang diterbitkan dalam Social Psychological and Personality Science, pasangan yang memiliki gaya keterikatan yang berbeda, seperti orang yang memiliki keterikatan menghindar dengan orang yang tidak aman, mungkin kesulitan mempertahankan komunikasi yang sehat jika mereka tidak terbuka untuk mempelajari cara terbaik untuk saling mendukung.

Salah satu tanda buruk bahwa kamu memilih orang yang salah untuk hidup bersama adalah ketidakmampuan mereka untuk mengakui kebutuhan dasar hubungan ini. Untuk berkomunikasi dan mencintai seseorang, kamu harus memahami apa yang mereka butuhkan. Misalnya, seseorang dengan keterikatan yang tidak aman mungkin membutuhkan lebih banyak kata-kata penegasan atau waktu berkualitas untuk merasa didengarkan dan dicintai.

6. Cinta yang Tidak Seimbang

Cinta yang Tidak Seimbang/Foto: Pexels.com/ RDNE Stock project

Salah satu tanda paling nyata ketika kamu salah memilih pasangan adalah saat hubungan terasa seperti pertarungan satu arah. Kamu selalu berusaha menjaga, mengerti, dan memberi pengertian, tapi jarang sekali mendapatkan hal yang sama.

Dia mungkin sibuk dengan dirinya sendiri, menuntut tanpa memahami, atau bahkan tidak peka terhadap usahamu. Hubungan seperti ini perlahan membuatmu kehilangan energi, karena kamu terus berlari sementara dia tidak beranjak. Cinta seharusnya tumbuh dari dua arah, bukan hanya dari satu hati yang terus memaklumi.

Salah memilih pasangan bukan akhir dari segalanya, justru bisa menjadi pelajaran berharga untuk lebih mengenal apa yang kamu butuhkan dalam sebuah hubungan. Karena cinta yang sehat tidak selalu datang dengan janji manis, tapi dengan kehadiran yang membuat hati terasa tenang, dan ruang aman untuk tetap menjadi dirimu sendiri tanpa takut dihakimi.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE