6 Tanda Kamu Telah Jatuh Cinta pada Orang Toksik, Cek Rasakan Salah Satunya?
Ada yang mengatakan bahwa orang yang paling sulit diberi nasehat adalah orang yang sedang jatuh cinta. Coba dipikir, apakah kamu juga seperti itu, Beauties?
Cinta buta memang bisa mengalahkan segalanya, bahkan kita bisa saja bertindak bodoh karena mengejar cinta. Saat cinta sedang memenuhi hati dan pikiran rasanya mata dan telinga seakan tertutup dan hanya terfokus pada cinta yang sedang dikejar.
Jika hal ini terlalu berlebihan, maka tanpa sadar bisa saja kita jatuh cinta pada orang yang toksik. Nah, agar kita bisa lebih hati-hati dan bisa lepas dari orang toksik sebelum benar-benar terjerumus, kita harus mengerti tanda-tanda saat kita jatuh cinta pada orang yang toksik berikut ini.
1. Tidak Peduli dengan Saran Orang Lain
Ilustrasi saat tidak peduli dengan saran orang/Foto: pexels.com/liza-summer
“Nggak usah ikut campur urusanku, urus saja dirimu sendiri!”
“Kamu nggak tahu apa-apa, jadi nggak usah sok tahu!”
Kalimat-kalimat di atas bisa dengan mudah keluar dari mulut saat pikiran dan hati sudah dipenuhi oleh cinta yang toksik. Jika kamu sering menolak saran atau nasehat dari orang lain, berarti kamu sedang terbelenggu oleh cinta yang toksik. Cinta yang positif tentu akan memancarkan aura positif dan orang lain pun akan turut merasakan kebahagiaan yang muncul dari energi positifmu.
2. Ingin Selalu Didahulukan
Orang yang toksik biasanya selalu ingin didahulukan. Jika kita menjalin hubungan dengan orang seperti ini, maka kita akan mengabaikan diri sendiri dan selalu mengutamakan kepentingannya.
Di awal hubungan mungkin tidak terasa berat, karena masih diselimuti oleh cinta buta. Tapi lama kelamaan kita akan kelelahan dan merasa jadi orang yang paling menyedihkan. Nah, sebelum hal tersebut terjadi, kamu harus selalu sadar akan apa yang saat ini sedang kamu lakukan.
Seberapa banyak kamu mengorbankan dirimu untuk dirinya? Dan apakah ia juga berjuang untukmu? Jika kamu terlalu sering berjuang sendirian, maka ada yang salah dalam hubunganmu dan kamu harus segera menjauhinya.
3. Percakapan Hanya Satu Arah
Ilustrasi percakapan yang hanya satu arah/Foto: pexels.com/rdne
Komunikasi dalam hubungan sangatlah penting, karena kita bisa saling mengerti dan memahami melalui sebuah komunikasi 2 arah. Namun, tak sedikit pula pasangan yang hanya melakukan komunikasi searah dan tidak mau mendengarkan perkataan pasangannya.
Komunikasi searah dalam suatu hubungan biasanya didasarkan karena dirinya merasa istimewa dan menganggap pasangannya tidak berarti. Atau dengan kata lain, dia merasa bahwa pasangannya tidak bisa melalukan apapun dengan benar tanpa campur tangannya. Jika kamu merasakan hal seperti ini saat bersamanya, maka artinya kamu sedang menjalin hubungan dengan orang yang toksik.
4. Dirinya Acuh
Saat kita memilih pasangan, tentu saja kita mencari seorang yang bisa dijadikan pasangan sekaligus sahabat. Betapa sepinya hati jika kita tidak bisa mencurahkan keluh kesah dengan pasangan. Alih-alih ingin mendapatkan belaian kasih sayang, tapi mendengar keluh kesah saja dia enggan.
Pasangan yang baik tentu saja mau mendengarkan curhat dan memberikan belaian kasih sayang agar pasangannya merasa tenang. Jika ia tidak mau melakukannya, maka kamu akan merasa lelah dan hubunganmu pun lama kelamaan akan merenggang.
5. Selalu Merasa Paling Benar
Ilustrasi pasangan yang selalu melempar kesalahan/Foto: pexels.com/timur-weber
Sejak kita di sekolah dasar, tentu sudah diajarkan tentang musyawarah, hal ini ternyata sangat penting dalam hubungan. Hubungan cinta memang tidak pernah luput dari yang namanya masalah, tetapi kita harus bisa menyelesaikan masalah tersebut dengan cara yang damai.
Dalam hubungan cinta, jangan sampai ada perasaan egois dan merasa paling benar. Tidak ada hubungan yang berjalan dengan baik jika salah satunya selalu merasa paling benar dan tidak mau menerima pendapat pasangannya.
6. Selalu Melempar Kesalahan
“Kamu selalu membuat perasaanku kacau!”
“Gara-gara kamu, hubungan kita jadi semakin buruk!”
Melimpahkan amarah dan kesalahan pada pasangan merupakan permasalahan yang sangat besar. Seharusnya kita tidak boleh saling menyalahkan saat terjadi masalah dalam hubungan. Saat pasanganmu marah dan mulai melimpahkan kesalahan kepadamu, maka kamu harus waspada terhadap hubungan cinta yang sedang kamu jalankan.
Dear Beauties, kita tentu saja harus mencintai pasangan sepenuh hati dan menerimanya apa adanya. Tetapi kita juga harus memahami apakah kita selalu mengalah dan terus berkorban demi mempertahankan hubungan? Jangan sampai kamu berjuang sendiri dan terus menerus berkorban demi mempertahankan pasangan yang toksik. Ingat, kesehatan mentalmu sangat penting untuk diperhatikan.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!