6 Tradisi Pernikahan di Jepang yang Kaya Makna, Mirip Seperti di Indonesia?

Aqida Widya Kusmutiarani | Beautynesia
Selasa, 23 Jan 2024 18:30 WIB
6 Tradisi Pernikahan di Jepang yang Kaya Makna, Mirip Seperti di Indonesia?
Foto: Instagram.com/tamiatriandini

Pernikahan adalah momen yang sakral dan penting dalam kehidupan manusia di seluruh dunia, tak terkecuali di Jepang. Di Negeri Matahari Terbit ini, tradisi pernikahan memiliki keunikan dan keindahan tersendiri yang mencerminkan nilai-nilai budaya yang kaya dan beragam.

Mulai dari busana pernikahan yang dikenakan, upacara minum sake yang sarat makna, hingga hidangan tradisional yang menggoda selera. Penasaran dengan tradisi pernikahan di Jepang? Dikutip dari laman The Knot, yuk baca pembahasan selengkapnya di bawah ini!

Yuinou: Pertemuan Kedua Calon Pengantin

tradisi pernikahan Jepang
Yuinou/Foto: kanpai-japan.com

Sebelum menggelar upacara pernikahan, mempelai pria dan perempuan akan melangsungkan pertemuan antara kedua mempelai yang disebut Yuinou. Pertemuan ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk lebih mengenal satu sama lain dan mengevaluasi perasaan mereka. 

Biasanya, Yuinou dilakukan di rumah keluarga mempelai perempuan. Kedua keluarga mempelai akan saling bertukar hadiah yang terdiri dari berbagai macam barang, seperti rumput laut, sepotong rapi putih, dan kipas lipat. 

Tak hanya itu saja, mereka juga akan saling bertukar hadiah utama berupa uang sekitar Rp5 ribu dolar US yang dimasukkan ke dalam amplop khusus yang dihiasi tali emas dan perak yang disebut shugi-bukuro. 

San San Kudo: Pertukaran Sake

San San Kudo adalah salah satu tradisi pernikahan di Jepang (Pernikahan orang Jepang/Foto: misogi.jp)

Upacara pertukaran sake atau dikenal dengan istilah San San Kudo sebenarnya termasuk dalam adat pernikahan tradisional Shinto yang sudah dilakukan sejak 120 tahun lalu. Bahkan tidak hanya pertukaran sake saja, tapi juga dilakukan janji pernikahan dan pertukaran cincin dalam adat pernikahan tersebut. 

Rokuyo: Penentuan Tanggal Pernikahan

Orang Jepang biasanya menentukan tanggal pernikahan menurut kalender lunisolar (Tradisi pernikahan/Foto: pexels.com/Leeloo Thefirst)

Dalam menentukan tanggal pernikahan, sebagian besar pasangan di Jepang merujuk pada kalender lunisolar atau rokuyo guna memilih tanggal yang dianggap menguntungkan. Tanggal yang dianggap sebagai pembawa keberuntungan besar menjadi pilihan utama, terutama jika jatuh pada akhir pekan. 

Namun, wedding organizer di Jepang sering kali memberikan diskon pada hari-hari yang dianggap kurang beruntung. Pasangan yang tidak mempercayai takhayul biasanya akan memanfaatkan penawaran tersebut untuk menghemat uang pernikahan. 

Pemberian Surat dan Rangkaian Bunga Kepada Orang Tua

Pada resepsi pernikahan, mempelai akan memberikan surat dan buket bunga pada orang tua (Pernikahan ala Jepang/Foto: pexels.com/Lukas)

Tradisi pernikahan di Jepang berikutnya adalah resepsi pernikahan. Pada momen ini, calon pengantin akan memberikan surat yang ditulis khusus untuk orang tua serta rangkaian bunga. Ini adalah cara mereka menghormati dan berterima kasih atas segala dukungan yang telah diberikan oleh orang tua. 

Momen ini juga termasuk salah satu momen yang emosional, terutama ketika mempelai perempuan membaca surat yang telah disiapkan untuk orang tuanya. Hal ini membuat para tamu undangan terharu, bahkan sampai menitikkan air mata. 

Pemberian Hadiah Pernikahan Kepada Pengantin

Pemberian hadiah pernikahan dari tamu undangan untuk pengantin (Goshugi-bukuro/Foto: expatsguide.jp)

Sama seperti di Indonesia, tamu undangan di Jepang juga menyerahkan hadiah pernikahan kepada pengantin berupa uang. Hadiah tersebut dimasukkan ke dalam amplop khusus yang disebut goshugi-bukuro yang biasanya dilengkapi juga dengan kain khusus, yaitu fukusa. 

Dalam memberikan uang pernikahan, disarankan untuk memberikan uang yang masih baru, bukan uang bekas karena dianggap kurang membawa keberuntungan. 

Hikidemono: Suvenir Pernikahan untuk Tamu Undangan

Hikidemono adalah hadiah dari kedua mempelai kepada para tamu undangan (Hikidemono/Foto: weddedwonderland.com)

Tamu undangan di Jepang ternyata juga mendapatkan suvenir pernikahan yang biasa disebut hikidemono. Hikidemono adalah hadiah dari kedua mempelai kepada para tamu undangan sebagai ungkapan keramahtamahan dan rasa terima kasih mereka.

Selain itu, ketika tamu meninggalkan tempat pernikahan, pasangan juga memberikan hadiah kecil seperti permen, garam mandi, atau lilin.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

 

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE