7 Cara Cerdas Mengatur Keuangan ala Orang China, Bikin Kaya Tanpa Utang!

Nazwa Yuliana | Beautynesia
Senin, 13 Oct 2025 13:00 WIB
2. Memiliki Mindset Kelangkaan untuk Mencegah Pemborosan
Menghemat pengeluaran/ Foto: Pexels.com/ cottonbro studio

Beauties, kamu pasti pernah mendengar ungkapan kalau orang China sangat pandai dalam mengelola uang. Mereka dikenal disiplin, hemat, dan punya strategi finansial yang kuat sejak muda. Bukan hanya karena tradisi, tapi juga karena cara berpikir mereka tentang uang, yakni uang bukan sekadar alat tukar, tapi pondasi masa depan.

Budaya finansial masyarakat China terbentuk dari nilai-nilai yang diwariskan turun-temurun, disiplin, kesederhanaan, dan kerja keras. Sejak kecil, anak-anak diajarkan pentingnya menabung dan tidak boros. Hasilnya? Banyak keluarga China yang mampu hidup stabil, punya aset, bahkan sukses membangun bisnis besar dengan langkah keuangan yang terencana.

Dilansir dari Blueprint Financial dan Peak Money Solutions, berikut ini tujuh cara cerdas mengatur keuangan ala orang China yang bisa kamu tiru agar hidupmu lebih tertata dan sejahtera.

1. Fokus pada Karier dengan Potensi Penghasilan Tinggi

Fokus pada karir/ Foto: Pexels.com/ Andrea Piacquadio

Orang China percaya bahwa untuk bisa mengatur uang dengan baik, kamu perlu punya uang dulu. Karena itu, banyak dari mereka fokus memilih karier yang memberi stabilitas dan potensi penghasilan tinggi. Profesi di bidang teknologi, keuangan, medis, atau teknik sering menjadi pilihan utama karena menawarkan keamanan jangka panjang dan peluang untuk berkembang.

Namun, mereka tidak berhenti di situ. Orang China cenderung punya etos kerja tinggi, rajin, tekun, dan tidak mudah menyerah. Mereka juga tak segan mengambil pekerjaan sampingan atau berinvestasi pada pendidikan untuk meningkatkan kemampuan diri. Tujuannya bukan untuk gengsi, tapi agar bisa mandiri secara finansial dan membangun kehidupan yang stabil.

Dengan penghasilan yang cukup, mereka bisa menabung lebih banyak, menyisihkan dana darurat, dan berinvestasi tanpa harus berutang. Prinsipnya sederhana, yakni uang datang dari kerja keras dan strategi, bukan keberuntungan. 

2. Memiliki Mindset Kelangkaan untuk Mencegah Pemborosan

Menghemat pengeluaran/ Foto: Pexels.com/ cottonbro studio

Budaya hemat di China tidak datang begitu saja. Banyak keluarga China dibentuk oleh sejarah masa-masa sulit dari masa perang hingga krisis ekonomi. Itulah yang membuat mereka memiliki scarcity mindset, yaitu kesadaran bahwa sumber daya tidak selalu melimpah. Akibatnya, mereka terbiasa berpikir dua kali sebelum mengeluarkan uang.

Mindset ini bukan berarti pelit, tapi justru melatih kedewasaan dalam membuat keputusan keuangan. Mereka selalu bertanya pada diri sendiri: “Apakah ini benar-benar dibutuhkan?”, “Apakah ada cara lain yang lebih hemat?”, “Apakah ini akan berguna dalam jangka panjang?”

Misalnya, mereka lebih memilih membeli barang berkualitas yang tahan lama daripada membeli yang murah tapi cepat rusak. Mereka juga tidak mudah tergoda tren konsumtif atau membeli hanya karena FOMO. Dengan prinsip ini, pengeluaran bisa ditekan tanpa mengorbankan kualitas hidup. 

3. Menghindari Utang dan Mengedepankan Kemandirian Finansial

Menghindari utang/ Foto: Pexels.com/ Kaboompics.com

Dalam budaya China, berutang dianggap hal yang harus dihindari sebisa mungkin. Prinsipnya, jika kamu tidak mampu membeli sesuatu dengan uang tunai, artinya kamu belum benar-benar membutuhkannya.

Orang China lebih memilih menunda pembelian sampai tabungan mencukupi daripada harus membayar bunga. Bahkan, dalam hal besar seperti membeli rumah, banyak keluarga memilih menabung bertahun-tahun terlebih dahulu agar bisa membayar uang muka besar dan mengurangi cicilan.

Sikap anti-utang ini membuat mereka punya tingkat stres finansial lebih rendah dan kondisi keuangan lebih sehat. Mereka tidak bergantung pada kartu kredit untuk gaya hidup, dan setiap pengeluaran selalu disesuaikan dengan kemampuan.

Kemandirian finansial dianggap sebagai bentuk kebanggaan dan simbol kedewasaan. Dengan tidak bergantung pada pinjaman, seseorang bisa merasa lebih tenang dan bebas dalam membuat keputusan hidup.

4. Menggunakan Sistem Zero-Based Budgeting

Setiap uang harus memilki tujuannya/ Foto: Pexels.com/ Kaboompics.com

Rahasia penting lainnya adalah kebiasaan mengatur uang dengan sistem zero-based budgeting. Dalam sistem ini, setiap rupiah dari penghasilan sudah memiliki tujuan sejak awal baik itu untuk kebutuhan, tabungan, investasi, maupun hiburan. Artinya, tidak ada uang yang “nganggur” di rekening tanpa rencana.

Misalnya, begitu gajian, mereka langsung membagi uang ke beberapa pos: 50% untuk kebutuhan pokok, 20% untuk tabungan atau investasi, 10% untuk dana darurat, dan sisanya baru untuk hiburan atau konsumsi pribadi.

Metode ini mencegah pengeluaran impulsif dan membantu mereka tahu ke mana uang pergi setiap bulan. Kebiasaan mencatat dan meninjau ulang keuangan secara berkala juga menjadi bagian dari disiplin ini.

5. Membenci Pemborosan dan Menerapkan Prinsip “Gunakan Sampai Habis”

Membenci pemborosan/ Foto: Pexels.com/ Kaboompics.com

Salah satu ciri khas budaya China adalah tidak suka membuang-buang barang atau makanan. Prinsip waste not, want not atau “Jangan sia-siakan apa pun” diajarkan sejak kecil.

Mereka cenderung memanfaatkan barang semaksimal mungkin memperbaiki daripada mengganti, menggunakan kembali wadah atau botol, dan menghindari limbah makanan. Sisa makanan sering diolah kembali menjadi hidangan baru keesokan harinya.

Selain itu, mereka lebih suka membeli barang yang multifungsi dan tahan lama. Prinsip ini tidak hanya hemat, tapi juga ramah lingkungan. Dalam jangka panjang, kebiasaan sederhana ini membuat pengeluaran rumah tangga jauh lebih kecil.

6. Memasak di Rumah Lebih Sering untuk Menghemat dan Hidup Sehat

Memasak di rumah/ Foto: Pexels.com/ Juan Pablo Serrano

Kebiasaan memasak di rumah adalah bagian penting dari gaya hidup hemat orang China. Bagi mereka, memasak bukan sekadar aktivitas dapur, tapi juga bentuk pengendalian atas kualitas makanan dan keuangan keluarga.

Dengan memasak sendiri, mereka bisa memilih bahan segar, mengatur porsi, dan menghemat biaya dibandingkan makan di luar. Selain itu, makanan rumah lebih sehat karena tidak mengandung minyak berlebih atau bahan tambahan seperti yang sering ada di restoran.

Banyak keluarga bahkan membuat perencanaan menu mingguan agar pengeluaran dapur bisa lebih efisien. Mereka juga terbiasa membawa bekal ke tempat kerja, yang membantu menghemat ratusan ribu setiap bulan.

7. Menanamkan Nilai Menabung Sejak Dini dan Belajar dari Generasi Sebelumnya

Menabung sejak dini/ Foto: Pexels.com/ Atlantic Ambience

Rahasia terakhir dan mungkin yang paling kuat adalah pendidikan keuangan sejak dini. Anak-anak di banyak keluarga China sudah diajarkan menabung sejak kecil, bahkan diberi celengan tradisional (biasanya berbentuk hewan atau toples keramik).

Mereka diajarkan untuk menyisihkan uang angpao atau hadiah agar bisa digunakan di masa depan. Orang tua juga menjadi teladan, memperlihatkan secara nyata bagaimana mereka menabung, berhemat, dan berinvestasi.

Nilai-nilai seperti kerja keras, menghargai uang, dan menghindari hidup berlebihan menjadi bagian dari pendidikan keluarga. Akibatnya, ketika dewasa, mereka sudah terbiasa berpikir jangka panjang dan tidak mudah tergoda gaya hidup konsumtif.

Rahasia sukses finansial orang China bukanlah trik instan, tapi hasil dari kebiasaan jangka panjang yang berakar pada budaya disiplin dan kesederhanaan. Mereka tidak hanya bekerja keras untuk mencari uang, tapi juga bijak dalam mengelolanya.

Jika kamu ingin kondisi keuanganmu stabil dan tumbuh, cobalah adopsi satu per satu kebiasaan ini. Tidak perlu langsung sempurna, mulailah dari hal kecil seperti mencatat pengeluaran, memasak sendiri, atau menetapkan target tabungan bulanan. Dengan konsistensi, kamu akan merasakan hasilnya: keuangan yang lebih sehat, bebas stres, dan masa depan yang lebih aman.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE