7 Hal yang Tidak Boleh Kamu Toleransi di Awal Hubungan

Florence Febriani Susanto | Beautynesia
Rabu, 14 May 2025 22:30 WIB
Menghalangi Perkembangan Diri
Menghalangi Perkembangan Diri/Foto: Freepik

Toleransi di awal hubungan sering dianggap wujud dari kedewasaan dalam mencintai. Tapi sayangnya, banyak orang justru menggunakannya sebagai alasan untuk membenarkan perlakuan buruk dari pasangannya. Padahal, tidak semua hal bisa dan boleh ditoleransi. Jika kamu membiarkan hal-hal negatif sejak awal, jangan heran kalau itu akan menjadi pola yang sulit diubah.

Kamu tentu menginginkan hubungan yang sehat, bukan yang hanya terlihat baik di luar tapi penuh luka di dalam. Supaya nggak terjebak dalam dinamika yang merugikan, kamu perlu tahu batasannya. Yuk, simak 7 hal yang nggak boleh ditoleransi sejak awal menjalin hubungan dilansir dari Marriage!

Kekerasan Fisik

Kekerasan Fisik/Foto: Freepik

Tidak ada alasan yang cukup kuat untuk membenarkan kekerasan fisik dalam hubungan. Entah itu berupa dorongan, cubitan keras, atau bahkan tamparan saat emosi memuncak, semua tetap tidak bisa diterima. Jangan tertipu dengan alasan seperti “cuma sekali” atau “aku khilaf”, karena sekali kamu membiarkannya, peluang untuk terulang justru makin besar. 

Hubungan yang sehat dibangun atas dasar rasa aman dan saling menghormati. Jika kamu merasa takut atau terancam secara fisik oleh pasangan, itu bukan cinta yang sehat. Segera ambil jarak dan cari bantuan jika perlu. Ingat, tubuhmu bukan tempat pelampiasan emosi siapa pun.

Mengabaikan Batasan Pribadi

Mengabaikan Batasan Pribadi/Foto: Freepik

Setiap orang punya batas pribadi yang harus dihargai. Jika sejak awal pasanganmu sudah berusaha melanggar batas yang kamu tetapkan, seperti membuka privasi digitalmu tanpa izin atau memaksa ikut campur dalam urusan keluarga, itu tanda bahaya. Sekalipun dia bilang "karena sayang", tetap saja tidak boleh ada paksaan dalam hubungan yang sehat.

Mengabaikan batasan adalah bentuk kurangnya rasa hormat. Kalau kamu sudah menjelaskan dengan baik dan dia tetap melanggar, artinya dia tidak benar-benar peduli dengan kenyamananmu. Hal yang jangan ditoleransi ini bisa merusak kepercayaan dan mengikis harga diri kamu pelan-pelan. Jangan takut untuk bersikap tegas dan jelaskan bahwa kamu berhak menentukan ruang amanmu sendiri.

Menghalangi Perkembangan Diri

Menghalangi Perkembangan Diri/Foto: Freepik

Pasangan yang baik akan mendorong kamu tumbuh, bukan malah menghambat. Kalau sejak awal dia sudah melarang kamu melanjutkan pendidikan, mengatur waktu kerja, atau mengontrol siapa yang boleh kamu temui, itu tanda bahwa dia merasa terancam dengan perkembanganmu. Kamu harus waspada, karena itu bukan bentuk proteksi tapi kontrol terselubung.

Setiap orang punya hak untuk berkembang dan meraih cita-citanya, termasuk kamu. Jangan sampai kamu kehilangan kesempatan besar dalam hidup hanya karena takut pasangan merasa tersaingi. Hubungan yang sehat akan memberi ruang bagi dua orang untuk saling bertumbuh, bukan saling membatasi. Hal yang nggak boleh ditoleransi ini bisa mengunci potensi dan kebahagiaan kamu ke depannya.

Cemburu Berlebihan

Cemburu Berlebihan/Foto: Freepik

Cemburu itu wajar, tapi kalau dilakukan secara berlebihan, justru bisa merusak hubungan. Misalnya dia sering menuduh tanpa alasan, selalu ingin tahu kamu di mana, dengan siapa, bahkan sampai melarang kamu berteman dengan lawan jenis. Semua itu bukan tanda cinta, tapi tanda ketidakpercayaan dan kecemasan yang tidak sehat.

Jika kamu terus-menerus harus membuktikan kesetiaanmu padanya, kamu akan kelelahan secara emosional. Jangan toleransi di awal hubungan pada sikap ini, karena bisa berkembang menjadi posesif dan mengisolasi kamu dari lingkungan sosial. Kamu punya hak untuk punya kehidupan pribadi tanpa harus dicurigai setiap waktu.

Memanipulasi dengan Kata-kata

Memanipulasi dengan Kata-kata/Foto: Freepik

Manipulasi bisa terlihat sepele tapi sangat merusak. Contohnya, saat pasangan memutarbalikkan fakta agar kamu merasa bersalah atau menggunakan kalimat seperti “kalau kamu sayang aku, harusnya kamu nurut.” Hal seperti ini bisa membuatmu bingung membedakan mana yang benar dan salah, karena kamu terus ditekan secara emosional.

Kalau kamu mulai sering merasa bersalah tanpa tahu alasannya, bisa jadi kamu sedang dimanipulasi. Jangan anggap enteng hal ini, karena manipulasi bisa menghancurkan harga diri dan kontrol atas hidup kamu. Hubungan sehat seharusnya membuat kamu merasa lebih kuat, bukan malah merasa bersalah setiap waktu. 

Kebiasaan Berbohong

Kebiasaan Berbohong/Foto: Freepik

Kebohongan, sekecil apa pun, bisa jadi akar dari hancurnya kepercayaan. Kalau pasanganmu sudah mulai sering menyembunyikan hal-hal penting atau memberikan informasi yang tidak jujur, kamu harus berhati-hati. Jangan tertipu dengan alasan seperti "aku cuma nggak ingin kamu khawatir" karena kejujuran adalah dasar utama dalam membangun kepercayaan.

Jika kamu terus mentoleransi kebohongan sejak awal, kamu akan terbiasa hidup dalam keraguan. Dan hubungan yang dibangun di atas rasa ragu tidak akan bertahan lama. Sebaliknya, ketika kejujuran dijaga sejak awal, rasa aman dan saling percaya akan tumbuh. Jadi, pastikan kamu tidak menoleransi kebiasaan bohong sejak masa awal hubungan.

Ketergantungan Emosional yang Berlebihan

Ketergantungan Emosional yang Berlebihan/Foto: Freepik

Memiliki pasangan memang menyenangkan, tapi bukan berarti kamu harus menjadi segalanya baginya. Kalau dia terlalu bergantung padamu, baik secara emosional, finansial, atau bahkan untuk keputusan kecil sekalipun, kamu akan merasa terbebani. Ini bukan hanya menyulitkanmu, tapi juga tidak baik untuk pertumbuhannya sendiri.

Setiap orang harus punya tanggung jawab atas hidupnya. Hubungan yang sehat adalah kerja sama antara dua individu yang sudah cukup mandiri. Kalau kamu jadi satu-satunya sumber kekuatan atau kebahagiaannya, kamu akan kelelahan dalam jangka panjang. 

Jangan pernah merasa bersalah saat kamu memutuskan untuk bersikap tegas dalam hubungan. Kamu berhak menentukan batas dan memperjuangkan hubungan yang sehat. Ingat, bukan cinta namanya kalau membuatmu kehilangan dirimu sendiri. Jangan abaikan tanda-tanda yang mengganggu hanya demi mempertahankan sebuah status ya, Beauties!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE