Sejumlah laporan kekerasan terhadap perempuan masih terus muncul di sepanjang 2025, bahkan tak sedikit berakhir dengan femisida, yaitu pembunuhan terhadap perempuan atas alasan gender. Berbagai kasus pembunuhan tersebut menunjukkan bahwa femisida bukanlah masalah yang bisa dipandang sebelah mata.
Menurut laporan terbaru dari UN Women dan UNODC, sepanjang tahun 2024 ada sekitar 50 ribu perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia yang dibunuh oleh pasangan intim atau anggota keluarga mereka. Dengan demikian, rata-rata 137 perempuan atau anak perempuan tewas setiap hari karena femisida.
Di Indonesia, kondisinya juga tak berbeda. Sejumlah kasus pembunuhan bahkan bisa dibilang di luar nalar karena terlalu sadis dan tidak manusiawi. Melansir berbagai sumber, berikut 7 kasus femisida yang mencuat sepanjang 2025 ini.
1. Kasus Perempuan dalam Koper di Ngawi
|
Momen penemuan mayat perempuan dalam koper/Foto: BBC |
Penemuan sebuah koper berisi potongan tubuh perempuan sempat menggegerkan warga Ngawi pada Januari 2025. Melansir BBC, korban adalah seorang perempuan berinisial UK (30). Tak perlu waktu lama, polisi berhasil meringkus terduga pelaku, yaitu Rohmad Tri Hartanto alis Antok (32), yang diketahui adalah suami siri dari korban.
Melansir CNN Indonesia, pelaku dan korban awalnya janjian di Hotel Adisurya Kota Kediri. Namun, saat itu keduanya malah terlibat cekcok, hingga akhirnya pelaku kesal sehingga melakukan kekerasan. Saat tahu korban sudah meninggal, pelaku justru memutilasi korban dan membuang jasadnya di di beberapa kota lain, yaitui Trenggalek, Ngawi, dan Ponorogo.