7 Sinyal Bahaya yang Harus Kamu Waspadai saat Main Aplikasi Kencan

Nindya Putri Hermansyah | Beautynesia
Sabtu, 20 Dec 2025 17:30 WIB
3. Menghindari Verifikasi: Menolak Video Call dan Pertemuan
Ilustrasi mendapat penolakan dari laki-laki/Freepik: freepik

Di era serba digital ini, aplikasi kencan online seperti sudah jadi tempat baru untuk menemukan teman ngobrol, pasangan hidup, atau sekadar mengenal orang baru. Banyak orang merasa lebih mudah membuka hati lewat layar karena terasa aman, praktis, dan bisa memilih sendiri siapa yang ingin diajak berkenalan.

Namun kenyataannya, dunia maya tidak selalu seaman yang terlihat. Di balik profil menawan dan percakapan manis, ada berbagai risiko yang sering tidak disadari pengguna.

Beberapa sinyal bahaya sering muncul sejak awal, hanya saja kamu mungkin tidak langsung menyadarinya. Kenali sinyal bahaya paling penting yang wajib kamu waspadai saat bermain aplikasi kencan online di sini!

1. Profil Mencurigakan

Ilustrasi penggunaan profil AI/Getty Images: mapodile

Profil yang terasa “tidak wajar” merupakan sinyal pertama yang harus kamu perhatikan. Misalnya, foto tampak terlalu sempurna sampai terlihat seperti hasil edit AI, profil hampir kosong, atau menggunakan identitas seseorang yang kamu curigai bukan milik mereka.

USA Today mengatakan banyak akun palsu dibuat menggunakan gambar hasil editan atau foto yang dicuri dari media sosial orang lain. Ia menjelaskan bahwa scammer sengaja membuat profil ideal supaya terlihat kredibel dan mudah dipercaya. Norton Cyber Safety Insights juga menegaskan bahwa foto dengan kualitas seperti model profesional atau tanpa aktivitas nyata sering menjadi ciri akun palsu yang digunakan untuk “catfishing”.

Akun seperti ini biasanya tidak memberikan detail pribadi yang jelas atau malah hanya mencantumkan kalimat-kalimat umum tanpa informasi spesifik. Kalau kamu menemukan profil seperti ini, apalagi jika fotonya terlalu sempurna, kamu patut berhati-hati.

2. Bergerak Terlalu Cepat: Love Bombing dan Pindah Platform

Ilustrasi menyatakan cinta/Freepik: freepik

Ketika seseorang baru mengenalmu tetapi berani menyatakan cinta atau menunjukkan intensitas yang tidak wajar, itu juga tanda bahaya. Fenomena ini disebut love bombing. 

Psychology Today mengungkapkan bahwa pelaku love bombing biasanya menggunakan pujian berlebihan, perhatian intens, dan janji manis untuk membuat korban merasa spesial secara instan. Tujuannya adalah membangun ketergantungan emosional secepat mungkin, sehingga korbannya tidak sempat berpikir secara rasional.

Selain itu, pengguna mencurigakan juga sering meminta kamu segera pindah ke platform lain seperti WhatsApp, Telegram, atau Instagram dengan alasan “lebih nyaman ngobrol”. Kaspersky menjelaskan bahwa pelaku penipuan sengaja mengajak korban keluar dari aplikasi kencan karena platform tersebut biasanya memiliki sistem pelaporan dan keamanan lebih ketat. 

3. Menghindari Verifikasi: Menolak Video Call dan Pertemuan

Ilustrasi mendapat penolakan dari laki-laki/Freepik: freepik

Sinyal bahaya lain adalah ketika seseorang terus-menerus menolak verifikasi identitas. Mereka biasanya punya banyak alasan: kamera sedang rusak, sedang di luar kota, atau tidak nyaman melakukan video call.

BBC News menjelaskan bahwa penipu online sangat bergantung pada anonimitas, sehingga mereka hampir selalu menghindari interaksi visual karena identitas aslinya dapat terungkap. Dalam laporan khusus yang diterbitkan FBI Internet Crime Complaint Center (IC3), banyak korban romance scam melaporkan bahwa pelaku menolak bertemu secara langsung dengan berbagai alasan dramatis, mulai dari pekerjaan mendesak, kecelakaan, hingga kondisi keluarga palsu.

Pola ini bukan kebetulan, melainkan strategi supaya korban terus percaya tanpa bisa memverifikasi apa pun. 

4. Pertanyaan Sensitif: Uang, Pekerjaan, & Data Pribadi

Ilustrasi memaksa/Freepik: azerbaijan-stockers

Saat seseorang baru mengenalmu, namun langsung menanyakan hal-hal sensitif seperti gaji, pekerjaan detail, kondisi keluarga, hingga informasi pribadi seperti alamat rumah atau nomor identitas, itu adalah bendera merah besar. Dilansir dari Sophos, pelaku penipuan biasanya akan mencoba menggali informasi personal yang bisa digunakan untuk mengakses akun kamu, melakukan pencurian identitas, atau sekadar memetakan kelemahan emosional kamu.

Berdasarkan laporan yang dirilis oleh Federal Trade Commission (FTC), lebih dari USD 1,3 miliar kerugian dilaporkan dari kasus romance scam selama tiga tahun terakhir, dan sebagian besar pelaku mulai dengan menanyakan situasi ekonomi korban. Mereka mencari celah untuk memunculkan cerita sedih atau meminta bantuan finansial. 

5. Tidak Hormat pada Batasan dan Pelecehan Verbal

Ilustrasi tidak menghomati batasan/Freepik: azerbaijan-stockers

Kamu juga harus waspada jika seseorang mulai melanggar batasan sejak awal. Bentuknya bisa berupa komentar bernada seksual, humor tidak pantas, atau tekanan halus agar kamu mengirim foto tertentu. Dalam wawancara dengan The Guardian, pakar hubungan Jess O’Reilly mengatakan bahwa pelaku pelecehan biasanya menguji batas korban lewat komentar kecil sebelum meningkatkannya ke perilaku yang lebih agresif. Jika tidak dihentikan sejak awal, mereka akan semakin leluasa.

Laporan tahunan dari Pew Research Center juga menunjukkan bahwa pelecehan seksual verbal merupakan salah satu pengalaman paling umum yang dialami perempuan di aplikasi kencan. Ketika seseorang tidak bisa menghormati batasan komunikasi dasar, kamu tidak perlu memberi kesempatan kedua, itu adalah tanda jelas bahwa lingkungan tersebut tidak aman untukmu.

6. Temperamen Tinggi dan Drama Berlebihan

Ilustrasi tempramen/Freepik: freepik

Apabila kamu menemukan seseorang yang mudah marah, menyalahkan kamu untuk hal kecil, atau menunjukkan drama berlebihan, ini adalah karakteristik yang tidak boleh dianggap sepele. Time Magazine menjelaskan bahwa pelaku manipulatif sering memanfaatkan tantrum emosional untuk membuat korban merasa bersalah. Mereka akan memanipulasi kamu supaya selalu mengikuti keinginannya demi “menghindari drama”.

Tanda ini sering terlihat ketika kamu tidak membalas pesan cepat atau tidak setuju dengan permintaan mereka. Jika ia langsung berubah menjadi agresif atau defensif, artinya kamu sedang menghadapi seseorang yang tidak stabil emosional. Situasi seperti ini bisa berkembang menjadi hubungan yang tidak sehat atau bahkan berbahaya.

7. Phishing: Mengirim Link Aneh atau Mencurigakan

Ilustrasi phishing/Freepik: freepik

Sinyal bahaya berikutnya adalah ketika seseorang mengirim tautan tidak jelas, entah katanya untuk melihat foto tambahan, hasil tes kepribadian, atau login ke suatu layanan. Sophos menjelaskan bahwa banyak pelaku phishing menggunakan teknik “social engineering” dengan kedok romantis agar korban membuka link yang mencuri kata sandi atau mengambil alih akun.

Menurut data resmi FBI IC3, banyak kasus penipuan di aplikasi kencan dimulai dari tautan palsu yang diarahkan ke halaman login tiruan Instagram, Facebook, atau Gmail. Begitu korban memasukkan password, akses akun berpindah ke pelaku. Jika seseorang yang baru kamu kenal mengirim link aneh, sebaiknya jangan pernah klik.

Selalu waspada saat memakai aplikasi kencan: jangan bagikan data pribadi, hindari permintaan uang, dan waspadai perilaku mencurigakan seperti menolak verifikasi atau terlalu cepat mendesak hubungan. Prioritaskan keamananmu ya, Beauties!

____

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE