8 Cara Mengamankan Rumah saat Ditinggal Liburan
Berlibur memang jadi momen yang selalu dinanti, Beauties, tapi di balik tas yang sudah rapi dan tiket yang siap digunakan, ada satu hal penting yang sering terlewat, yakni keamanan rumah.
Banyak orang terlalu fokus pada destinasi dan itinerary, sampai lupa bahwa rumah yang ditinggalkan tanpa persiapan bisa menjadi sasaran empuk tindak kejahatan. Padahal, menjaga rumah tetap aman selama kamu pergi adalah bagian penting dari kenyamanan liburan itu sendiri.
Sebelum kamu melangkah keluar dan menikmati waktu bersantai, ada baiknya memastikan bahwa rumahmu sudah benar-benar terlindungi. Yuk, baca lebih jauh untuk mengetahui cara mengamankan rumah saat ditinggal liburan!
1. Kunci Ganda Pintu, Jendela, dan, Gerbang
Ilustrasi kunci ganda/Freepik: topntp26
Pintu dan jendela adalah akses utama yang sering dijadikan target pencuri, sehingga pengamanan berlapis sangat penting. Dilansir dari Forbes Home, Ben Stickle menjelaskan bahwa penggunaan deadbolt lock atau kunci ganda dapat menurunkan risiko pembobolan karena pencuri membutuhkan waktu lebih lama untuk membuka lapisan tambahan tersebut.
Menurutnya, pintu yang memiliki sistem kunci berlapis cenderung dihindari oleh pelaku kriminal karena berpotensi menimbulkan suara dan memperbesar risiko mereka tertangkap. Pada jendela dan gerbang, disarankan penggunaan pengunci tambahan seperti window security latch dan gembok berkualitas tinggi. Dengan menambahkan kunci ganda pada seluruh bagian rumah, kamu bisa menciptakan penghalang awal yang sangat efektif.
2. Jangan Tinggalkan Kunci Cadangan di Area Rumah
Ilustrasi penempatan kunci di bawah keset rumah/Freepik: freepik
Kebiasaan menyembunyikan kunci cadangan di bawah pot, keset, atau celah tembok masih sering dilakukan, padahal cara ini sangat mudah ditebak. Dilansir dari ADT Security Blog, pencuri biasanya memeriksa “spot klasik” tersebut pertama kali sebelum mencoba membobol pintu. Ia menekankan bahwa tempat-tempat itu bukan lagi rahasia dan justru memperbesar peluang pencurian ketika rumah kosong.
Ron Lander juga menambahkan bahwa cara paling aman adalah tidak meninggalkan kunci cadangan sama sekali di sekitar rumah. Jika memang harus menitipkan, lakukan hanya kepada orang yang benar-benar kamu percaya. Menurut laporan ADT Security, menitipkan kunci pada tetangga tepercaya jauh lebih aman dibanding menyembunyikannya karena pencuri tidak dapat menebak keberadaannya.
3. Matikan dan Cabut Alat-Alat yang Berpotensi Berbahaya
Ilustrasi kompor menyala/Freepik: ededchechine
Perangkat listrik yang masih terhubung dapat menimbulkan risiko kebakaran ketika rumah ditinggalkan. Dilansir dari National Fire Protection Association (NFPA), lebih dari 30% kebakaran rumah disebabkan oleh perangkat listrik yang dibiarkan menyala tanpa pengawasan. NFPA menekankan bahwa alat seperti setrika, oven listrik, hingga penanak nasi harus dicabut untuk menghindari potensi korsleting.
Selain itu, NFPA juga mengingatkan bahwa pemilik rumah disarankan melakukan pengecekan menyeluruh beberapa jam sebelum keberangkatan untuk memastikan tidak ada perangkat yang tertinggal menyala. Begitu juga dengan memastikan kompor sudah dimatikan dan akan lebih baik apabila gas LPG dicabut juga. Dengan langkah sederhana ini, kamu bisa mengurangi risiko kebakaran rumah secara signifikan.
4. Amankan Barang Berharga
Ilustrasi brankas di rumah/freepik: DC Studio
Barang berharga seperti perhiasan, dokumen penting, dan laptop perlu disimpan dengan aman agar tidak memancing niat jahat. Dilansir dari laporan U.S. News & World Report, penggunaan fireproof safe atau brankas tahan api dengan kunci mekanik sebagai pilihan paling aman ketika rumah kosong dalam waktu lama. Roman menjelaskan bahwa brankas berkualitas juga mampu melindungi barang dari bencana seperti kebakaran.
Penyimpanan barang berharga sebaiknya tidak berada di tempat yang mudah ditebak seperti laci kamar tidur. Menurut temuannya yang dipublikasikan oleh U.S. News, pencuri biasanya memeriksa area tersebut terlebih dahulu. Menyimpan barang di lokasi tersembunyi atau brankas yang terpasang permanen akan membuat rumah semakin aman.
5. Gunakan Lampu Otomatis (Timer)
Ilustrasi lampu otomatis/Freepik; zinkevych
Mengatur lampu rumah dengan timer dapat memberi ilusi bahwa ada aktivitas di dalam rumah. Dilansir dari Consumer Reports, lampu otomatis dengan pola yang realistis lebih efektif mencegah pencuri dibanding lampu yang dibiarkan menyala sepanjang malam. Pola hidup-mati lampu yang tidak teratur membuat rumah tampak dihuni.
Dalam pengujian Consumer Reports, penggunaan lampu otomatis di beberapa ruangan meningkatkan keamanan rumah terutama saat penghuni pergi lebih dari satu minggu. Bernie Deitrick juga menekankan pentingnya menggabungkan lampu timer dengan tirai yang tetap tertutup agar rumah tidak terlalu mudah ditebak oleh pencuri yang mengamati dari luar.
6. Hindari Tumpukan Surat dan Paket
Ilustrasi tukang paket/Freepik; freepik
Tumpukan surat, brosur, dan paket merupakan tanda paling jelas bahwa rumah sedang kosong. Dilansir dari United States Postal Service (USPS), pemilik rumah yang hendak pergi lebih dari tiga hari dianjurkan menggunakan layanan Hold Mail agar surat tidak menumpuk di kotak pos. USPS menyebut bahwa tumpukan surat adalah indikator yang sangat mudah dikenali oleh pencuri.
Selain itu, laporan The Washington Post tentang pola pembobolan rumah menemukan bahwa pencuri sering memilih rumah dengan paket menumpuk di depan pintu. Tanda tersebut menunjukkan bahwa tidak ada aktivitas sama sekali dalam beberapa hari terakhir. Dengan menghentikan sementara pengiriman paket, kamu bisa mengurangi risiko rumah menjadi target.
7. CCTV dan Sistem Alarm
Ilustrasi CCTV/Freepik: freepik
Memasang CCTV dapat memberikan pengawasan jarak jauh yang sangat efektif. Dilansir dari The Guardian, analis keamanan Nick Macfarlane menjelaskan bahwa rumah yang memiliki kamera terlihat jauh lebih aman karena pencuri biasanya menghindari properti yang diawasi sistem visual. Selain merekam kejadian, kamera modern memungkinkan kamu memantau rumah dari ponsel kapan saja.
Nick Macfarlane juga menjelaskan bahwa stiker peringatan alarm atau kamera saja sudah cukup membuat pencuri berpikir dua kali. Dalam laporan The Guardian, ia menyebut bahwa sistem alarm yang aktif dapat mempercepat respons polisi karena perangkat tersebut langsung mengirim notifikasi ke pusat keamanan. Sistem ini sangat ideal untuk rumah yang ditinggal lebih dari seminggu.
8. Tunda Mengunggah Informasi Liburan Secara Real-Time
Ilustrasi berfoto/Freepik: freepik
Membagikan lokasi liburan secara real-time sangat berisiko. Dilansir dari Journal of Crime and Justice, peneliti Joseph Schafer menemukan bahwa pelaku kriminal modern semakin sering menggunakan media sosial untuk memantau rumah yang sedang kosong. Unggahan real-time tentang keberangkatan atau lokasi liburan bisa menjadi petunjuk langsung bahwa rumahmu tidak berpenghuni.
Dalam laporan Security.org menyarankan agar foto dan video liburan diunggah setelah kamu kembali ke rumah. Cara ini tidak hanya menjaga privasi, tetapi juga mencegah orang tak dikenal mengetahui bahwa rumah sedang kosong. Mengatur akun ke mode privat juga bisa membantu meningkatkan keamanan.
Beauties, dengan melakukan langkah-langkah ini, kamu bisa meninggalkan rumah dengan perasaan jauh lebih tenang dan menikmati liburan tanpa rasa cemas. Yuk, mulai biasakan melakukan persiapan keamanan sebelum liburan agar perjalananmu selalu penuh ketenangan dan kebahagiaan!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!