8 Kalimat yang Perlu Dihindari Saat Marah Pada Anak, Agar Tidak Sampai Melukai Hatinya!

Meuthia Khairani | Beautynesia
Minggu, 07 Jan 2024 18:00 WIB
2. 'Kamu Sama Seperti Ayahmu!'
Kamu sama seperti ayahmu/Foto: Pexels/Liza Summer

Saat anak melakukan kesalahan atau kenakalan yang membuatmu emosi, rasanya ingin sekali memarahinya agar dia mengerti di mana letak kesalahannya. Hal tersebut memang wajar. Namun, pastikan kamu masih bisa mengontrol emosi dan omonganmu agar tidak menyakitinya dan membuahkan luka masa kecil di hati anak-anakmu, Beauties.

Berikut adalah 8 kalimat yang perlu dihindari saat marah pada anak agar tidak melukai hatinya. Simak, Beauties!

1. 'Gitu Aja Kok Sedih/Marah?'

Gitu aja kok sedih/gitu aja kok marah?/Foto: Pexels/Alexander Dummer

Dilansir dari Empowering Parents, ketika mendengarkan curhatan anakmu tentang apa yang membuatnya sedih atau kesal, mungkin kamu menganggap masalahnya sepele. Namun, jangan pernah menganggapnya konyol dan meremehkan perasaannya

. Bayangkan jika kamu merasa kesal dan orang lain menganggap remeh sesuatu yang membuatmu seemosi itu. Bagaimana perasaanmu?

Ketika seorang anak merasa pikiran dan perasaannya ditolak, maka dia akan cenderung menjadi lebih pemarah, frustrasi, murung, dan berujung depresi, Beauties.

2. 'Kamu Sama Seperti Ayahmu!'

Kamu sama seperti ayahmu/Foto: Pexels/Liza Summer

Perkataan seperti ini dapat menjatuhkanmu dan pasangan hidupmu, Beauties. Ketika seorang ayah sering dikritik di rumah, maka membandingkan anakmu dengannya bukanlah sebuah bentuk pujian. Anak pun akan merasa marah dan malu jika kamu membandingkannya dengan kalimat seperti itu.

3. 'Masa Begini Aja Nggak Bisa!'

Masa begini aja nggak bisa/Foto: Unsplash/Julien L

Kalimat ini merupakan kalimat yang merendahkan. Meskipun banyak orang menganggap bahwa membuat anak malu merupakan cara untuk menghukum anak, bukan itu yang sebenarnya mereka perlukan untuk mempelajari sebuah keterampilan.

Justru, perkataan seperti ini dapat menyebabkan anak menarik diri darimu. Dalam jangka panjang, rasa malu yang kamu berikan lewat kalimat ini akan membuat anakmu kurang mampu mengambil keputusan. Sadarilah bahwa tidak semua orang bisa mengerjakan sesuatu sesempurna dirimu melakukannya, begitu juga sebaliknya. Perkataan yang mempermalukan juga dinilai tidak akan berefek apa-apa pada anakmu.

Dibanding terus berfokus pada apa yang tidak bisa anakmu lakukan, lebih baik coba menghargai apa saja yang bisa mereka lakukan untuk membantumu di rumah.

4. 'Aku Membencimu!'

Aku membencimu/Foto: Unsplash/Julien L

Saat kamu emosi dan berkata bahwa kamu membenci anakmu, itu memperlihatkan bahwa kamu sudah kalah darinya, Beauties. Kamu bukanlah teman sebaya anakmu yang sedang bersaing dengannya.

Dengan mengatakan "Aku membencimu!", berarti kamu menurunkan tingkat kedewasaanmu dan membiarkan dia berpikir bahwa jika orangtuanya menganggapnya tidak layak dicintai, maka dirinya memang benar-benar tidak layak dicintai oleh siapa pun.

5. Menggunakan Kalimat Ancaman

Menggunakan kalimat ancaman/Foto: Unsplash/Engin Akyurt

Mengancam untuk melakukan kekerasan padanya seperti memukulnya, atau mengusirnya, mungkin bagimu hanyalah lelucon dan gertakan belaka. Namun, tidak pada anakmu. Anakmu yang baru saja melakukan kesalahan pasti akan merasa cemas dan panik. Mereka akan berpikir bahwa jika di kemudian hari dia melakukan kesalahan serupa, maka kamu benar-benar akan melakukan ancamanmu itu.

Jangan anggap remeh. Kalimat ancaman bisa membekas di ingatan anakmu bahkan melukai masa kecil anakmu dan akan terus tersimpan hingga dia dewasa lho, Beauties.

6. 'Kamu Bodoh!'

Kamu bodoh/Foto: Unsplash/Engin Akyurt

Dikutip dari redbook, kalimat semacam "Kamu bodoh!", "kamu kerja seperti robot!", "Tidak punya otak!", "makanya, pakai otakmu!", dan sejenisnya merupakan kalimat terlarang untuk diucapkan.

Ketika orangtua menghina anaknya seperti itu saat sedang marah, sang anak cenderung selalu mengingat julukan yang menyakitkan itu. Menurut psikolog anak di RS Anak Helen DeVos, Brittany N. Barber Garcia, hal ini tidak hanya berdampak negatif pada suasana hati anak.

Namun, berdampak juga pada harga diri, kepercayaan diri anak, dan dapat merusak hubunganmu dengannya. Anak pun cenderung tidak mau melakukan apa yang kamu inginkan.

 

7. 'Kamu Tidak Pernah Berubah!'

Kamu tidak pernah berubah/Foto: Pexels/Liza Summer

Kata "selalu" dan "tidak pernah" sebaiknya dihindari saat berbicara dengan anakmu. Sebab, kata-kata itu dapat membuat mereka berpikir bahwa mereka tidak punya kesempatan untuk berubah.

Daniel Patterson, penulis The Assertive Parent dan pendiri Patterson Perspective, mengungkapkan bahwa orang dewasa suka melontarkan sindiran yang dapat menempatkan anak-anak dalam kotak yang negatif dan permanen. Yang mana, menunjukkan bahwa mereka selalu berada di kondisi tertentu dan tidak bisa berkembang untuk menjadi lebih baik.

Bukan ini yang kamu inginkan dari anakmu, bukan?

8. 'Kamu Pemalas!'

Kamu pemalas!/Foto: Pexels/Sonam Prajapati

Seorang psikolog anak bernama Stacy Haynes, berkata bahwa anak-anak tidak malas. Ada alasan mendasar mengapa mereka tidak suka atau tidak mampu melakukan apa yang diminta dari mereka.

Inilah yang harus dicari oleh para orangtua. Bukan dengan menyerang harga diri anak dengan pernyataan seperti ini tanpa tahu penyebab mengapa mereka tidak suka atau tidak mau melakukan hal yang kamu inginkan.

__________

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE