8 Kalimat yang Perlu Dihindari Saat Wawancara Kerja, Agar Kamu Tidak Dinilai Buruk oleh Calon Perekrut!
Dalam wawancara kerja, ada beberapa trik yang perlu kamu ketahui agar kamu dapat diterima bekerja di perusahaan yang kamu impikan. Termasuk, kalimat apa saja yang sebaiknya tidak kamu ucapkan saat wawancara dengan HRD sedang berlangsung.
Nah, kira-kira kalimat apa saja ya yang terlarang untuk diucapkan oleh pelamar kerja? Simak selengkapnya berikut ini, Beauties!
1. 'Kantor Terakhir Saya Sangat Toxic'
Kantor terakhir saya sangat toxic/Foto: Pexels/Scott Webb
Dilansir dari The Muse, menjelek-jelekkan mantan atasan atau lingkungan kantormu terdahulu merupakan hal yang terlarang diungkapkan saat wawancara kerja.
Lebih baik fokus menjabarkan apa yang telah kamu pelajari dari perusahaan sebelumnya, pengalaman apa saja yang kamu dapatkan selama bekerja di sana, dan apa yang ingin kamu lakukan di perusahaan tempatmu melamar.Â
2. 'Saya Tidak Punya Banyak Pengalaman, Tapi...'
Saya tidak punya banyak pengalaman/Foto: Pexels/Tima Miroshnichenko
Kalimat seperti ini termasuk sering diucapkan, terutama oleh para fresh graduate. Masalahnya ada pada saat kamu meminta maaf atas pengalaman yang tidak kamu miliki, mengartikan bahwa kamu bukan karyawan yang baik atau tidak cocok di bagian yang sedang membuka lowongan.
Daripada terlalu jujur, lebih baik kamu fokus menjabarkan kekuatanmu, tawarkan keterampilanmu yang dapat membantu perkembangan perusahaan tempatmu melamar, Beauties.
3. 'Ada di CV Saya'
Ada di CV saya/Foto: Pexels/cottonbro studio
Perkataan ini perlu dihindari karena perekrut ingin melihat keterampilan komunikasi dan sosialmu. Apakah kamu pandai mengemukakan sesuatu, menceritakan pengalamanmu dan memberitahunya lebih banyak daripada yang tertulis di CV-mu?
Jadi, jika perekrut bertanya padamu tentang sesuatu, sebaiknya kamu menggunakan kesempatan itu untuk menjelaskan pengalaman dan kemampuanmu dengan sebaik-baiknya, Beauties.
4. 'Kelemahan Saya adalah Terlalu Perfeksionis'
Kelemahan saya adalah terlalu perfeksionis/Foto: Pexels/Mart Production
Kemungkinan besar perekrut telah sering mendengar jawaban semacam ini saat dia bertanya apa kelemahan pelamar kerja. Selain klise, alasan perkataan ini perlu dihindari adalah karena tidak menggambarkan kepribadianmu yang sebenarnya.
Cobalah untuk jujur tentang apa kelemahanmu dalam proses kerja. Misalnya, kamu tidak bisa bekerja di suasana bising atau berisik karena mudah terdistraksi. Carilah trik untuk mengungkapkannya agar tidak terdengar seperti keluhan atau menjelekkan diri sendiriÂ
5. 'Saya Ingin Memulai Bisnis Sesegera Mungkin'
Saya ingin memulai bisnis sesegera mungkin/Foto: Unsplash/Tim Gouw
Keinginan untuk menjadi wirausaha memang bagus. Namun, hindari menjelaskan keinginanmu itu saat wawancara untuk bekerja dengan orang lain. Sebab, kamu dapat dinilai sebagai orang yang sedang mencoba mengumpulkan dana usahamu dari gajimu.
Sehingga, ketika menurutmu modalnya sudah cukup, kamu mungkin akan meninggalkan perusahaan tersebut untuk segera mengejar ambisimu.
6. 'Saya Tidak Punya Pertanyaan'
Saya tidak punya pertanyaan/Foto: Unsplash/Christina Wocintechchat
Dilansir dari Indeed, bagian terpenting dalam mempersiapkan wawancara adalah memikirkan pertanyaan yang akan kamu ajukan pada perekrut untuk menunjukkan minatmu terhadap perusahaan atau posisi yang kamu incar itu.
Jadi, gunakan kesempatan untuk bertanya hal-hal mengenai perusahaan dengan sebaik-baiknya untuk memperlihatkan minatmu dan memperlebar kemungkinan kamu akan direkrut di perusahaan tersebut.
7. 'Saya Nyaman dengan Tugas...'
Saya nyaman dengan tugas X/Foto: Pexels/Andrea Piacquadio
Melansir Mensxp, saat kamu mengatakan bahwa kamu nyaman dengan tugas tertentu, atasanmu bisa saja berasumsi bahwa kamu terlalu nyaman dengan pekerjaan itu. Pun, pekerjaan lain yang mereka tawarkan tidak cukup menantang bagimu.
Biarkanlah mereka mengetahui bahwa kamu mau bertumbuh dalam karier melalui pekerjaan yang mereka berikan padamu. Meskipun, kamu harus sesekali keluar dari zona nyamanmu.
8. 'Saya Akan Lakukan Apa Pun'
Saya akan lakukan apa pun/Foto: Pexels/Andrea Piacquadio
Di satu sisi, kalimat ini dapat menunjukkan bahwa kamu siap berkolaborasi dan mempelajari apa saja di perusahaan incaranmu. Namun, di satu sisi juga dapat menggambarkan bahwa kamu adalah orang yang akan tidak fokus dan tidak tahu apa yang akan kamu kerjakan di perusahaan tersebut.
Maka dari itu, carilah kalimat lain yang setipe dengan ini namun tidak menggambarkan bahwa kamu bukan orang yang tidak bisa fokus dan justru mengetahui apa saja kemampuanmu untuk membantu berkembangnya perusahaan.
Selain kedelapan tips ini, usahakan juga untuk tidak berbicara dengan bahasa gaul atau tidak profesional. Bicaralah dengan bahasa yang formal dengan HRD atau calon user-mu. Kecuali, bila kamu melamar di perusahaan yang bergerak di bidang media atau kesenian.Â
__________
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!