9 Hal yang Diserukan Women's March Jakarta 2023, dari Masalah Politik hingga Keadilan Pelanggaran HAM

Dimitrie Hardjo | Beautynesia
Selasa, 23 May 2023 12:30 WIB
9 Hal yang Diserukan Women's March Jakarta 2023, dari Masalah Politik hingga Keadilan Pelanggaran HAM
Foto: Pexels.com/Edmond Dantés

Women's March Jakarta (WMJ) 2023 kembali berlangsung pada Sabtu (22/5), Beauties. Tak terbatas pada perempuan Indonesia, laki-laki pun ikut turun ke jalanan Jakarta, tepatnya di area Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Mereka berkumpul di sekitaran IRTI Monas mulai pukul 7 pagi dan mulai bergerak menyusuri Jl. Medan Merdeka Selatan hingga capai Patung Merak. Beragam poster yang menyuarakan hak-hak perempuan yang masih belum terealisasi sempurna pun diangkat setinggi-tingginya.

Dengan slogan "Sudahi Bungkam, Lawan", mereka berharap pemerintah dapat mendengar suara perempuan, kaum marginal, rentan, dan minoritas yang memperjuangkan haknya sendiri. Seruan Women's March kali ini menuntut 9 hal yang dipublikasi dalam akun media sosialnya. Berikut isi tuntutan tersebut.

Keterwakilan Politik

Tuntutan WMJ 2023Tuntutan WMJ 2023/ Foto: Instagram.com/womensmarchjkt

Beauties, berapa banyak perempuan dan kaum marginal lainnya yang kamu tahu berada di panggung politik? Ya, mungkin hanya segelintir dalam ruang didominasi oleh laki-laki. Melalui Women's March lalu, harapan perempuan, kelompok marginal, rentan, dan minoritas lainnya mendapat akses lebih mudah untuk berpartisipasi dan menerima pendidikan politik dikumandangkan.

Sahkan Kebijakan Perlindungan

Desakan untuk segera mengesahkan semua kebijakan yang mendukung penghapusan kekerasan, diskriminasi, stigma, represi, atau dampak buruk program pembangunan terhadap perempuan juga masuk dalam tuntutan, Beauties. Bagaimanapun, menerima perlindungan sudah menjadi hak dasar, bukan?

Batalkan Kebijakan Diskriminatif



Tuntutan ketiga berkaitan dengan UU Cipta Kerja, UU Minerba, UU ITE, dan KUHP yang sempat menimbulkan kontroversi beberapa waktu silam. Kebijakan yang bersifat diskriminatif terhadap perempuan, kaum marginal, rentan, dan minoritas perlu dicabut baik dalam tingkat lokal maupun nasional.

Hentikan Praktik Berbahaya 

Sunat perempuan, praktik konversi, dispensasi pernikahan, tes keperawanan dan rekonstruksi selaput dara merupakan contoh praktik berbahaya terhadap perempuan dan kelompok minoritas yang disebut dalam Women's March Jakarta yang perlu dihentikan.

Simak apa lagi yang dituntut dalam aksi Women's March 2023 di halaman selanjutnya ya!

Tuntutan Women’s March Jakarta 2023 Selanjutnya

Ilustrasi Women's March

Foto: Pexels.com/Pavel Danilyuk

Perbaikan Kurikulum

Ilustrasi Women's MarchIlustrasi Women's March/ Foto: Pexels.com/Pavel Danilyuk

Semua orang berhak mendapatkan akses pendidikan layak dan adil. Ini menjadi tuntutan kelima yang diserukan, yaitu dorongan kurikulum yang komprehensif, adil gender dan inklusif di seluruh tingkat institusi pendidikan. Selain dari pendidikan tanpa diskriminasi, Women’s March juga mendukung pengesahan Bahasa Isyarat Indonesia  (BISINDO) sebagai bahasa isyarat resmi.

Perlindungan Pemerintah

 


Pemerintah perlu lebih sigap dalam penegakan hukum yang melindungi perempuan, kelompok minoritas, rentan, dan marginal, termasuk di dalamnya perlindungan dari kekerasan seksual, hak difabel di dunia kerja, jaminan kesehatan memadai, hingga dorongan program adaptasi dan migrasi krisis iklim.

 

Perlindungan yang Adil

Selain perlindungan, pemenuhan hak juga masuk dalam daftar, Beauties. Mengingat pentingnya hak perlindungan sosial, pelaksanaannya juga harus dilakukan secara komprehensif, adil gender, dan inklusif. Tak terkecuali hak cuti melahirkan dan tunjangan hari tua.

 

Keadilan Kasus Pelanggaran HAM

Ilustrasi Women's MarchIlustrasi Women's March/ Foto: Pexels.com/Karolina Grabowska

Sejumlah kasus pelanggaran HAM yang masih belum tuntas turut jadi sorotan dalam agenda tahun ini. Tentu, semua kasus harus diselesaikan secara adil dan dalam pelaksanaannya berpusat pada pemenuhan hak-hak korban, seperti memfasilitasi pemulihan, pengakuan dan permintaan maaf, dan penegakan hukum.

 

Penyelesaian Konflik di ASEAN

Bukan hanya dalam ranah nasional, Women’s March turut serukan penyelesaian konflik yang ada di ASEAN atau Asia Tenggara, seperti krisis kemanusiaan, HAM, hingga kekerasan di Myanmar.

 

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

 

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE