Afiliasi Universitas di AS dengan Perusahaan Pro-Israel, Jadi Alasan Diprotes Mahasiswa
Hingga saat ini, mahasiswa di sejumlah universitas di Amerika Serikat masih gigih berdemonstrasi mendukung Palestina. Aksi bela Palestina diawali mahasiswa di Columbia University hingga diikuti 50 kampus elite lainnya di AS, mulai dari Yale University, Virginia Tech, New York University, Massachusetts Institute of Technology, hingga University of California, Berkeley.
Mereka bahkan mendirikan tenda di kampus dan tak pergi sampai dipaksa. Lebih dari 100 mahasiswa Universitas Columbia dilaporkan Al Jazeera ditangkap pada 19 April imbas aksi demonstrasi mendukung Palestina itu. Kampus juga mengumumkan kelas akan dilakukan secara hybrid hingga semester musim semi berakhir.
Apa yang Dituntut Mahasiswa?
Mahasiswa di AS demo/ Foto: Getty Images via AFP/MICHAEL M. SANTIAGO
Selama protes, mahasiswa menyerukan tuntutan kepada pihak kampus agar menarik investasi pada perusahaan-perusahaan serta organisasi yang mendapat keuntungan dari perang di Gaza yang telah memakan korban lebih dari 34 ribu jiwa sejak Oktober 2023.
Mengutip CNN Business, permintaan mahasiswa lainnya termasuk transparansi investasi universitas, mengakhiri hubungan akademis dengan universitas-universitas Israel dan mendukung gencatan senjata di Gaza.Â
Investasi terhadap Perusahaan yang Dukung Israel
Mahasiswa AS tuntut divestasi/ Foto: REUTERS/Nate Swanson
Universitas di AS melakukan investasi dalam jumlah besar dari dana abadi mereka pada sejumlah perusahaan. Tidak ada transparansi pada perusahaan apa saja investasi yang dilakukan universitas. Namun mengutip Al Jazeera, sejumlah perusahaan yang disebutkan mahasiswa Universitas Columbia dan NYU antara lain Lockheed Martin, HEICO, BlackRock, Google Microsoft, Cisco, Caterpillar, dan General Electric.
Nama-nama perusahaan tersebut berhasil diungkap lewat investigasi lebih lanjut oleh organisasi Economic Activism Program of the American Friends Service Committee (AFSC). Investigasi berhasil menguak dukungan yang diberikan perusahaan tersebut kepada Israel.
Misalnya, perusahaan Cisco melakukan kerja sama jangka panjang di bidang teknologi dengan Israel sejak 2018. Lockheed Martin merupakan perusahaan militer terbesar dunia yang memasok senjata untuk pemerintah Israel. Caterpillar merupakan perusahaan manufaktur bulldozer yang digunakan Israel untuk menghancurkan properti di Palestina.
Sebab itu, mahasiswa menuntut divestasi terhadap sederet perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengan Israel. Sayangnya, divestasi tidak mudah dilakukan karena pengelola dana abadi universitas berinvestasi pada dana indeks dan ekuitas swasta di mana dana indeks menawarkan investor eksposur terhadap semua perusahaan yang terdaftar pada suatu indeks saham. Oleh sebab itu, akan sulit bagi investor untuk menyaring perusahaan tertentu.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!