Alam Indonesia Lagi-lagi Dirusak Tambang Nikel, Raja Ampat Jadi Target

Dimitrie Hardjo | Beautynesia
Kamis, 05 Jun 2025 11:00 WIB
Kerusakan Alam Akibat Tambang Nikel Mengganggu Ekosistem
Ilustrasi/ Foto: Pexels.com/Tom fisk

Raja Ampat dikenal akan pesona alamnya yang luar biasa. Sayangnya, kawasan di Papua Barat Daya ini jadi target tambang nikel berikutnya, Beauties. Bayangkan, wilayah perairan yang bening dan kaya akan kehidupan bawah laut, karst membentang megah, dan hutan alami yang menutupinya akan rusak akibat tambang ini. Julukan Raja Ampat, "The Last Paradise on Earth", hanya akan jadi sejarah.

Melansir dari Greenpeace, wilayah Raja Ampat telah diakui sebagai situs warisan dunia UNESCO Global Geopark. Keindahan pulau-pulaunya, seperti Pulau Waigeo, Batanta, Salawati, dan Misool, dianggap sebagai bentang alam yang unik, langka, dan terawat sehingga punya daya pikat bagi pengunjung.

Tak heran kalau tagar #SaveRajaAmpat menggema ketika pertambangan nikel diizinkan di wilayah tersebut.

Kerusakan Alam Akibat Tambang Nikel Mengganggu Ekosistem

Ilustrasi biota laut

Ilustrasi/ Foto: Pexels.com/Tom fisk

Apa yang akan terjadi ketika pertambangan merajalela di Raja Ampat? Tentu saja ekosistem akan terganggu, Beauties. Bukan cuma biota laut saja, tapi juga ekosistem hutan, kehidupan warga setempat, sampai kegiatan ekowisata. 

Pasalnya, seperti yang dijelaskan dalam situs Greenpeace, lebih dari 8.775 hektare hutan terancam dibabat untuk tambang nikel. Organisasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Papua juga mengatakan dalam siaran pers bahwa pertambangan pada pulau-pulau kecil akan menimbulkan kerusakan dan pencemaran lingkungan yang berakibat pada lingkungan dan masyarakat sekitar. Hal tersebut bertentangan dengan UU Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

“Pertambangan pada pulau-pulau kecil (dengan luasan lebih kecil atau sama dengan 2000 Km2) yang secara teknis dan/atau ekologis dan/atau sosial dan/atau budaya menimbulkan kerusakan lingkungan dan/atau pencemaran lingkungan dan/atau merugikan Masyarakat sekitarnya dengan jelas dilarang untuk dilakukan, sebagaimana yang tertera dalam Pasal 35 huruf K UU 27 Tahun 2007 jo UU 1 Tahun 2014," tulisnya, sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia.

3 Izin Tambang Nikel di Raja Ampat, ESDM Akan Evaluasi

Ilustrasi tambang

Ilustrasi/ Foto: Pexels.com/Tom fisk

Walhi Papua turut menjelaskan bahwa ada 4 izin usaha pertambangan (IUP) yang dikeluarkan di wilayah Papua, 3 di antaranya berada di pulau-pulau kecil Raja Ampat, yaitu Pulau Gag, Pulau Kawe, dan Pulau Manuran.

Terkait kerusakan ekosistem akibat tambang nikel, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa pemerintah akan lakukan evaluasi kembali aktivitas pertambangan nikel di wilayah tersebut dengan memanggil pemegang IUP baik BUMN maupun swasta, seperti yang dikutip dari CNBC Indonesia.

Bahlil juga menyampaikan Papua merupakan daerah Otonomi Khusus yang punya kewenangan. “Sama dengan Aceh. Jadi perlakuannya juga khusus. Ini mungkin saja saya melihat ada kearifan-kearifan lokal yang belum disentuh dengan baik. Jadi saya akan coba untuk melakukan evaluasi. Nanti tambangnya itu kita akan sesuaikan dengan amdal saja," katanya, pada hari Selasa (3/6) di Jakarta.

Kenapa Nikel Semakin Banyak Dibutuhkan?

Ilustrasi kendaraan listrik

Ilustrasi/ Foto: Pexels.com/Rathaphon Nanthapreecha

Pertambangan nikel yang merambah ke wilayah Raja Ampat menyita perhatian. Namun bukan karena tanpa alasan pertambangan ini melebar ke wilayah yang dilestarikan. 

Berdasarkan penjelasan Greenpeace, permintaan nikel sekarang semakin meningkat, Beauties. Nikel digunakan sebagai salah satu bahan baku baterai listrik, termasuk untuk electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik dan juga mineral penting yang kini telah menjadi “emas” baru.

Bagaimana menurut kamu, Beauties?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE