Anak-anak memiliki jiwa dan hati yang bersih dan murni. Itulah sebabnya, banyak hal dapat mereka ketahui dan rasakan, termasuk untuk hal-hal yang tidak bisa dengan mudah dirasakan oleh orang dewasa.
Siapa pun yang pernah menjadi orang tua, mengasuh anak, atau sekedar bermain dengan anak-anak kemungkinan besar memiliki cerita tentang bagaimana anak-anak yang mengaku melihat hantu, atau mungkin makhluk gaib lainnya. Perlu diakui, saat ini terjadi, tentu akan sangat menyeramkan jika harus membayangkan jika kamu sebenarnya bersama dengan makhluk yang tidak kamu lihat tapi bisa dilihat oleh anakmu.
Anak Melihat Hantu/ Sumber: Freepik.com |
Melansir dari Refinery 29, Aleta G. Angelosante, PhD, seorang psikiater anak dan remaja di NYU Langone, mengatakan bahwa mungkin ada penjelasan dari apa yang tampak sangat normal untuk anak-anak dan terkesan menyeramkan dalam hidup kita.
Teman Imajinasi Anak/ Sumber: Theswaddle.com |
Dr. Angelosante mengatakan anak-anak cenderung memunculkan cerita seram saat Halloween akan datang, hanya karena mereka melihat hal-hal yang lebih menakutkan dalam tayangan yang mereka tonton dan cerita yang mereka dengar.
Tapi, secara umum, dia mengatakan ini terjadi karena anak-anak lebih sulit membedakan apa yang nyata dan apa yang tidak dibandingkan dengan orang dewasa. Anak-anak juga dirancang untuk belajar melalui permainan imajinatif dan berpura-pura, dan oleh karena itu mereka dapat sering menukar realita dan khayalan.
Selain itu, ada pula ahli yang mengatakan bahwa anak-anak terkadang memiliki masalah dalam memproses apa yang mereka lihat. Dr. Angelosante mengatakan bahwa keterampilan persepsi kita berkembang selama masa kanak-kanak.
Jadi, jika seorang anak kecil melihat sesuatu dari sudut matanya, ada kemungkinan mereka akan salah menafsirkan apa itu sebenarnya. Di situlah imajinasi mereka benar-benar berperan dalam menggambarkan sebuah kejadian tentang apa yang mereka lihat.
Imajinasi Anak/ Sumber: Supernaturalmagazine.com |
Namun, apapun itu, peran orangtua sangatlah penting untuk bisa membantu anak dalam mengembangkan kemampuan dirinya dalam membedakan khayalan dan kenyataan. Menakut-nakuti mereka dan mengancam dengan cerita seram hanya untuk membuat mereka menuruti keinginanmu tidak akan berpengaruh banyak. Ini malah hanya membuatnya menjadi individu yang penakut.