Berbohong adalah salah satu perilaku yang tidak baik. Oleh karena itu, para orang tua sering mengajarkan kepada anaknya untuk tidak berbohong. Namun sebuah studi mengungkapkan bahwa anak yang berbohong bisa jadi tanda kecerdasan, lho!
Cukup banyak penelitian yang telah menemukan bahwa berbohong menunjukkan kemajuan tumbuh kembang pada anak, yang dapat menandakan tingkat kecerdasan dan empati yang lebih tinggi. Ketika anak berbohong, terjadi proses otak yang kompleks yang menjadi indikator kecerdasan awal anak.
Dilansir dari The Healthy, sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Developmental Science, mencoba melakukan penelitian untuk menemukan hubungan antara anak-anak yang berbohong dengan tingkat kecerdasan.
Tim peneliti mengumpulkan sekelompok anak prasekolah selama 10 hari berturut-turut. Setiap sesi melibatkan permainan di mana anak-anak prasekolah tersebut dapat memenangkan hadiah dengan menipu orang dewasa tentang lokasi camilan yang mereka sembunyikan di sekitar ruangan.
Beberapa anak terlihat cepat tanggap; mereka terus menerus menipu orang dewasa untuk memenangkan permainan dan mendapatkan hadiah sebanyak yang mereka bisa. Sementara sebagian anak lainnya yang tidak menjadikan berbohong sebagai strategi, mereka kalah dalam permainan di setiap sesi.
Para peneliti percaya bahwa anak-anak yang berhasil memenangkan permainan memiliki kepekaan yang lebih intuitif tentang bagaimana orang lain berpikir dan memandang dunia serta bagaimana kepercayaan itu dapat diubah oleh informasi baru. Ini dapat mengarah pada keterampilan hidup yang penting di kemudian hari, menurut peneliti NYU Marjorie Rhodes.
"Memahami bagaimana orang lain sampai pada keyakinan mereka memungkinkan anak-anak untuk berkomunikasi lebih efektif, untuk mengembangkan hubungan yang lebih baik dengan rekan-rekan mereka, dan untuk terlibat dalam permainan yang lebih rumit dan kolaboratif," ungkap Rhodes.
Menurut psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani MPsi, Psikolog atau kerap disapa Nina, umumnya anak mulai bisa berbohong saat berusia sekitar 5 tahun. Kebohongan yang dilakukan setelah anak berusia 5 tahun merupakan indikator perkembangan kognitifnya sudah berjalan.
"Sebenarnya bagus, karena di usia sebelumnya tahap kognitifnya belum mengerti benar atau salah makannya anak belum bisa bohong," ucap Nina kepada detikHealth.
Lebih lanjut, Nina mengatakan ketika anak sudah memasuki usia 5 tahun, ia baru mulai mengerti konsep benar atau salah. Sehingga, di usia itu pun anak kerap mengatakan hal yang salah.
"Tapi tetap ya berbohong itu tidak baik dan tidak boleh dilakukan ya. Itu hanya menjadi tanda perkembangan kognitif yang bagus," tegasnya.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!