Anti Bertele-Tele! Begini 3 Cara agar Cara Bicaramu Lebih Tegas dan Mudah Dimengerti
Komunikasi yang efektif adalah seni menyampaikan pesan dengan jelas, tanpa membuat orang lain bingung atau salah paham. Menurut ahli, kemampuan ini tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin seseorang.
Menyalahkan pasangan atau orang lain karena dianggap kurang komunikatif sering kali hanya menjadi alasan untuk menghindari introspeksi diri. Padahal, cara kita berkomunikasi adalah keterampilan yang bisa dipelajari dan dilatih.
Yuk, pelajari langkah-langkahnya di bawah ini biar komunikasi kamu makin efektif dan nggak bikin orang bingung!
1. Dengarkan Apa yang Sebenarnya Disampaikan
Mendengarkan secara aktif membantu memahami perspektif orang lain. Penelitian menunjukkan bahwa active listening mengurangi konflik dan meningkatkan kualitas komunikasi./ Foto: freepik.com
Banyak orang yang merasa sudah mendengarkan lawan bicaranya, padahal yang dilakukan hanya menunggu giliran untuk membalas argumen. Alih-alih benar-benar memahami maknanya, kita sering kali fokus pada bagaimana cara memberikan respons secepat mungkin. Kebiasaan ini justru bisa memicu kesalahpahaman dan konflik.
Penelitian dari National Library of Medicine menunjukkan bahwa active listening membantu kita memahami sudut pandang orang lain, mengelola emosi, hingga menyelesaikan masalah dengan lebih efektif. Ketika kita mendengar dengan penuh perhatian, kita mengalami peningkatan empati, sehingga komunikasi terasa lebih nyaman bagi kedua belah pihak.
Jadi, saat seseorang berbicara, cobalah hentikan dulu keinginan untuk langsung menyusun jawaban. Dengarkan, cerna, dan pahami maksudnya terlebih dahulu.
2. Jangan Berlebihan Menafsirkan Perkataan Orang
Mengambil perkataan apa adanya dapat mencegah kesalahpahaman. Riset menunjukkan bahwa kata konkret diproses lebih cepat dan akurat oleh otak./ Foto: freepik.com/drobotdean
Terlalu banyak membaca makna tersirat sering kali menjadi sumber masalah dalam komunikasi. Misalnya, ketika seseorang berkata, “Aku lebih suka kamu pakai baju merah,” jangan langsung menafsirkannya sebagai kritik terhadap bentuk tubuh atau penampilanmu.
Kebiasaan berlebihan menafsirkan kata-kata bisa menjadi bentuk ketidakamanan yang tidak disadari. Riset yang ada pada International Journal of Advertising menunjukkan bahwa otak memproses kata-kata dan situasi konkret lebih cepat dibandingkan kata-kata bersifat abstrak atau emosional.
Artinya, mengambil ucapan orang lain apa adanya dapat membantu mengurangi kesalahpahaman. Jika kamu merasa tidak yakin atau butuh kejelasan, bertanya langsung adalah langkah yang lebih sehat dibandingkan membuat asumsi sendiri.
3. Komunikasikan Secara Langsung dan Jelas
Komunikasi langsung meningkatkan rasa percaya diri dan mengurangi kecemasan. Studi menunjukkan bahwa komunikasi tegas berhubungan dengan kesehatan mental yang lebih baik./ Foto: freepik.com
Kalau ada yang mengganggu perasaanmu, katakan. Jangan menunggu orang lain menebak-nebak isi pikiranmu karena itu bukan tugas mereka.
Menurut penelitian, orang yang berani menyatakan perasaan dan kebutuhannya secara langsung cenderung memiliki batasan diri yang lebih sehat dan tingkat kecemasan yang lebih rendah. Komunikasi yang jelas dan tegas bukan berarti kasar.
Justru, itu menunjukkan tanggung jawab terhadap pikiran dan perasaan sendiri. Hindari memberi kode, sindiran, atau berharap orang lain memahami maksudmu tanpa penjelasan. Ingat, komunikasi bukan permainan tebak-tebakan.
Dengan menerapkan tiga kebiasaan ini, Beauties akan menjadi komunikator yang lebih tegas, percaya diri, dan mudah dipahami!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!