Apa Itu Itikaf di Bulan Ramadan? Ketahui Manfaat, Niat, dan Ketentuannya
Itikaf adalah ibadah sunah yang dilakukan dengan berdiam diri di masjid selama periode waktu tertentu dan melakukan ibadah-ibadah tertentu untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta, Allah Swt. Pelaksanaan itikaf sangat dianjurkan pada setiap waktu di bulan Ramadan, terutama pada sepuluh hari terakhir demi mengejar malam lailatulqadar.
Anjuran Rasulullah saw. untuk melaksanakan itikaf pada sepuluh terakhir bulan Ramadan tertulis dalam sebuah hadis riwayat Aisyah r.a., artinya:
“Bahwa Nabi saw. melakukan itikaf pada hari kesepuluh terakhir dari bulan Ramadan, (beliau melakukannya) sejak datang di Madinah sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau melakukan itikaf setelah beliau wafat.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ada banyak amalan yang bisa kamu lakukan saat itikaf di masjid, di antaranya berzikir, berdoa, membaca Al-Qur’an, salat sunah, bermuhasabah, mendengarkan ceramah, bersedekah, membaca buku agama, dan bergaul dengan orang saleh.
Sebelum melakukan itikaf, ketahui dulu manfaat, bacaan niat, dan ketentuan itikaf berikut ini.
Manfaat Itikaf
Manfaat itikaf/Foto: Unsplash.com/Ed Us
Allah Swt. akan mengganjar pahala yang berkali-kali lebih besar dibandingkan dengan hari-hari biasa kepada umatnya yang mengerjakan kebajikan di bulan Ramadan. Maka, tak dipungkiri bahwa keutamaan terbesar dari itikaf di bulan Ramadan adalah memperoleh berkah dan pahala yang besar. Selain itu, kamu bisa sekalian bersiap menyambut datangnya lailatulqadar dengan beritikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadan.
Lalu, saat itikaf, seorang muslim memisahkan diri dari kegiatan keduniaan di dalam lingkungan masjid yang suci dan penuh ketenangan. Hal ini dapat membantunya fokus dan khusyuk dalam beribadah sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah Swt. sekaligus membantu meningkatkan kualitas ibadah.
Niat Itikaf
Niat itikaf/Foto: Unsplash.com/Iqro Rinaldi
Tata cara pelaksanaan itikaf diawali dengan membaca niat terlebih dahulu. Adapun bacaan niat itikaf adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ الاِعْتِكَافَ فِي هذَا المَسْجِدِ لِلّهِ تَعَالى
Nawaitu i’tikaafa fii haadzal masjidi lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku berniat itikaf di masjid ini karena Allah ta’ala.”
Ketentuan Itikaf
Ketentuan itikaf/Foto: Unsplash.com/Aldin Nasrun
1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Itikaf
Itikaf di masjid bisa dilakukan kapanpun dan tidak ada ketentuan banyaknya hari untuk melakukannya. Mengutip laman Muhammadiyah, itikaf bisa dilakukan dalam beberapa waktu tertentu, misalnya satu jam, dua jam, ataupun semalaman (24 jam). Namun, waktu pelaksanaaan itikaf yang paling utama ialah pada 10 hari terakhir bulan Ramadan, sesuai anjuran Rasulullah saw.
2. Syarat Itikaf
Mengutip NU Jabar, ada beberapa syarat untuk seseorang agar bisa beritikaf, yaitu:
- Beragama Islam
- Berakal sehat
- Suci dari hadas besar
3. Hal yang Membatalkan Itikaf
Itikaf di masjid juga bisa batal karena hal-hal berikut:
- Berhubungan suami istri
- Haid dan nifas
- Keluar dari masjid tanpa ada alasan mendesak. Diperbolehkan keluar dari masjid untuk buang air besar/kecil, mengantarkan keluarga ke rumah, atau mengambil makanan di luar masjid jika tidak ada yang mengantarkan.
Yuk Beauties, perbanyak amalan baik di bulan Ramadan ini, salah satunya dengan melakukan itikaf.
****
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!