Delapan bulan lamanya genosida Israel terhadap Palestina telah terjadi, Apple masih bungkam terhadap isu tersebut. Memang, perusahaan yang didirikan Steve Jobs itu tidak termasuk dalam merk yang wajib diboikot berdasarkan BDS movement, tapi ada hal mengerikan di baliknya.
Karyawan Apple bernama Tariq Ra'ouf menuliskan pengalaman buruknya mendapatkan diskriminasi di perusahaan melalui situs Mondoweiss. Tariq adalah orang Amerika-Palestina yang bekerja sebagai technical support serta penulis lepas.
Ia mempertanyakan mengapa perusahaan impiannya itu masih terdiam mengenai genosida Israel terhadap Palestina. Padahal, Apple kerap menyuarakan berbagai isu sosial. Salah satunya adalah kematian George Floyd yang menggerakkan dunia dengan kampanye Black Lives Matter (BLM).
Di sisi lain, perlakuan berbeda mereka tunjukkan terhadap genosida di Gaza, di mana banyak perempuan dan anak-anak yang menjadi korban. Nggak hanya itu saja, Tariq mengaku adanya diskriminasi dan rasisme yang ia dan karyawan pro Palestina rasakan selama delapan bulan ini.