Arawinda Kirana Rilis Film Pendek "Diam", Kisah Nyata Korban Kekerasan Seksual
Layaknya fenomena gunung es, kasus kekerasan seksual yang terjadi lebih tinggi daripada yang dilaporkan. Pasalnya, korban kekerasan seksual sering kali enggan melaporkan kekerasan yang dialaminya. Ya, bagi korban, berani bersuara, melapor, hingga memperjuangkan keadilan bagi dirinya bukan hal yang mudah untuk dilakukan, meskipun itu adalah haknya.
Salah satu faktor yang menyebabkan korban enggan bersuara adalah reviktimisasi atau victim blaming, yaitu situasi ketika korban disalahkan. Selain itu, korban juga sering dianggap sebagai sosok yang 'kotor' hingga memalukan jika alami kekerasan seksual. Padahal, korban adalah korban, dan yang seharusnya menanggung rasa malu hingga sanksi sosial adalah pelaku, bukan sebaliknya.
Akhirnya, korban mengurungkan diri untuk speak up dan tidak mendapat keadilan.
Keresahan-keresahan tersebut dituangkan aktris Arawinda Kirana dalam film pendek besutannya yang bertajuk Diam. Melalui akun Instagramnya, @arawindak, perempuan yang membintangi film Yuni membagikan trailer dari Diam. Di film ini, Arawinda tidak menjadi pemeran melainkan penulis dan sutradara.
Mengisahkan Korban Kekerasan Seksual
Arawinda Kirana Rilis Film Pendek "Diam", Kisah Nyata Korban Kekerasan Seksual/Foto: Dok. Instagram/arawindak
Dalam trailer berdurasi 1 menit 40 detik, memperlihatkan percakapan dua orang perempuan, di mana salah satunya telah menjadi korban kekerasan seksual. Korban bercerita bahwa ia terus dicecar pertanyaan terkait pengalaman pahitnya tersebut, dan bagaimana ia berusaha mencegah pelaku untuk menghentikan aksinya.
Korban juga geram mengapa ia harus meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan oleh pelaku. Ia pun berusaha untuk speak up atas kekerasan seksual yang dialaminya. Namun, hadirnya sistem hukum negara dan pasal-pasal karet yang ada membuat korban kesulitan untuk speak up.
"Sistem hukum negara dan pasal-pasal karet yang ada justru semakin merugikan manusia dengan membatasi kebebasan untuk berbicara. Banyak penyintas yang terpaksa tenggelam, diam, dan apabila ingin berjuang harus sangat berhati-hati," tulis Arawinda dalam caption.
Diangkat dari Pengalaman Arawinda
Arawinda Kirana Rilis Film Pendek "Diam", Kisah Nyata Korban Kekerasan Seksual/Foto: Instagram @arawindak
Arawinda menuturkan bahwa film Diam ia buat sebagai cerminan kasus kekerasan seksual yang ia alami pada 2022. Setelah satu tahun berlalu, Arawinda berani untuk berbicara dan mengungkapkan kegelisahannya.
"Film ini saya buat–dengan energi besar dan passion yang bersumber dari kejujuran–sebagai cerminan kasus kekerasan seksual yang saya alami pada tahun 2022," tulisnya.
"Selama ini, kasus saya disamarkan oleh pelaku di bawah sebuah rangkaian cerita palsu yang direkayasa dan ditanam menggunakan kesenjangan uang dan dinamika kuasa," tambahnya.
Karya berupa fim pendek ini menjadi momen pertama di mana Arawinda akhirnya berani untuk berbicara dan mengungkapkan kebenaran mengenai kasus ini.
"Bagi semua manusia yang takut berjuang karena kesenjangan kuasa antara penyintas dan pelaku; karena sistem hukum yang tidak mengakomodasi; ataupun alasan-alasan lainnya," ungkapnya.
Film pendek ini tidak akan ditayangkan versi penuhnya secara umum. Sebab, menurut Arawinda, karyanya ini bukanlah sebuah komoditas yang ingin ia perjual belikan untuk menghasilkan uang.
"Film ini sepenuhnya media ekspresi dan bersuara," tutup Arawinda.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!