Awas! Ini Dia 7 Tanda Hormon Di Dalam Tubuhmu Tidak Seimbang

Devi Nindy | Beautynesia
Jumat, 10 Feb 2017 08:00 WIB
Awas! Ini Dia 7 Tanda Hormon Di Dalam Tubuhmu Tidak Seimbang
https://blog.paleohacks.com/wp-content/uploads/2016/06/struggle-to-get-out-of-bed.jpg
Hormon yang tidak seimbang dalam tubuhmu bisa jadi tanda-tandanya tak dapat kamu rasakan. Namun, jika kamu mengalami hal yang sama seperti berikut ini, bisa jadi hal tersebut dapat memicu penyakit yang lebih serius. Lantas, apakah kamu merasakan hal-hal berikut ini?

1. Struggling untuk Bangun di Pagi Hari



Foto: https://blog.paleohacks.com

Hal berikut ini mungkin sering terjadi padamu. Yap, susah bangun pagi! Bukannya kebiasaan, justru hal tersebut bisa jadi tanda hormon pada siklus sirkadian pada tubuhmu sudah tak berfungsi dengan baik. Beberapa hormon tersebut seiring waktu akan membentuk jam biologis. Sehigga, jika ritmenya berubah, kamu pun akan merasa lemas dan kelelahan. Well, jika kamu sering minum kopi atau stimultan sejenisnya, serta jadwal sosialita, hal tersebut akan berdampak besar pada ritme sirkadian dan menghambatmu untuk tidur nyenyak.


2. Lemas dan Mengantuk Setelah Mengonsumsi Makanan Tinggi Karbohidrat



Foto: https://s3.amazonaws.com/

Pernahkah kamu pernah merasa sangat mengantuk setelah makan besar? Kalau pernah, apakah kamu merasa sudah makan berat di pagi harinya? Jika iya, hal ini pertanda bahwa fungsi insulin pada tubuhmu tak dapat bekerja dengan efisien. Apalagi jika yang kamu makan mengandung karbohidrat tinggi. Akibatnya,  aliran darah akan mengangkut gula ke seluruh tubuh. Tak ayal, saat gula darah meninggi, kamu akan merasakan efek lonjakan gula darah bagaikan roller coaster yang membuatmu cepat bertenaga, tapi juga cepat lemas.


3. Merasa Lapar Terus-Menerus



Foto: https://blog.paleohacks.com/hormonal-imbalance/#

Penyebab kamu lapar memang bisa dari mana saja. Namun pada tubuhmu, hormon leptine-lah yang bertanggung jawan untuk memberi sinyal lapar. Terlebih lagi, jika kamu sangat sibuk ataupun salah makan, leptin akan mengeluarkan sinyal untuk terus membuatmu lapar. Apalagi, jika kamu tiba-tiba menginginkan sesuatu yang manis. Hal tersebut rupanya menjadi indikator lebel leptin pada tubuhmu menurun. Tak hanya itu, stres ternyata juag memblokade leptin. Alhasil, timbul keinginan untuk memakan makanan manis lebih banyak deh.


4. Penumpukan Lemak di Perut



Foto: https://blog.paleohacks.com/hormonal-imbalance/#

Lemak yang menumpuk pada perut ternyata mencerminkan tingkat visceral fat, yang merupakan lemak yang terakumulasi di sekitar organ tubuhmu. Hal tersebut tentu sangat berbahaya jika perutmu semakin bertambah buncit. Sebab, ketika perut membuncit, level hormon kortisol akan tidak seimbang dan membuat berat badanmu naik secara drastis. Tak hanya itu, jika kamu memiliki masalah pada hormon kortisol, hal tersebut juga berdampak pada masalah insulin.


5. Pinggul Membesar



Foto: https://blog.paleohacks.com/hormonal-imbalance/#

Aware for hourglass or pear-shaped woman, jika pinggul dan pahamu mulai membesar karena akumulasi lemak, pertanda hormon estrogen dalam tubuhmu meningkat. Akibatnya, saat menstruasi, kamu merasakan sakit yang luar biasa, nyeri payudara kenaikan berat badan dan nyeri saat PMS. Saat berat badan dalam tubuh meningkat, lemak tubuh juga akan memproduksi estrogen yang dapat membuat nyeri semakin parah.


6. Masuk Angin, Kecapekan dan Rambut Kusam



Foto: https://blog.paleohacks.com/hormonal-imbalance/#

Kelenjar tiroid merupakan pemimpin dalam tubuhmu. Jika ada sesuatu dalam tubuhmu yang tidak seimbang, respon tiroid terhadap tubuh juga akan terganggu, plus  fungsinya kana menurun. Tanda-tanda fungsi tiroid menurun adalah tangan dan kaki yang dingin, rasa kelelahan, rambut menipis dan menjadi kusam. 


7. Nggak Mood



Foto: https://blog.paleohacks.com/hormonal-imbalance/#

Konsumsi gula selama 50 tahun ini telah memingkat, sehingga banyak kasus konsumsi gula memicu diabetes tipe II. Tak hanya itu, beberapa penelitian menemukan adanya hubungan kuat antara depresi dan kontrol gula darah yang buruk pada tubuhmu. Nggak heran jika WHO (World Health Organization) memprediksi penyakit depresi menjadi penyakit global. Singkatnya, gula darah tinggi dapat menyebabkan dan memperburuk depresi. Sementara depresi, dapat memperburuk diabetes.


(ebn/ebn)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.