Bangkitkan Semangat Sumpah Pemuda, Simak 3 Kisah Perempuan Inspiratif Indonesia Ini!

Maudy Ayunda

Maudy Ayunda/Foto: instagram.com/maudyayunda

Siapa sih yang tidak mengenal Maudy Ayunda? Sudah berkarier sejak remaja di industri hiburan, perempuan kelahiran 19 Desember 1994 ini, populer sebagai penyanyi, aktris dan penulis lagu.

Namun, beberapa tahun terakhir, Maudy Ayunda juga makin dikenal berkat prestasinya. Bahkan, ia berhasil masuk daftar Forbes Asia 30 Under 30 pada 2021.

Bukan hanya di dunia hiburan, Maudy juga dikenal dengan prestasi akademik. Ia berhasil lulus dari Universitas bergengsi, yakni Oxford University di Inggris untuk S1 dan Stanford University di Amerika Serikat untuk S2.

Menariknya lagi, sebelum resmi menjadi mahasiswa Oxford, ternyata perempuan cantik ini juga diterima di Colombia University. Namun, akhirnya ia memilih untuk berkuliah di Oxford, tepatnya di jurusan Philosophy, Politics, Economics (PPE) dan lulus di 2016.

Tidak puas hanya dengan gelas S1, ia melanjutkan kembali studinya untuk jenjang S2. Mirip seperti sebelumnya, ternyata Maudy juga berhasil lulus di dua Universitas untuk gelas S2, yakni Harvard University dan Stanford University.

Ia memilih melanjutkan pendidikan di Stanford University dengan gelas master ganda, yaitu Master of Business Administration dan Master of Arts. Ia pun menyelesaikan pendidikannya di 2021.

Karena kesuksesannya di bidang pendidikan dan dunia hiburan, kini Maudy menjadi panutan bagi generasi muda untuk terus berjuang demi mimpi. Ia seakan menunjukkan bahwa, meski telah mendapat popularitas di dunia hiburan, pekerjaan itu tidak menghalanginya untuk berjuang di dunia pendidikan.

Dengan pendidikan dan pengalaman yang ia peroleh, Maudy terus menyerukan hal positif kepada generasi masa depan bangsa. Ia kerap membagikan isu-isu penting tentang pendidikan dan pengembangan diri, termasuk pentingnya literasi, melalui sosial media pribadinya.

Maudy juga membangun Maudy Ayunda Foundation. Di mana melalui yayasan tersebut, Maudy memberikan kesempatan kepada mahasiswa S1 untuk mendapatkan mentorship hingga beasiswa. 

Maudy juga terjun ke bisnis dengan mendirikan brand kecantikan, From The Island bersama Patricia Davina. Tentu saja, langkah Maudy ini menunjukkan inisiatif kuatnya untuk ikut berpartisipasi dalam kemajuan bangsa.

Amanda Cole

Amanda Cole/ Foto: instagram.com/amandacole

Jika kamu biasa membeli sayur segar secara online di Sayurbox, kamu juga kenal dong, dengan founder-nya, yakni Amanda Susanti Cole. Perempuan kelahiran 22 Juni 1990 ini, termasuk salah satu pemuda bangsa yang sukses mengembangkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya petani.

Menempuh pendidikan sarjana di University of Manchester di Inggris, Amanda belajar di jurusan Manajemen dan Keuangan. Begitu menyelesaikan pendidikan, Amanda sempat bekerja di sektor real estate. Sampai akhirnya, ia melihat kesenjangan pendapatan para petani yang mengelola kebun milik keluarganya.

Karena rantai pasokan yang panjang, petani tidak mendapatkan keuntungan yang seharusnya. Keresahan itu membuat Amanda membangun platform digital yang langsung menghubungkan petani dengan konsumen.

Dari sana, Sayurbox mulai dibentuk dan dikenal hingga kini. Berkat inovasinya membangun Sayurbox pada 2017, Amanda berhasil memperoleh penghargaan 35 Innovators Under 35 dari MIT Technology Review pada 2018. Ia juga masuk daftar Forbes 30 Under 30 Asia pada 2019 untuk kategori Industry, Manufacturing & Energy.

Nurhayati Subakat

Nurhayati Subakat/Foto: instagram.com/paragoncorp

Beauties, siapa pengguna setia brand kecantikan seperti Wardah, Make Over, OMG, Emina, Putri, Kahf hingga Tavi? Jika kamu salah satunya, pasti juga sudah akrab dengan nama dibalik brand-brand kecantikan lokal itu, kan? Siapa lagi kalau bukan Nurhayati Subakat.

Ia adalah founder PT Paragon Technology and Innovation yang mewadahi brand-brand kecantikan tersebut. Berbekal gelar Apoteker yang diperolehnya dari ITB, perempuan kelahiran 27 Juli 1950 ini mulai mengembangkan produk kosmetik dengan brand-nya sendiri.

Sebelumnya, ia juga memiliki pengalaman bekerja di RSUP M. Djamil, Padang sebagai apoteker, serta staf pengendalian mutu di salah satu perusahaan kosmetik, ketika pindah ke Jakarta.

Semua pengalaman itu, membuatnya berani membangun brand kecantikan sendiri, yang dimulai dengan produk sampo dengan merk Putri di tahun 1985. Kala itu, ia masih berusia 35 tahun.

Bersama sang suami, Nurhayati mulai menjual produk sampo Putri dari salon ke salon. Hingga akhirnya, ia berhasil memiliki 25 karyawan dalam waktu 5 tahun. Pada 1990, akhirnya ia mampu mendirikan pabrik pertama untuk produksi yang lebih besar di bawah nama PT Pusaka Tradisi Ibu.

Kemudian, 5 tahun berselang, Wardah lahir sebagai kosmetik lokal berlabel halal pertama di Indonesia. Tahun bertahun berselang, Wardah mulai dikenal di kalangan hijabers pada 2009 dan populer di 2013.

Hingga saat ini, Wardah menjadi salah satu brand andalan yang akhirnya membawa PT Pusaka Tradisi Ibu berganti nama menjadi PT Paragon Technology and Innovation di 2011.

Kini, Nurhayati Subakat sukses dengan Paragon Corps yang telah melahirkan 14 brand kosmetik lokal. Bahkan, Paragon sudah memiliki 10 ribu karyawan dengan 41 pusat distribusi, serta membangun kantor di Malaysia.

Meski di usianya yang tidak lagi muda, semangat dan jiwa muda Nurhayati Subakat untuk terus berkembang dengan bisnisnya, berhasil membawa namanya masuk daftar Forbes Asia sebagai salah satu dari 25 pebisnis perempuan berpengaruh se-Asia pada 2018.

Semangat juang dan kerja keras tiga perempuan tersebut, bisa menjadi amunisi dan motivasi dalam semangat Sumpah Pemuda untuk kamu, agar bisa terus berkembang dengan bidang yang kamu tekuni. Kira-kira siapa panutanmu dari 3 tokoh perempuan inspiratif ini, Beauties?

---

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!