Putus dari sebuah hubungan tempatmu mencurahkan segenap perasaan akan terasa sangat menyakitkan. Patah hati yang kamu rasakan itu bisa mengguncang duniamu dan bahkan membuatmu mempertanyakan di mana kebahagiaan yang ditawarkan oleh cinta itu.
Memang, rasa sakit yang kamu rasakan itu akan membuka pintu dan lembaran menuju arah baru dalam hidup. Namun sebelum itu terjadi, dilansir dari Mind Shift, kamu harus melalui beberapa tahapan kesedihan setelah putus cinta berikut ini!
Terguncang
Tahapan kesedihan setelah putus yang pertama kamu rasakan adalah terguncang sehingga kamu mungkin tidak bisa menangani semua permasalahan itu dengan segera. Hal ini karena kamu sudah terbiasa melakukan segalanya dengan orang itu dan tiba-tiba saja mereka tidak lagi jadi bagian dari hidupmu.
Semua kejadian yang kamu alami itu akan membuatmu merasa kesepian, rapuh, dan tidak percaya diri. Tidak mengherankan jika di tahapan ini kamu akan memiliki banyak pertanyaan yang terlintas di otakmu selama berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan.
Penolakan
Ilustrasi/Foto: Unsplash/Arif Riyanto |
Penolakan adalah reaksi yang wajar ditunjukkan ketika menghadapi kondisi atau situasi yang membuatmu merasa kewalahan. Akhirnya, kamu akan menolak untuk menerima realita dan memendam semua emosimu sendiri.
Kebanyakan orang yang baru putus cinta berpikir bahwa jika mereka tidak menerima kenyataan, maka hal itu tidak akan benar-benar terjadi dan mendapat kesempatan untuk kembali bersama. Bukan hal yang baru jika selama berada di tahapan ini, kamu akan sering menelepon, memeriksa media sosial, dan mengirim pesan kepada mantan.
Isolasi
Ilustrasi/Foto: Unsplash/Eric Ward |
Setelah putus, kamu akan mencoba mengingat kembali alasan yang membuat hubunganmu usai. Dengan melakukan ini, kamu berharap menemukan satu momen yang membuat hubunganmu memburuk dan berandai-andai jika hubunganmu bisa diselamatkan.
Di tahapan ini, pikiranmu biasanya akan berantakan dan kesedihan akan membuatmu menarik diri dengan cara tidak memperbarui status di media sosial, tidak memeriksa pesan suara, dan menolak bersosialisasi. Duduk menyendiri sambil mengonsumsi seember es krim terasa lebih baik daripada berinteraksi dengan orang di lingkaran sosialmu dan mengakui bahwa hubunganmu berakhir.