Beauty Privilege, Ketika Menjadi Cantik Dianggap Keistimewaan yang Bikin Hidup Jadi Lebih 'Mudah'

Salsabila Pratiwi | Beautynesia
Sabtu, 23 Jul 2022 14:30 WIB
Beauty Privilege, Ketika Menjadi Cantik Dianggap Keistimewaan yang Bikin Hidup Jadi Lebih 'Mudah'
Ilustrasi/Foto: pexels.com/Cottonbro

Beauties, topik seputar hak istimewa atau biasa dikenal dengan istilah privilege memang terus menjadi perbincangan menarik di kalangan masyarakat. Privilege sendiri dapat didefinisikan sebagai keuntungan atas orang lain karena nilai sosial yang dianggap berasal dari karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang. 

Hak istimewa atau privilege ini juga biasanya sering dikaitkan dengan penampilan fisik seseorang, seperti dari warna kulit, badan ramping, dan masih banyak lagi. Hal ini biasa dikenal dengan istilah beauty privilege. Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah beauty privilege, bukan?

Apa itu Beauty Privilege?

Mirror reflection of a woman's face, studio shotMengenal beauty privilege/ Foto: Getty Images/iStockphoto/triocean

Beauty privilege adalah keuntungan umum dalam hidup yang dimiliki orang-orang yang berpenampilan menarik secara fisik dibandingkan orang-orang yang kurang menarik. Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya beauty privilege, salah satunya sering kali seseorang secara keliru mengaitkan nilai dengan keindahan. Dikutip dari Oddysey, hal-hal tertentu, salah satunya tentang penampilan manusia, telah terbukti berharga sepanjang evolusi manusia. 

Berbagai penelitian dan survei ilmiah telah membuktikan bahwa penampilan kita sebenarnya memiliki korelasi langsung dengan seberapa baik kita diterima oleh orang lain, baik dalam lingkungan sosial maupun profesional.

Daya tarik fisik ini pun akhirnya dianggap dapat menentukan kualitas hidup, terlepas dari kepribadian, keterampilan, bakat, atau apa pun kelebihan lainnya yang dimiliki oleh seseorang.

Bias ini juga dikenal sebagai lookism yang didefinisikan sebagai “prasangka atau diskriminasi atas dasar penampilan seseorang” dan terjadi dalam banyak hal, termasuk saat kencan, lingkungan sosial, dan tempat kerja. Ketika menyangkut orang-orang dengan beauty privilege, mereka umumnya diperlakukan dengan cara yang lebih baik daripada orang lain karena ketampanan atau kecantikan mereka.

Penelitian soal Beauty Privilege

Posisi cermin sesuai fengshuiIlustrasi/Foto: Freepik.com/ diana.grytsku

Dikutip dari media My Imperfect Life, secara ekonomi telah ditunjukkan bahwa orang-orang yang 'cantik' atau 'tampan' tidak lebih produktif atau kreatif daripada seseorang yang berpenampilan biasa saja, tetapi mereka memiliki banyak kepercayaan pada keterampilan mereka sendiri.

Beauty privilege bisa menjadi sangat berperan, bahkan ketika berbicara soal peraturan. Hal ini menjadi salah satu topik yang disorot dan diselidiki di serial Netflix 100 Humans. Acara ini mengumpulkan 100 orang yang berbeda untuk berpartisipasi dalam eksperimen interaktif yang dirancang untuk menjawab pertanyaan tentang usia, jenis kelamin, kebahagiaan, dan aspek lain dari menjadi manusia dan mengeksplorasi apakah paras seseorang dapat membuat seseorang keluar dari penjara. 

Setelah melakukan survei dan penelitian ekstensif, mereka menyimpulkan bahwa jawabannya adalah ‘ya’, yakni telah terbukti bahwa jika seseorang yang menarik melakukan kejahatan, mereka cenderung tidak bersalah dan mendapatkan hukuman yang lebih ringan.

Bentuk Beauty Privilege dalam Kehidupan Sehari-hari

Apakah Menjadi Cantik adalah Keistimewaan? Yuk Bahas Istilah Beauty Privilige
Efek Media Sosial/Foto: pexels.com/Anna Nekrashevich

Cantik atau tampan, sebenarnya relatif dan tergantung pada selera setiap orang. Namun, dalam konteks beauty privilege, ada sebuah standar kecantikan yang begitu mengakar di masyarakat. Sebagian besar didasarkan pada standar kecantikan Eropa yaitu putih, tinggi, kurus dan baru-baru ini yaitu seberapa mendekati seseorang dengan 'Instagram Face'.

Semakin mendekati standar tersebut, semakin seseorang cenderung mengalami beauty privilege yang terkadang disebut 'Pulchronomics', yakni akan diterima secara luas ketika semakin menyerupai orang-orang cantik yang kita lihat di iklan, televisi, atau di majalah. 

Ide ini semakin menjadi fokus baru dikarenakan meningkatnya popularitas filter TikTok  seperti filter #beautyscanner dan #attractivenessfilter. Efek media sosial, meskipun jelas tidak lebih dari sebuah permainan tanpa dasar fakta, namun telah menunjukkan betapa bersemangatnya keinginan orang untuk dianggap menarik secara konvensional.

Semua Orang Menarik dengan Kelebihannya Masing-masing, Beauties!

Six women of different ages and body types holding bouquets while sitting in studio against a brown backgroundIlustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Youngoldman

Semakin kita melihat keragaman di layar TV, media sosial, dan catwalk, semakin kita tumbuh untuk memahami dan menerima bahwa tidak ada yang 'sempurna' dan bahwa orang dapat mengekspresikan kecantikan dengan berbagai cara. 

Hal ini yang nantinya akan menghasilkan perubahan besar di masyarakat secara keseluruhan dalam hal peningkatan harga diri, karena orang-orang menyadari bahwa mereka memiliki suara dan berharga, terlepas dari penampilan mereka. Hal ini juga akan membuka peluang bagi banyak orang karena mereka tidak lagi dibayangi oleh standar kecantikan.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE