Benarkah Kesuksesan Anak Bisa Terhambat Jika Sering Dibentak? Ini Penjelasan Ahli!

Siti Kholifatun Nadiah | Beautynesia
Senin, 05 Feb 2024 20:00 WIB
Benarkah Kesuksesan Anak Bisa Terhambat Jika Sering Dibentak? Ini Penjelasan Ahli!
Benarkah Kesuksesan Anak Bisa Terhambat Jika Sering Dibentak? Ini Penjelasan Ahli!/Foto: Freepik/@freepik

Orangtua memiliki peran yang sangat penting dalam membantu mewujudkan kesuksesan anak di masa depan. Hal ini karena mereka adalah orang pertama yang berinteraksi kepada anak untuk memberikan didikan hingga dukungan emosional agar sang anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Peran ini juga sering dikenal dengan sebutan parenting. Parenting adalah perilaku dan sikap orangtua dalam membesarkan anak. Dalam prosesnya, tentu tidak mudah dan membutuhkan kesabaran penuh. Sebab, sering kali orangtua bisa lepas kendali dan berakhir dengan membentak anak.

Membentak anak merupakan salah satu hal yang hampir setiap orangtua pernah lakukan, tidak peduli seberapa keras mereka berusaha untuk tetap tenang. Ini tentu memiliki beragam pemicu sehingga membuat para orangtua melakukannya.

Orangtua membentak anak
Orangtua membentak anak/Foto: Freepik/@freepik

Meskipun dalam hal ini mungkin tujuan orangtua adalah untuk mendisiplinkan anak-anak mereka, tetapi membentak anak selama proses tumbuh kembangnya justru akan memberikan dampak negatif pada hubungan antara orangtua dan anak. Bahkan kemungkinan terburuknya adalah bisa menghambat kesuksesan anak di masa depan.

Namun, benarkah hal tersebut bisa terjadi? Jazmine McCoy, psikolog klinis yang berbasis di pinggiran kota Atlanta memberikan penjelasannya. Melansir dari CNBC Make It, berikut penjelasan ahli dari dampak membentak anak terhadap kesuksesannya di masa depan. Yuk, simak!

Dampak Membentak Anak Terhadap Kesuksesannya di Masa Depan

Dampak membentak anak terhadap kesuksesannya di masa depan/Foto: Freepik/@our-team

Membesarkan anak bukanlah hal yang mudah, sebagai orangtua, kamu mungkin akan merasa lelah dan ingin marah ketika anak menjadi susah diatur. Akibatnya, kamu akan memilih membentak mereka untuk mendisiplinkannya.

Ini merupakan salah satu perilaku yang sulit untuk dihindari, akan tetapi, menurut Jazmine McCoy, jika kamu terlalu sering melakukan hal tersebut kepada anak maka akan meninggalkan kerusakan permanen pada hubungan antara orangtua dan anak. Terutama jika kamu tidak meminta maaf setelah bereaksi berlebihan seperti itu.

Pasalnya, menurut sebuah penelitian tahun 2013 yang diterbitkan dalam "The Journal of Child Development", anak-anak yang terus-menerus dimarahi dan dibentak oleh orangtuanya lebih mungkin mengalami masalah perilaku, rendah diri, dan depresi. Sehingga mereka lebih mudah merasa stres dan kurang bahagia. Akibatnya, sulit untuk mereka meraih kesuksesan di masa depan karena tidak adanya kepercayaan dari diri mereka sendiri.

Anak yang mengalami depresi
Anak yang mengalami depresi/Foto: Freepik/@freepik

Lebih lanjut, menurut penelitian, bentakan yang diterima oleh anak akan memicu respons stres di otak mereka yang berujung pada peningkatan kecemasan, yang mana dapat menghalangi kemampuan mereka untuk belajar dan berkembang. Selain itu, membentak anak merupakan tindakan yang kurang efektif jika untuk mengoreksi perilaku negatif yang dilakukan oleh para anak.

Oleh karena itu, sebagai orangtua, kamu perlu berusaha menjaga pikiran tetap tenang dalam situasi yang berat sekali pun. Tujuannya agar anak dapat mengembangkan kecerdasan emosional dan kepercayaan diri mereka. Dengan begitu, anak tidak akan mudah stres dan merasa lebih bahagia. Sehingga proses tumbuh kembang mereka tidak terganggu dan mereka bisa meraih kesuksesan masa depannya.

Kenali Pemicu dan Ketahui Hal Apa yang Harus Dilakukan Setelah Membentak Anak

Kenali pemicu orangtua suka membentak anak/Foto: Freepik/@freepik

Penting untuk mengenali pemicu yang bisa membuatmu menjadi lepas kendali dan berakhir dengan membentak anak. Hal ini karena setiap pemicu yang dialami oleh para orangtua tidaklah sama.

Mungkin sebagian orangtua mulai membentak anaknya ketika mereka sudah menghadapi perasaan tidak berdaya, kewalahan, cemas, atau bahkan stres karena tidak dapat menyeimbangkan pekerjaan dan tanggung jawab keluarga. Sehingga hal ini menjadi bom waktu dan berakhir dengan membentak anak sebagai bentuk pelampiasannya.

Namun, ada juga orangtua yang mulai membentak anaknya ketika mereka merasa stres atau frustrasi dengan satu perilaku tertentu dari anak yang sulit diatasi. Apapun itu faktor pemicunya, Jazmine McCoy, menyarankan agar para orangtua melakukan refleksi diri yang mendalam untuk lebih memahami dan mengetahui akar emosinya.

Orangtua merasa stres ketika mengurus anak
Orangtua merasa stres ketika mengurus anak/Foto: Freepik/@freepik

Dalam hal ini, salah satu bentuk refleksi diri yang bisa dilakukan adalah dengan menulis jurnal. Menulis jurnal dapat membantu karena ini merupakan cara yang terorganisir dan objektif untuk bertanya dan menjawab pertanyaan seperti:

  • Situasi apa yang membuat saya merasa paling frustrasi?
  • Mengapa perilaku spesifik ini membuat saya frustrasi?
  • Ada apa dengan perilaku yang membuat frustrasi?

Dengan begitu, kamu dapat memahami pemicu yang membuatmu suka membentak anak dan cara ini bisa menjadi solusi untuk membantumu menahan diri sebelum kehilangan kendali di depan anak.

Sementara itu, penting untuk diingat bahwa tantrum pada anak kecil adalah hal yang normal terjadi pada usia mereka. Begitu pun dengan kebutuhan untuk mengulangi instruksi tertentu berulang kali. Jadi, kamu tidak perlu merasa hal tersebut adalah suatu kesalahan dan perlu kamu disiplinkan dengan cara dibentak.

Orangtua meminta maaf pada anak
Orangtua meminta maaf pada anak/Foto: Freepik/@freepik

Selain itu, jika kamu sudah terlanjur membentak anak maka alangkah baiknya kamu meminta maaf kepada mereka agar hubungan antara orangtua dan anak tidak berlarut-larut dalam kerusakan. Permintaan maaf juga merupakan salah satu hal terbaik yang ingin didengar seorang anak dari orangtuanya.

Kemudian, perjelas alasanmu meminta maaf. Dengan melakukan hal ini, kamu telah memberikan contoh perilaku yang baik untuk anakmu, yakni dalam hal menunjukkan kepada mereka cara berperilaku yang pantas setelah meluapkan amarah.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE