Berusia 46 tahun, Ini Rahasia Bugar Chris Martin Vokalis dari Coldplay, Tapi Dikecam Ahli Diet! Loh, Kenapa?
Siapa tak kenal Chris Martin? Ia adalah musisi rock sekaligus vokalis grup band Coldplay yang terkenal di dunia. Sebagai pentolan band Coldplay, Chris Martin selalu tampil energik di atas panggung hingga menjadi sorotan publik setiap hari.
Di usianya yang kini menginjak angka 46, menjaga asupan nutrisi sepertinya menjadi rahasia tetap bugar dari Chris Martin saat beraksi di atas panggung. Pada tahun 2016 silam misalnya, Chris sempat membahas tentang pola diet yang ia jalankan, yaitu “6:1” atau makan enam hari dan puasa satu hari setiap minggu.
![]() Chris Martin Coldplay selalu tampil energik di atas panggung/Foto: Instagram.com/coldplay |
Baru-baru ini, dalam salah satu episode di podcast Conan O’Brien Needs a Friend, mantan suami dari Gwyneth Paltrow ini mengungkapkan ia mengubah pola makannya agar tetap bugar dengan cara hanya makan satu kali sehari dan berhenti makan pada jam 4 sore. Diet barunya itu juga dikenal sebagai puasa intermiten yang populer.
“Saya sebenarnya tidak makan malam lagi. Saya berhenti makan pada jam 4 (sore),” ungkap Chris dalam podcast tersebut.
Diakui Chris, dirinya belajar mengikuti rencana diet itu dari rekan sesama musisi, Bruce Springsteen.
“Saya cukup beruntung untuk pergi ke sana untuk makan siang sehari setelah kami bermain di Philadelphia tahun lalu. Saya menjalani diet yang sangat ketat. Tapi saya berkata, ‘Bruce terlihat lebih bugar daripada saya’”.
Patti, Istri Bruce, lantas memberi tahu Chris bahwa suaminya hanya makan satu kali sehari. Dari situlah akhirnya Chris merasa tertantang dan terinspirasi untuk mengikuti metode puasa intermiten.
Selain melakukan puasa intermiten ekstrem, Chris Martin juga suka tertangkap kamera paparazzi sedang melakukan olahraga lari maupun bersepeda.
Sayangnya, beberapa kritikus dan pakar kesehatan sempat mengecam pola makan Chris Martin yang dinilai terlalu ekstrem dan membatasi. Mereka juga memperingatkan bahwa mengikuti diet ketat semacam itu dapat meningkatkan risiko kesehatan.
Chris Martin Lakukan Diet Puasa Intermiten Esktrem, Apa Dampaknya Menurut Ahli?
Chris Martin lakukan diet puasa intermiten esktrem/Foto: Instagram.com/coldplay
Apa Itu Puasa Intermiten?
Diet puasa intermiten atau intermittent fasting adalah metode diet dengan cara membatasi jam makan. Puasa intermiten semakin populer setelah beberapa artis Hollywood lain, seperti Mark Wahlberg dan Hugh Jackman menggembar-gemborkan manfaatnya. Mengutip Men’s Health, beberapa versi puasa intermiten meliputi:
- 20:4 - Berpuasa selama 20 jam, makan dalam rentang waktu 4 jam.
- 16:8 - Puasa selama 16 jam, makan dalam rentang waktu 8 jam.
- 14:10 - Puasa selama 14 jam, makan dalam rentang waktu 10 jam.
- Puasa hari alternatif - Puasa penuh selama 24 jam pada hari alternatif.
- 5:2 - Pembatasan kalori, yakni hanya makan 600 kalori selama 2 hari dan makan normal selama 5 hari berikutnya dalam seminggu.
Pola puasa intermiten 16:8 adalah yang paling banyak pengikutnya. Menurut pola ini, seseorang akan berpuasa selama 16 jam sehari, dan boleh makan apapun dalam sisa 8 jam, biasanya antara pukul 10 pagi hingga 6 sore.
Pada waktu ini kamu disarankan untuk memilih makanan sehat seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian serta minum minuman tanpa pemanis.
Pro & Kontra Puasa Intermiten
![]() Diet puasa intermiten/Foto: Freepik.com/freepik |
Berdasarkan sejumlah penelitian, selain menurunkan berat badan, puasa intermiten terbukti dapat mengontrol gula darah, meningkatkan fungsi otak, mengurangi peradangan dalam tubuh, dan memperpanjang hidup seseorang.
Kemudian, bagi sebagian orang pola makan yang dibatasi waktu bisa menjadi alat yang nyaman untuk mengatur asupan dan mengendalikan nafsu makan.
Meski begitu, Abagail Roberts, seorang ahli gizi di bulk.com dalam Healthline, memperingatkan bahwa menjalankan diet puasa intermiten yang ekstrem seperti Chris Martin memiliki banyak risiko.
“Untuk masyarakat umum tanpa pengetahuan nutrisi yang memadai, makan satu kali sehari dapat meningkatkan risiko keinginan makan berlebih dan tidak sehat selama jam makan itu,” jelasnya.
Dia menambahkan, bahwa puasa intermiten dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh dan berdampak negatif pada pola tidur. Selain itu, pembatasan jam makan juga berisiko terhadap kurangnya asupan nutrisi, yang pada gilirannya dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti kelaparan, kelelahan, melemahnya imun tubuh, dan gangguan fungsi kognitif.
Sebuah studi yang dipublikasikan di The New England Journal of Medicine tahun 2022, menemukan bahwa orang yang puasa intermiten untuk menurunkan berat badan hasilnya tidak lebih efektif daripada orang yang hanya membatasi asupan kalori.
Jika kamu memilih untuk makan hanya satu kali sehari, Roberts menyarankan pastikan kamu memenuhi semua nutrisi dan kalori yang dibutuhkan tubuh.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |

