Biar Gak Kelewatan, Ini 5 Jurus Tetap Tenang Saat Sedang Marah Besar

Dian Aprilia | Beautynesia
Kamis, 27 May 2021 11:30 WIB
Marah/ pexels.com

Belakangan ini viral kejadian marah-marah seorang ibu pada tukang kurir. Selain kejadian tersebut, ada pula yang marah karena harus putar balik di tol, marah saat di tilang, dan lain sebagainya. Memang marah adalah suatu hal yang wajar dan pasti pernah dialami setiap orang.

Namun cara mengekspresikan marah yang berlebihan bisa membuat diri sendiri dan lawan bicara jadi rugi. Seperti kasus ibu-ibu yang marah ke tukang kurir, berakhir menerima banyak hujatan dari masyarakat dan malu karena video tersebut jadi viral. Agar tidak kelewatan, berikut beautynesia.id telah merangkum 5 jurus tetap tenang saat marah besar:

Sadari Emosi


Sadari emosi/pexels.com

Langkah paling awal untuk mengelola emosi adalah dengan menyadari emosi yang tengah dirasakan. Coba kenali dirimu secara lebih dalam, bagaimana reaksi tubuhmu saat merasa sedih, marah, kecewa, dan lainnya. Saat marah biasanya ditandai dengan kepala mengepal, mata jadi melotot, wajah berubah jadi merah dan lainnya.

Saat kamu memahami kondisi tubuh saat sedang marah, kamu bisa menyadari situasi perasaan saat itu. Sehingga suatu saat jika kamu tiba-tiba marah, kamu akan lebih berhati-hati dalam bersikap dan menahan diri karena khawatir sikap spontan bisa merugikan dirimu dan orang lain. 

Beri Jeda pada Dirimu Sendiri


Beri jeda/pexels.com

Setelah kamu menyadari emosi yang hadir, langkah berikutnya adalah memberi jeda pada dirimu sendiri. Akui rasa marah yang kamu rasakan, jangan ditolak atau ditahan. Lalu beri waktu 15 menit – 30 menit, baru bisa merespon keadaan. Kamu bisa mengambil waktu yang lebih lama bergantung dari kondisi kemarahanmu saat itu.

Usahakan untuk diam sejenak, duduk, mencuci muka, atau berbaring untuk meredakan rasa marah yang luar biasa. Tarik nafas dan keluarkan nafas secara teratur untuk menenangkan diri sejenak. Setelah kondisi fisik jadi lebih terkendali, kamu bisa mulai berpikir jernih tentang situasi yang kamu hadapi.

Kelola Rasa Marah dengan Bijak


Kelola rasa marah/pexels.com

Rasa marah bukanlah hal yang harus disimpan rapat-rapat. Justru rasa marah ini adalah hal yang sangat normal dan perlu dilampiaskan. Namun ingat, kamu harus melampiaskannya dengan cara yang baik dan berguna. Contohnya, jika kamu marah terhadap kasus pencurian oleh karyawan, kamu boleh saja menegur, memperingatkan atau bahkan memecatnya. Namun jangan sampai melakukan kekerasan fisik yang melanggar HAM.

Jika kamu merasa marah dengan pacar yang selingkuh, kamu bisa saja mengungkapkan perasaanmu. Namun ingat untuk tidak berkata kasar, menghina dan menjelek-jelekan yang bikin kualitas dirimu menurun. Intinya keluarkan rasa marah dengan sikap yang wajar dan tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.

Cari Kegiatan Positif


Cari kegiatan positif/pexels.com

Setelah mengelola kemarahan dengan bijak, cari kegiatan yang positif. Seperti halnya beribadah, olahraga, melakukan hobi, membaca buku, jalan-jalan dan lainnya. Kegiatan yang positif ini bisa membantumu untuk menenangkan diri dan mengalihkan perhatian pada hal-hal yang menyenangkan.

Kamu juga bisa mengajak teman, sahabat, pasangan, atau anak untuk menemani mengalihkan perhatian dari rasa marah. Sebab dukungan orang terdekat bisa memadamkan kemarahan di hati dan membantumu merasa lebih baik.

Konsultasi ke Psikolog


Konsultasi ke psikolog/pexels.com

Terakhir, jika rasa marah itu tak kunjung usai. Kamu bisa meminta bantuan kepada ahli seperti psikolog dan psikiater. Bantuan para ahli bisa mencegahmu dari masalah-masalah buruk jangka panjang, misalnya depresi, gangguan jiwa, atau psikosomatik.

(arm2/arm2)
Loading ...