Biar Makin Fasih dan Percaya Diri, Ini 5 Trik Public Speaking Lancar Pakai Bahasa Inggris

Beauties, kamu mungkin mengalami ketakutan untuk berbicara di depan umum, terlebih jika harus menggunakan bahasa Inggris. Apa pun bentuk komunikasi yang kamu lakukan, kamu dianjurkan untuk dapat memberikan paparan yang dimengerti dan mudah didengar. Baik itu dari presentasi di tempat kerja hingga mengenalkan diri di depan banyak orang.

Melansir Fluentu, dalam berbicara di depan umum, terdapat tiga jenis inti komunikasi yang dapat kamu cermati agar terlihat hebat yaitu, fisik, visual, dan cerita. Berikut lima trik public speaking memakai Bahasa Inggris yang dapat membantumu agar makin fasih dan percaya diri. Mari disimak!

1. Mempelajari Frasa Kunci Bahasa Inggris 

Biar Makin Fasih dan Percaya Diri, Ini Tips Public Speaking Pakai Bahasa Inggris/foto:freepik/freepik

Mungkin akan terasa menakutkan ketika kamu harus berbicara di depan umum dalam bahasa Inggris. Berbagai kekhawatiran yang dapat muncul seperti, "bagaimana jika saya terlalu membosankan," atau "bagaimana jika pikiran saya kosong." Untuk itu kamu dapat mempelajari frasa kunci bahasa Inggris agar dapat menjaga ucapanmu tetap pada jalurnya.

Setiap kali kamu merasa gugup, gunakan saja salah satu frasa ini untuk menambahkan beberapa struktur pada pidatomu. Selama kamu melatihnya dengan sangat baik, kamu dapat mengambil alih saat-saat kritis dengan mudah. 

Kamu bisa mencobanya dengan merekam dirimu sendiri mengucapkan frasa ini. Jika memungkinkan, dapatkan respon dari orang lain terkait rekaman tersebut. Berikut adalah beberapa frasa untuk berbagai tahapan presentasi.

Lakukan Pemanasan dengan Berterima Kasih kepada Penonton

Sulit untuk memulai berbicara di depan umum karena audiens tidak selalu terfokus sepenuhnya. Beberapa orang mungkin terganggu karena mereka datang agak terlambat, dan mungkin terdapat orang yang tenggelam sendiri dalam pikirannya. Maka dari itu, jangan langsung memunculkan apa yang ingin kamu bicarakan atau presentasikan, tetapi mulailah dengan mendapatkan perhatian penuh dari audiens.

Kamu dapat menggunakan salah satu frasa berikut untuk menghangatkan suasana dan berterima kasih kepada mereka.

"Terimakasih semua untuk berada di sini hari ini."
"Saya senang melihat Anda semua hari ini."
"Merupakan kehormatan bagi saya bahwa Anda bergabung dengan saya untuk presentasi ini."

Perkenalkan Topikmu atau Alasan Pidatomu

Ilustrasi public speaking/Foto: Pexels.com/Kampus Production

Setelah mengucapkan terima kasih kepada audiens, ucapkan bahwa kamu ingin memulai pembicaraan.

"Mari saya mulai dengan.."
"Saya ingin memulai dengan memberi tahu anda tentang.."
"Hari ini saya akan mempersembahkan.."

Berinteraksi dengan Audiens

Meskipun ini adalah panggungmu, kamu tidak boleh hanya berbicara sepanjang waktu. Ajak audiens untuk bertanya, memberikan tanggapan dan memberikan komentar. Hal ini adalah cara yang bagus untuk membuat mereka tetap terlibat. Berikut adalah beberapa frasa untuk memberi ruang interaksi audiens:

"Sebelum saya melanjutkan, apakah ada pertanyaan?"
"Saya ingin mengakhiri sesi ini dan memberi Anda kesempatan untuk menanggapi."

Pastikan kamu memperhatikan pendapat mereka, meskipun berbeda dengan pendapatmu. Berikut adalah beberapa frasa yang dapat kamu gunakan dalam situasi seperti itu.

"Saya mendengar apa yang Anda katakan, tetapi izinkan saya menarik perhatian Anda ke.."
"Apakah Anda ingin menjelaskan lebih lanjut tentang.."
"Apakah ada komentar lain tentang poin ini sebelum saya memberikan tanggapan?"

Tutup Presentasi

Jangan lupa untuk berterima kasih kembali kepada audiens sebelum menyelesaikan pidatomu. Gunakan salah satu ekspresi berikut:

"Terima kasih atas waktu dan perhatiannya."
"Dengan itu, saya ingin mengakhiri presentasi saya."
"Saya ingin mengakhiri presentasi saya disini. Terima kasih telah datang dan jika Anda memiliki pertanyaan lagi, saya akan dengan senang hati menjawabnnya nanti."

2. Menguasai Seni Mendongeng

Biar Makin Fasih dan Percaya Diri, Ini Tips Public Speaking Pakai Bahasa Inggris/foto:freepik/katemangostar

Jika kamu ingin melibatkan audiens, kamu juga perlu mempelajari seni mendongeng. Kamu dapat memulainya dengan mempelajari cerita dari tokoh-tokoh hebat. Mendongeng bukanlah sesuatu yang dapat kamu pelajari dengan cepat dan kuasai setelah beberapa jam, namun kamu bisa memulai langkah berikut:

Perkenalkan Karakter dan Masalahnya

Kamu perlu memperkenalkan karakter ceritamu dan masalahnya secepat dan sejelas mungkin. Misalnya, jika kamu mempresentasikan proyek untuk membangun sekolah baru di daerah terpencil di negaramu, kamu harus memberi tahu audiensmu tentang beberapa anak yang tinggal di daerah tersebut dan masalah yang mereka hadapi karena kurangnya pendidikan formal.

Sebelum menyelami betapa bermanfaatnya proyekmu, biarkan audiens terhubung dengan anak-anak ini dan memahami situasi mereka. Berikut adalah contoh dari apa yang bisa kamu katakan:

"Mari kita bertemu Kevin terlebih dahulu. Dia saat ini berumur 10 tahun. Setiap hari, alih-alih pergi ke sekolah seperti anak-anak lain seusianya, Kevin pergi ke kota untuk berjualan."

Jelaskan Rencana untuk Memecahkan Masalah

Ilustrasi public speaking/Foto: Pexels/fauxels

Memberitahu audiens tentang suatu masalah hanyalah permulaan. Kamu perlu memberikan informasi lebih lanjut audiensmu dengan sebuah rencana dan menunjukkan kepada mereka bagaimana masalah seperti itu dapat diselesaikan. 

Dengan membimbing pendengar melalui setiap langkah penyelesaian masalah, kamu membangun momentum dan membuat mereka tetap terlibat. Kamu dapat menggunakan struktur ini untuk menjelaskan rencanamu:

"Pertama, kita akan (x)..Kemudian, ketika (x) sudah siap, kita bisa menindaklanjutinya dengan (Y). Asalkan semuanya berjalan sesuai rencana, setelah tiga bulan, kita dapat memulai (z).

Tawarkan Akhir yang Bahagia

Mengapa kita terus menceritakan sebuah dongeng? Kamu ingin memberikan perasaan bahagia yang sama kepada audiensmu. Jadi, kamu harus menjelaskan bagaimana rencanamu atau informasi dalam presentasimu akan membantu mencapai akhir cerita yang bahagia. Kamu dapat mengatakan sesuatu seperti ini:

"Berdasarkan statistik, saya percaya bahwa rencana ini dapat membantu anak-anak yang membutuhkan dan menyelesaikan masalah pendidikan mereka dalam jangka panjang."