Bikin Ngakak, Spanduk-spanduk 'Nyeleneh' Ini Warnai Demo Tolak RUU KHUP
Ribuan mahasiswa serentak melakukan aksi demo di depan gedung DPR di beberapa wilayah Indonesia. Aksi demo mahasiswa yang dilakukan bertujuan untuk menolak revisi RUU KHUP. Ungkapan mereka pun diwujudkan dalam beragam spanduk berisi tulisan-tulisan kritik serta masukan kepada pemerintah.
Menariknya, tak hanya kritik atau masukan, spanduk demo tersebut ada juga yang diisi dengan kalimat lucu nan menghibur lho, Ladies. Intip spanduk-spanduk 'nyeleneh' di artikel ini, yuk!
1. "Harga Skincare Mahal! Kalau Sampai Saya Turun ke Jalan Berarti Ada yang Salah dengan Birokrasi"
Foto: https://twitter.com/riduKalimat tersebut mungkin cukup menggelitik saat dibaca. Namun mengandung makna yang menyinggung soal birokrasi. Keputusan sang penulis poster untuk turun ke jalan dilakukan demi memperjuangkan birokrasi yang dikhawatirkan menuju ke arah yang salah. Meskipun sebelumnya ia telah melakukan rutinitas skincare yang tidak murah, tapi demi memperjuangkan birokrasi ia pun rela ikut melakukan aksi demonstrasi.
2. "Demi Hutaaannnn!!!!"
Foto: https://twitter.com/yeahmahasiswaKalau kamu merasa tidak asing dengan kalimat ini, mungkin kamu teringat sebuah kasus yang pernah terjadi beberapa tahun lalu. Di mana kalimat "Demi Tuhan" yang diucapkan oleh Arya Wiguna sempat viral dan menjadi perbicangan publik dalam kurun waktu yang cukup lama.
Berkat kreativitas mahasiswa, kalimat Arya Wiguna tersebut diubah susunan katanya menjadi 'Demi Hutan'. Spanduk demo yang satu ini menyinggung soal masalah kebakaran hutan yang terjadi di Riau dan Kalimantan. Mahasiswa berharap pemerintah segera menuntaskan masalah tersebut.
3. "Perasaanku Terhadap DPR Seperti Nuhu Nahi Nuhu Nahi Nunya"
Foto: https://twitter.com/speedpanzerKalau kamu pernah mendengar atau ingat kalimat 'Nuhu Nahi Nuhu Nahi Nunya', berarti kamu tahu penyanyi Nawang. Lagu tersebut berjudul 'Kasih Sayang Kepada Orang Tua', yang memiliki lirik tak bisa dijelaskan oleh kata-kata. Begitupun perasaan sang penulis spanduk terhadap DPR yang tidak bisa lagi dijelaskan dengan kata-kata.
4. "Skincare Mahal Gak Papa Buat Panas-panasan, Lebih Mahal NKRI Soalnya"
Foto: https://twitter.com/widyayolandaSama seperti sebelumnya yang rela turun ikut aksi demonstrasi, penulis spanduk yang satu ini pun tak mempermasalahkan rutinitas skincare-nya yang mahal. Hal itu dilakukan karena ia ingin memperjuangkan NKRI.
5. "Gara-gara Polusi Jodohku Gak Kelihatan"
Foto: https://twitter.com/yeahmahasiswaBerbeda dengan spanduk-spanduk sebelumnya, spanduk demo yang satu ini menggelitik karena penulis menyalahkan polusi udara akan ketidakhadiran jodoh dalam hidupnya. Tulisannya tak lain mengkritik polusi udara yang terjadi di Riau dan Kalimantan. Pekatnya kabut polusi diibaratkan seolah-olah sampai jodoh pun tak bisa terlihat.
6. "Aku Kira yang Lemah Cuma Hatiku, Ternyata KPK Juga"
Foto: https://twitter.com/vannchaaKali ini, penulis spanduk pun mampu buat baper akan tulisannya. Ia mengibaratkan revisi RUU KHUP yang melemahkan KPK, sama lemahnya dengan hatinya.
7. "Cukup Mantan Aja yang Diam, Bali Tidak"
Foto: https://twitter.com/_dalemKali ini spanduk demo menggelitik muncul di wilayah Bali. Sang penulis membawa-bawa mantan untuk menuangkan kreativitasnya.
8. "Sudah Kelewatan Kalau Kaum Rebahan Turun ke Jalan"
Foto: https://twitter.com/thedufresneKata 'kaum rebahan' rupanya jadi tren tersendiri akhir-akhir ini. Kaum rebahan diibaratkan sebagai kebiasaan seseorang yang suka bermalasan, malas untuk bergerak, dan lebih memilih untuk diam saja sembari tiduran nyaman di atas kasur. Spanduk yang satu ini mengibaratkan kalau situasi yang terjadi sudah kelewatan, sampai-sampai 'kaum rebahan' yang meminimalisir kegiatan di luar sampai rela turun ke jalan ikut aksi demo.
9. "Rame Banget Ga Ada yang Mau Mutualan?"
Foto: https://twitter.com/AnissaPuspitaS/Nah, kalau yang satu ini menggambarkan anak twitter banget, ya. Mutualan sendiri adalah istilah yang mengacu ke ajakan berteman di twitter. Ribuan orang yang ikut melakukan aksi demo membuat sang penulis spanduk menawarkan untuk 'mutualan' alias berteman.
10. "Aku Bingung Arep Nulis Opo"
Foto: https://twitter.com/ariesbom2/Last but not least, kali ini kalimat kreatif datang dari Bahasa Jawa. 'Aku bingung arep nulis opo' sendiri jika diartikan menjadi Bahasa Indonesia berbunyi 'Aku bingung mau nulis apa'. Saking tidak tahu harus menulis apa, sang penulis panduk pun akhirnya menulis apa yang dialaminya. Meskipun ia bingung mau menulis apa, nyatanya spanduk yang ia buat cukup menggelitik, ya?