Psikotes adalah alat yang digunakan untuk mengukur kemampuan, kepribadian, dan potensi seseorang. Dalam proses rekrutmen kerja, psikotes sering digunakan untuk membantu perusahaan dalam menyeleksi calon karyawan yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan.
Nah, psikotes sendiri ada banyak jenisnya, apalagi saat proses rekrutmen kerja. Biar kamu lebih lancar, yuk kenali beberapa jenis psikotes yang sering digunakan saat rekrutmen kerja. Simak!
1. Psikotes Logika Aritmatika
Jenis psikotes yang digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam mengolah dan menganalisis informasi numerik. Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam menyelesaikan masalah matematika sederhana, menafsirkan data numerik, dan mengevaluasi informasi yang berkaitan dengan angka.
2. Tes Wartegg
Tes ini digunakan untuk mengevaluasi kepribadian, kemampuan kognitif, dan gaya belajar seseorang. Tes Wartegg menggunakan teknik gambar yang disebut "tes komposisi gambar" yang diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kepribadian, tipe pemikiran, dan sifat seseorang.
Hasil dari tes ini dianalisis berdasarkan kualitas gambar, komposisi, perspektif, dan simbol-simbol yang digunakan dalam kotak-kotak tersebut.
3. Psikotes DISC Personality
Jenis psikotes yang digunakan untuk mengevaluasi kepribadian seseorang. Tes ini menggunakan model kepribadian yang dikenal sebagai DISC yang dikembangkan oleh William Moulton Marston pada tahun 1928.
Model ini mengklasifikasikan kepribadian manusia ke dalam empat kategori utama, yaitu Dominance (D), Influence (I), Steadiness (S), dan Compliance (C).
4. Psikotes EPPS
EPPS yaitu singkatan dari Edwards Personal Preference Schedule merupakan tes kepribadian yang bersifat verbal dengan menggunakan metode forced choice.
Tes EPPS terdiri dari 225 pasangan pernyataan, setiap pasang pernyataan terdiri dari huruf A dan huruf B. Pertanyaannya akan banyak yang diulang-ulang dan di sinilah konsistensi dan kejujuranmu diuji. Walaupun tidak ada jawaban yang benar atau salah.
5. Tes Gambar Manusia
Tes Gambar Manusia/ iStock by Getty Images |
Tes ini akan meminta peserta tes untuk menggambar manusia dalam posisi yang ditentukan. Ada beberapa posisi yang digunakan dalam tes ini, seperti pria yang berdiri, duduk, atau berlari.
Setelah peserta selesai menggambar, tes ini diinterpretasikan berdasarkan kualitas gambar, komposisi, perspektif, dan simbol-simbol yang digunakan dalam gambar.