Kasus perselingkuhan dalam hubungan, baik itu hanya pacaran atau menikah menjadi salah satu momok menakutkan. Tak terhitung lagi ada berapa kasus gagalnya suatu hubungan diakibatkan karena adanya perselingkuhan oleh salah satu pihak.
Saat perselingkuhan terjadi, setiap orang memiliki caranya tersendiri untuk menghadapi masalah tersebut. Ada dari mereka yang langsung memutuskan hubungan atau ada juga yang memilih mempertahankan karena berbagai alasan tersendiri.
Tak jarang perselingkuhan dilakukan oleh pria. Sering jadi pertanyaan, bisakah pria tobat dari perselingkuhan dan kembali dipercaya? Simak faktanya di bawah ini yuk!
Bisakah Seorang Pria yang Selingkuh Tobat?
Mengutip Psychology Today, dalam sebuah studi berjudul "Once a Cheater, Always a Cheater? Serial Infidelity Across Subsequent Relationship" yang dilakukan oleh University of Denver, para peneliti menemukan fakta bahwa mereka yang tidak setia dalam hubungan, memiliki peluang tiga kali untuk tidak setia dalam hubungan berikutnya, jika dibandingkan dengan mereka yang tidak setia dalam hubungan pertama kalinya.
Ini merupakan penelitian yang berfokus pada mereka yang sebagian besar berada di tahap pranikah. Lebih lanjut lagi, risiko seumur hidup untuk perselingkuhan dalam pernikahan umumnya mencapai sekitar 20 persen.
Adapun beberapa faktor risiko paling umum untuk perselingkuhan berdasarkan penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut:
- Komitmen rendah untuk hubungan saat ini
- Kepuasan hubungan yang rendah atau menurun
- Menerima hubungan seksual di luar hubungan
- Adanya perbedaan tujuan hubungan
- Perbedaan tingkat individu penghambatan dan kegembiraan seksual
Ini Cara 'Mengobati' Pria yang Suka Selingkuh
Dikutip dari Insider, menurut psikoterapis Matt Lundquist mengatakan, seseorang yang selingkuh, dapat diobati dengan sebuah terapi.
Terapi dapat membantu si tukang selingkuh dan korban perselingkuhan untuk memahami alasan terjadinya perselingkuhan tersebut, yang dapat menjadi kunci memperbaiki hubungan dan saling memaafkan.
Namun, itu hanya salah satu dari banyak langkah yang bisa diambil. Menurut Matt, seseorang yang selingkuh harus menyesali perbuatannya dan merasa kasihan sendiri akan apa yang terjadi.
"Orang yang berselingkuh perlu agak gelisah dan membiarkan diri mereka terganggu oleh pengalaman itu," kata Matt Lunquist.
Ia perlu merasa disakiti sendiri agar kemudian bisa tumbuh dan berubah. Namun, jika sejak awal si tukang selingkuh ini menepis tindakan mereka, itu bisa menjadi pertanda bahwa hubungan tersebut memang seharusnya berakhir.
Dalam suatu hubungan, hilangnya kepercayaan itu normal, tapi bisa dibangun kembali. Setelah selingkuh terjadi, sangat wajar jika orang yang diselingkuhi merasa dikhianati dan kehilangan kepercayaan pada pasangannya.
Menurut Matt, tidak ada salah satu cara pasti untuk membangun kepercayaan itu kembali. Namun, bisa dengan memberikan pemahaman yang jelas bagaimana perselingkuhan itu terjadi, dengan ini ia bisa paham dengan kesalahan yang dilakukan.
Kasus perselingkuhan pun perlu diatasi sampa se-selesai mungkin. Sebab, jika ini tidak diatasi, akan ada kasus perselingkuhan lagi di kemudian hari.
Lalu, untuk yang menjadi korban selingkuh, sebaiknya tidak terburu-buru memaafkan. Kedua belah pihak bisa saling meluangkan waktu untuk sembuh.
_______________
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!