Bocah SD di Sukabumi Tewas Usai Jadi Korban Penganiayaan, Diduga Dikeroyok Teman dan Kakak Kelas
Kabar pilu datang dari Sukabumi, Jawa Barat. Seorang bocah SD berusia 9 tahun meninggal dunia usai menjadi korban penganiayaan. Korban diduga dikeroyok oleh teman dan kakak kelasnya.
Korban berinisial MH kemudian mengeluh alami sakit pada tubuhnya, seperti sesak napas dan dadanya sakit. MH pun dibawa ke rumah sakit. Setelah mendapat perawatan selama beberapa hari, korban dinyatakan meninggal dunia.
Berikut sederet fakta soal bocah SD di Sukabumi yang jadi korban bullying dan diduga tewas akibat dikeroyok, dirangkum dari detikJabar.
Korban Mengeluh Sakit
Peristiwa pengeroyokan bocah SD di Sukabumi itu diduga terjadi selama dua hari, yaitu pada 15-16 Mei 2023. Dugaan pengeroyokan itu terungkap ketika korban mengeluhkan kondisi badannya. Korban pun dibawa ke rumah sakit oleh keluarga.
"Kalau dari pihak keluarga kan kita nggak tahu korban penganiayaan, kita keluarga nyangka itu istilahnya penyakit saja karena pas dibawa ke rumah sakit dadanya sesak, nafasnya sesak, tulang punggung dan dadanya sakit," kata HY kepada awak media di rumah duka wilayah Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (20/5), dilansir dari detikJabar.
Sempat Tak Mengaku Alami Penganiayaan
Ilustrasi anak korban bullying/ Foto: Getty Images/iStockphoto/kieferpix |
Rupanya, korban tak berani bercerita bahwa ia telah dianiaya oleh teman dan kakak kelasnya di sekolah. Korban baru mengakui setelah berbicara dengan dokter yang menangani di rumah sakit.
"Kita nggak nyangka itu penganiayaan. Pas saya bawa ke RS Primaya, anak itu nggak ngaku, mungkin diancam saya kurang faham. Setelah dokter nanya sampai empat kali baru dia ngaku, dipukulin," ujarnya.
Dianiaya Dua Hari Berturut-Turut
Bocah SD di Sukabumi Tewas Usai Jadi Korban Penganiayaan, Diduga Dikeroyok Teman dan Kakak Kelas/Foto: Getty Images/iStockphoto/kieferpix
Dianiaya Dua Hari Berturut-Turut
Korban mengaku kepada dokter bahwa ia dianiaya oleh empat orang siswa SD. HY mengatakan, empat bocah itu ada yang masih duduk di bangku kelas 5 SD, kelas 4 SD bahkan ada yang masih kelas 2 SD.
Peristiwa itu terjadi di lingkungan sekolah, tepatnya di dekat kamar mandi.
"Kejadian dari hari Senin, Selasa. Jadi dua hari itu dipukulin di lingkungan sekolah. Dianiayanya di belakang sekolah dekat kamar mandi, (hari kedua di kamar mandi?) Ya," sambung HY.
Alami Pendarahan dari Mulut
Berdasarkan keterangan dokter kepada keluarga, korban mengalami luka di bagian dada, punggung, kepala dan rahang. Korban juga sempat dirawat di rumah sakit selama empat hari.
MH pun kemudian dinyatakan meninggal di rumah sakit. Ia mengalami pendarahan dari mulut.
Masih Diselidiki Polisi
Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/coldsnowstorm |
Kapolsek Sukaraja Kompol Dedi Suryadi menambahkan, kasus dugaan pengeroyokan yang menewaskan siswa SD tersebut masih dalam penyelidikan. Dia menuturkan baru mendapatkan laporan dari warga dan langsung menemui keluarga korban.
"Kami akan menindaklanjuti informasi tersebut ke sekolah maupun memintai keterangan-keterangan dari pihak-pihak terkait atau yang terlibat. Masih dalam penyelidikan dugaan-dugaan, itu baru informasi (dugaan pengeroyokan) sebab dari keluarga korban pun belum melaporkan apapun kepada kita, hanya kita mendapatkan informasi (dan) langsung ke tempat korban," kata Dedi.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Ilustrasi anak korban bullying/ Foto: Getty Images/iStockphoto/kieferpix
Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/coldsnowstorm