Body Positivity Bukan Berarti Kamu Boleh Makan Seenaknya dan Malas Olahraga, Ini Beberapa Anggapan yang Salah

Dian Purnamasari | Beautynesia
Rabu, 01 Sep 2021 07:00 WIB
Anggapan salah tentang body positivity yang perlu dibenarkan/Foto: pexels.com/Antonius Ferret

Body positivity adalah sebuah kampanye global yang bertujuan untuk merangkul semua tipe tubuh tanpa memandang bentuk, ukuran, dan warna. Kampanye ini sudah ada sejak lama dan kini kembali marak digaungkan.

Dengan adanya kampanye body positivity, diharapkan seseorang tidak lagi memiliki persepsi bahwa untuk menjadi cantik, mereka harus terlihat dengan cara tertentu, dan hanya ada satu jenis tubuh yang harus dimiliki seseorang agar sesuai dengan standar masyarakat.

Untuk menjadi cantik sesungguhnya tidak ada standar, karena setiap orang diciptakan dengan bentuk fisik yang beragam. Tidak ada standar bentuk tubuh mana yang diterima dan mana yang ditolak.

Meski tujuannya sangat bagus, sayangnya masih banyak yang memiliki anggapan salah tentang kampanye body positivity ini. Berikut beberapa anggapan salah tentang body positivity yang harus dibenarkan:

Hanya untuk Perempuan dan Hanya untuk yang Bertubuh Gemuk


Body positivity juga berlaku untuk laki-laki dan semua bentuk tubuh/Foto: pexels.com/Armin Rimoldi

Kampanye body positivity ini bukan ditujukan untuk perempuan dan yang bertubuh gemuk saja lho, Beauties. Tapi kampanye ini ditujukkan juga untuk bentuk tubuh lainnya dan juga berlaku bagi laki-laki.

Setiap orang memiliki bentuk tubuh yang berbeda-beda. Menurut orang lain tubuhnya sudah bagus, tapi baginya tubuhnya masih kurang bagus. Lalu ia melakukan diet ekstrem yang mengakibatkan kesehatannya memburuk.

Orang seperti ini perlu diberikan pemahaman tentang body positivity agar memiliki pandangan yang positif terkait tubuhnya. Ia boleh melakukan diet, tapi dengan tujuan untuk kesehatan dan perlu di bawah pengawasan ahli gizi atau dokter.

Membuat Orang Jadi Malas Olahraga dan Konsumsi Makanan Tidak Sehat


Body positivity tidak membuatmu jadi malas olahraga dan konsumsi makanan tidak sehat/Foto: pexels.com/Cliff Booth

Adanya kampanye body positivity dianggap membuat orang jadi malas berolahraga dan mengonsumsi makanan tidak sehat. Kampanye ini membuat seseorang yang memiliki tubuh gemuk bahkan cenderung obesitas jadi malas berolahraga, karena lebih baik menerima keadaan tubuh apa adanya.

Padahal kampanye body positivity bertujuan agar orang menjadi percaya diri dengan lebih mencintai dan menerima dirinya sendiri. Hal ini berbeda dengan health standards yang memang memiliki acuan tertentu yang harus dipatuhi.

Jika merangkum pembahasan dari Yulia Baltschun, seorang diet influencer, di akun Instagram-nya yang menanggapi unggahan Micelle Halim, yang tidak setuju dengan perubahan model Victoria Secret yang sempat viral beberapa waktu lalu.

Maka ada pemahaman yang salah antara health standards dan kampanye body positivity yang membuat orang menganggap, kampanye ini menjadikan orang malas olahraga dan mengonsumsi makanan yang tidak sehat, karena ia telah menerima bentuk tubuhnya dengan apa adanya.

Padahal menurut Yulia Baltschun, “Health standards tidak bisa bebas, karena mengacu pada nyawa dan juga kesehatan. Ketika seseorang memiliki berat badan yang berlebih bahkan cenderung obesitas, atau terlalu kurus bahkan cenderung malnutrisi. Maka kamu harus mendengarkan saran dari dokter. Kamu harus berolahraga dan mulai mengonsumsi makanan sehat atau mulai berhenti melakukan diet ekstrem”

Yulia Baltschun juga menambahkan, “Ketika dokter mengatakan kamu obesitas atau malnutrisi, ia bukan sedang melakukan body shaming kepadamu. Tapi ia sedang menjelaskan status kesehatanmu dan membuatmu kembali pada standar kesehatan yang telah ditentukan. Jadi jika bicara kesehatan itu memang ada standarnya, tapi jika kita bicara tentang kecantikan maka tidak ada standar.”

Body Positivity Harus Dilakukan Sepanjang Waktu


Body positivity tidak perlu dilakukan sepanjang waktu/Foto: pexels.com/SHVETS production

Anggapan salah lainnya adalah, body positivity harus kamu lakukan sepanjang waktu. Artinya kamu harus selalu mencintai tubuhmu sepanjang waktu.

Body positivity memang bertujuan agar kamu lebih mencintai tubuhmu, tapi bukan berarti harus dilakukan sepanjang waktu.

Sangat wajar, jika sewaktu-waktu kamu merasa tidak percaya diri dengan bentuk perutmu, atau kamu merasa tidak percaya diri dengan tubuhmu yang pendek. Hal itu tidak menjadikan kamu sebagai orang yang buruk.

Body positivity merupakan sebuah keyakinan yang perlu dibangun seiring waktu, tidak bisa diperoleh dengan cara yang instan. Untuk itu, tidak apa-apa jika dalam prosesnya tidak berjalan sempurna.

Yang terpenting kamu telah menyadari pentingnya body positivity dan kamu ingin menerapkan hal itu di dalam dirimu.

Itulah beberapa anggapan salah tentang body positivity yang perlu dibenarkan, Beauties. Sekarang kamu jadi tahu dan bisa menerapkan hal ini dalam kehidupanmu, serta mengajak orang untuk lebih memahami body positivity agar semakin banyak orang yang mencintai bentuk tubuhnya.

Loading ...