Tak hanya serangan keji Israel, kini warga Palestina harus menghadapi ancaman kelaparan dan malnutrisi. Blokade Israel terhadap bantuan makanan, medis, dan kemanusiaan sejak 2 Maret 2025, memperparah krisis kemanusiaan di Gaza.
Jumlah warga yang meninggal akibat krisis kelaparan dan kekurangan gizi terus meningkat, menjadi 147 orang, termasuk 88 anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza pada Senin (28/7), dilansir dari Al Jazeera. Kepala Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina, UNRWA, mengatakan bahwa stafnya yang berbasis di Gaza menggambarkan orang-orang yang menderita krisis kelaparan layaknya mayat berjalan.
Melihat situasi yang memilukan ini, aktivis dari sejumlah negara meluncurkan inisiatif bernama "A Bottle of Hope for Gaza". Mereka mengirimkan pasokan makanan melalui laut dalam botol plastik tertutup rapat, berharap arus akan membawa botol ini bisa sampai ke Gaza.