Bukan Cuma Membaca Buku, Ini 6 Kebiasaan Sederhana yang Bisa Mengasah Otak Anak Sejak Dini

Nindya Putri Hermansyah | Beautynesia
Minggu, 18 May 2025 10:30 WIB
4. Bermain Simbolik
Ilustrasi anak bermain simbolik/Freepik: freepik

Masa kanak-kanak adalah fase emas dalam tumbuh kembang seseorang. Di periode inilah otak anak berkembang dengan sangat pesat dan responsif terhadap berbagai stimulasi yang diberikan, baik secara fisik, sosial, maupun emosional. Sayangnya, banyak orang tua masih mengandalkan satu pendekatan saja, seperti membaca buku, untuk menstimulasi kecerdasan anak.

Padahal, ada begitu banyak kegiatan sederhana yang bisa dilakukan sehari-hari dan terbukti efektif mendukung perkembangan otak si kecil. Tidak harus mahal atau rumit, cukup dengan aktivitas yang menyenangkan namun memiliki nilai edukatif tinggi.

Beauties, yuk cari tahu enam kebiasaan tidak pasaran yang bisa bantu otak anak semakin terasah menurut para ahli internasional!

1. Bermain dengan Benda Rumah Tangga

Ilustrasi anak bermain dengan benda di rumah/

Membiarkan anak bermain dengan benda-benda rumah tangga seperti sendok kayu, kotak kardus, dan wadah plastik dapat mendukung perkembangan kognitif dan motorik mereka secara efektif. Penelitian dari New York University yang dipublikasikan di Verywell Family mengamati 40 anak berusia 13 hingga 23 bulan di lingkungan rumah mereka dan menemukan bahwa eksplorasi dengan berbagai objek mendukung perkembangan keterampilan kognitif dan motorik.​

Aktivitas ini juga mendorong anak untuk memahami tubuh dan lingkungan mereka, meningkatkan kemandirian, dan merangsang kreativitas. Orang tua disarankan untuk menyediakan berbagai mainan dan benda rumah tangga yang aman untuk dimainkan anak, memastikan bahwa benda-benda berbahaya dijauhkan dari jangkauan mereka.​

2. Bermain di Ruang Terbuka Hijau

Ilustrasi anak bermain di lingkungan bebas/Freepik: pch.vector

Paparan terhadap ruang terbuka hijau memiliki manfaat besar bagi perkembangan kognitif anak. Penelitian di Barcelona dan Belgia menemukan bahwa lingkungan hijau dapat meningkatkan memori kerja dan bahkan meningkatkan IQ anak-anak, terutama mereka yang berada di kelompok IQ rendah. Studi lain juga mengaitkan ruang hijau dengan kesehatan mental yang lebih baik, tulang yang lebih kuat, dan sistem kekebalan tubuh yang lebih baik.​

Studi yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) menunjukkan bahwa paparan terhadap ruang hijau di sekitar rumah dan sekolah dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak-anak sekolah dasar. Penelitian ini menyoroti pentingnya ruang hijau dalam perencanaan kota untuk mendukung perkembangan anak.

3. Permainan Sensorik

Ilustrasi anak bermain permainan sensorik/Freepik: prostooleh

Permainan sensorik sangat penting untuk perkembangan kognitif, regulasi emosi, keterampilan motorik halus, dan interaksi sosial anak-anak. Aktivitas seperti menggali pasir, bernyanyi, dan bermain dengan mainan bertekstur merangsang lima indera anak dan mendukung kesadaran tubuh serta keseimbangan.​

Menurut laman Parents, permainan sensorik membantu anak-anak membangun koneksi saraf di otak, mempromosikan pertumbuhan kognitif, dan membantu mengatur emosi. Aktivitas ini juga meningkatkan keterampilan bahasa dan komunikasi anak.

4. Bermain Simbolik

Ilustrasi anak bermain simbolik/Freepik: freepik

Bermain simbolik, di mana anak-anak menggunakan objek untuk mewakili benda lain dalam permainan pura-pura, sangat penting untuk perkembangan intelektual mereka. Misalnya, menggunakan balok sebagai telepon mainan menunjukkan kemampuan anak untuk berpikir abstrak dan kreatif.​

Menurut California Department of Education, bermain simbolik membantu anak-anak memahami dunia di sekitar mereka dan mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Aktivitas ini juga mendukung perkembangan sosial dan emosional anak.

5. Aktivitas Musik dan Gerakan

Ilustrasi anak bermain musik/ Freepik: pvproduction

Menggabungkan musik dan gerakan dalam aktivitas sehari-hari anak dapat meningkatkan keterampilan kognitif dan motorik mereka. Aktivitas seperti menari, bertepuk tangan, dan bergerak mengikuti irama musik membantu dalam pengembangan keterampilan motorik kasar dan kesadaran spasial.​

Menurut Verywell Family, kelas musik dan gerakan untuk balita dapat meningkatkan keterampilan motorik halus dan perkembangan otak. Aktivitas ini juga meningkatkan koordinasi dan keseimbangan anak.​

6. Mengajarkan Mindfulness dan Meditasi

Ilustrasi anak bermeditasi/ Freepik:freepik

Mengajarkan teknik mindfulness dan meditasi kepada anak-anak dapat membantu mereka mengembangkan fokus, kontrol emosi, dan ketenangan batin. Praktik seperti pernapasan dalam atau meditasi terpandu di pagi hari dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak dan mengurangi stres.​

Menurut Time, program mindfulness di sekolah-sekolah di Louisville, Kentucky, menunjukkan bahwa praktik ini dapat meningkatkan fokus, perilaku, dan empati siswa. Aktivitas ini membantu anak belajar mengenali dan mengelola emosi mereka, yang penting untuk kesehatan mental dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Itulah sederet kebiasaan anak yang bisa mengasah otaknya agar tumbuh cerdas. Mau coba terapkan?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE