Bukan Sekadar 'Kenal Diri', Ini 7 Fakta Self-Concept Menurut Psikologi Modern

Maura Valysha Carmelie | Beautynesia
Sabtu, 06 Dec 2025 09:30 WIB
6. Self-Concept yang Positif Bisa Tingkatkan Kesehatan Mental
Self-Concept Bisa Dipengaruhi Lingkungan/Foto: freepik.com/wayhomestudio

Beauties, kalau kamu sering cari tahu tentang mencari tahu tentang cara kenal dengan diri sendiri, healing, atau bahkan self-love, kamu pasti sering mendengar istilah self-concept alias konsep diri. Nah, fakta sebenarnya, self-concept itu jauh lebih kompleks dan penting dari sekadar mengenal siapa diri kita.

Dalam psikologi modern, self-concept adalah fondasi utama untuk self-esteem, self-awareness, mental health, sampai cara kita bersosialisasi dan mengambil keputusan dalam hidup.

Makanya, di sini kita akan membahas 7 fakta penting tentang self-concept yang perlu kamu tahu. Yuk, upgrade pemahaman diri kamu agar makin percaya diri!

1. Self-Concept Itu Multidimensional

Self-Concept Terdiri Atas Self-Image, Self-Esteem, dan Ideal Self/Foto: freepik.com/benzoix

Menurut Simply Psychology, self-concept terdiri dari self-image (gambaran diri), self-esteem (harga diri), dan ideal self (versi terbaik dirimu). Artinya, Beauties, konsep diri itu ibarat paket kombo tentang bagaimana kamu melihat dirimu hari ini, bagaimana kamu menghargai dirimu, dan bagaimana kamu membayangkan versi dirimu yang ideal.

2. Self-Concept Terbentuk dari Pengalaman

Self-Concept Terbentuk dari Pengalaman Hidup/Foto: freepik.com/freepik

Menurut Positive Psychology, konsep diri ini bisa terbentuk dari pengalaman hidup, hubungan sosial, feedback dari lingkungan, dan pemahaman kita terhadap semua hal itu. Jadi kalau dulu kamu pernah dibilang “kamu pinter gambar, deh!”, kemungkinan kamu tumbuh dengan self-concept sebagai “aku kreatif”.

Hati-hati, Beauties… komentar negatif juga bisa menempel dan mengganggu konsep diri kamu. Jadi bukan hanya pengalaman bagus yang membentuk diri, tapi semuanya, termasuk pengalaman buruk.

3. Self-Concept Dipengaruhi oleh Perbandingan Sosial

Self-Concept Memengaruhi Cara Berpikir dan Berperilaku/Foto: freepik.com/freepik

Simply Psychology menjelaskan bahwa kita sering membuat self-concept berdasarkan social comparison. Di zaman Instagram dan TikTok sekarang, self-concept kamu akan jadi lebih mudah terbentuk dari apa yang kamu lihat di sosial media. Ujungnya kamu malah berpikir “kenapa hidup orang lain terlihat lebih keren?”. Hasilnya? Self-concept kamu bisa tergeser hanya gara-gara highlight hidup orang lain yang kamu lihat di media sosial. Hati-hati, Beauties!

4. Self-Concept Memengaruhi Cara Kamu Berpikir & Bertindak

Self-Concept yang Sehat Meningkatkan Kepercayaan Diri/Foto: freepik.com/benzoix

Menurut Toby Barron Therapy, cara kamu melihat dirimu itu bisa memengaruhi cara kamu membuat keputusan, bersosialisasi, sampai bagaimana kamu menghadapi tantangan.

Misalnya, kalau kamu punya self-concept “aku orangnya penyabar”, kamu akan cenderung bersikap lebih tenang. Tapi kalau self-concept kamu dibentuk dari komentar negatif, kamu bisa berpikir “aku emang nggak bisa apa-apa”, dan akhirnya malah takut mencoba.

Intinya, mindset kamu itu jalan duluan sebelum tindakanmu. Self-concept yang sehat = langkah hidup yang lebih mantap, Beauties!

5. Self-Concept Bisa Berubah (dan Itu Wajar!)

Self-Concept Berubah Seiring Pertumbuhan, Pengalaman, dan Refleksi Diri/Foto: freepik.com/freepik

Nah ini yang sering dilupakan, Beauties! Self-concept itu nggak permanen. Psikologi modern menyebut self-concept bisa berkembang karena pengalaman baru, perspektif baru, atau proses healing yang kamu jalani. Dulu kamu mungkin merasa kamu super introvert, tapi setelah makin sering speak up, kamu sadar kalau kamu yang sekarang jadi lebih berani bersuara.

Self-concept itu fleksibel. Ia tumbuh bersama kamu. Jadi kalau kamu merasa “aku berubah deh akhir-akhir ini,” it’s okay, Beauties. Itu namanya bertumbuh.

6. Self-Concept yang Positif Bisa Tingkatkan Kesehatan Mental

Self-Concept Bisa Dipengaruhi Lingkungan/Foto: freepik.com/wayhomestudio

Positive Psychology menjelaskan bahwa komentar, budaya, keluarga, pertemanan, sampai lingkungan kerja bisa banget membentuk konsep diri.

Makanya, Beauties, lingkungan yang suportif bisa buat kamu merasa berharga dan percaya diri. Sebaliknya, lingkungan toxic bisa buat self-concept kamu luntur. Pilih circle yang bantu kamu tumbuh, bukan yang membuat kamu meragukan diri sendiri.

7. Cara Meningkatkan Self-Concept

Memperbaiki Self-Concept Dapat Dilakukan Melalui Self-Awareness/Foto: freepik.com/asier_relampagoestudio

Seperti yang dikatakan sebelumnya, self-concept bisa berubah! So, kamu bisa juga improve self-concept. Nah, untuk mengusahakan itu kamu bisa coba hal-hal di bawah ini:

  • Mengenali nilai dan kekuatan diri.
  • Secara rutin melakukan refleksi diri.
  • Sering berkomunikasi dengan diri sendiri supaya lebih kenal dengan diri kamu.
  • Mengubah lingkungan sosial yang toxic menjadi lebih sehat.
  • Menetapkan tujuan yang realistis atau ideal self yang sehat.

Jadi, Beauties, self-concept itu bukan hanya untuk kamu pahami, tapi juga untuk kamu latih.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang dapat ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.