Buntut Tuduhan Israel Soal Anggota UN Bantu Hamas: Staf UNRWA Dipecat-11 Negara Setop Kirim Dana
Pada hari yang sama ketika pengadilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memerintahkan Israel untuk tidak melakukan genosida di Gaza, Israel menuduh staf PBB terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) sebelumnya mengatakan pihaknya telah membuka penyelidikan setelah Israel menuduh beberapa karyawannya terlibat dalam serangan 7 Oktober yang memicu pertempuran saat ini.
Hal ini telah mendorong setidaknya 10 negara Barat untuk menarik atau menghentikan sementara pendanaan untuk badan tersebut. Keputusan ini mengundang kritik dari para pejabat tinggi Palestina dan Hamas.
Adapun beberapa negara yang berhenti memberi dukungan terhadap UNRWA adalah Amerika Serikat, Australia, Kanada, Italia, Jerman, Finlandia, Belanda, Swiss, Inggris, Jepang, dan Skotlandia.
"Penangguhan dana mengancam pekerjaan kemanusiaan di kawasan ini, terutama di Gaza," kata Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini dalam sebuah pernyataan pada Sabtu malam, dan mendesak negara-negara yang telah membekukan dana untuk "mempertimbangkan kembali keputusan mereka" karena Gaza menghadapi risiko kelaparan massal, sebagaimana dilansir dari Al Jazeera.
UNRWA dilaporkan memecat beberapa karyawannya setelah tuduhan tersebut, namun tuduhan tersebut belum dipublikasikan, dikutip dari CNN. UNRWA mempekerjakan sekitar 13.000 orang di Gaza, seiring dengan meningkatnya bencana kemanusiaan di wilayah Palestina yang terkepung.
Irlandia dan Norwegia Tetap Beri Dukungan untuk UNRWA
Foto: Getty Images via AFP/SPENCER PLATT
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Hussein al-Sheikh mengatakan keputusan negara-negara tersebut “mengandung risiko bantuan politik dan kemanusiaan yang besar”.
“Pada saat ini dan mengingat agresi yang terus berlanjut terhadap rakyat Palestina, kami memerlukan dukungan maksimal untuk organisasi internasional ini dan tidak menghentikan dukungan dan bantuan terhadapnya,” tulisnya di X, mendesak negara-negara tersebut untuk “segera membatalkan keputusan mereka".
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan blok beranggotakan 27 negara itu akan “menilai langkah lebih lanjut dan mengambil pelajaran berdasarkan hasil penyelidikan penuh dan komprehensif”.
Di antara negara yang menghentikan pendanaannya, Irlandia dan Norwegia tetap menyatakan dukungan berkelanjutan untuk UNRWA, dengan mengatakan bahwa badan tersebut melakukan pekerjaan penting untuk membantu warga Palestina yang kehilangan tempat tinggal dan sangat membutuhkan bantuan di Gaza.
UNRWA Melakukan Penyelidikan
Foto: REUTERS/IBRAHEEM ABU MUSTAFA
Hamas mengecam “ancaman” Israel terhadap UNRWA, setelah Israel menuduh beberapa staf UNRWA terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan yang menurut pihak berwenang di sana menewaskan sekitar 1.140 orang.
“Kami meminta PBB dan organisasi internasional untuk tidak menyerah pada ancaman dan pemerasan dari Israel," kata kantor pers Hamas dalam sebuah postingan di Telegram, dilansir dari Al Jazeera.
Pada hari Jumat, UNRWA mengatakan telah memecat beberapa pegawainya dan telah membuka penyelidikan atas tuduhan tersebut.
“Pihak berwenang Israel telah memberikan informasi kepada UNRWA tentang dugaan keterlibatan beberapa pegawai UNRWA dalam serangan mengerikan terhadap Israel pada 7 Oktober,” kata Lazzarini.
“Untuk melindungi kemampuan badan tersebut dalam memberikan bantuan kemanusiaan, saya telah mengambil keputusan untuk segera mengakhiri kontrak para anggota staf ini dan meluncurkan penyelidikan untuk mengungkap kebenaran tanpa penundaan," lanjutnya.
UNRWA didirikan setelah pembentukan negara Israel pada tahun 1948 untuk memberikan pendidikan, perawatan kesehatan, layanan sosial dan pekerjaan kepada ratusan ribu pengungsi Palestina yang terpaksa mengungsi. Badan organisasi ini mulai beroperasi pada tahun 1950.
UNRWA saat ini memberikan bantuan kepada hampir 6 juta warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki, serta di negara tetangga Yordania, Suriah, dan Lebanon.
Tempat perlindungan badan tersebut di Gaza juga telah berulang kali menjadi sasaran rudal Israel, meskipun terdapat permintaan untuk jalur yang aman untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah berjanji untuk melakukan “peninjauan independen yang mendesak dan komprehensif terhadap UNRWA” setelah tuduhan Israel.
Sejak 7 Oktober hingga saat ini, setidaknya 26.257 orang tewas dan 64.797 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!