Buntut Tuduhan Israel Soal Anggota UN Bantu Hamas: Staf UNRWA Dipecat-11 Negara Setop Kirim Dana

Nadya Quamila | Beautynesia
Senin, 29 Jan 2024 18:15 WIB
Buntut Tuduhan Israel Soal Anggota UN Bantu Hamas: Staf UNRWA Dipecat-11 Negara Setop Kirim Dana
Buntut Tuduhan Israel soal Anggota UN Bantu Hamas: Staf UNRWA Dipecat-11 Negara Setop Kirim Dana/Foto: Getty Images via AFP/ALEX WONG

Pada hari yang sama ketika pengadilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memerintahkan Israel untuk tidak melakukan genosida di Gaza, Israel menuduh staf PBB terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) sebelumnya mengatakan pihaknya telah membuka penyelidikan setelah Israel menuduh beberapa karyawannya terlibat dalam serangan 7 Oktober yang memicu pertempuran saat ini.

Hal ini telah mendorong setidaknya 10 negara Barat untuk menarik atau menghentikan sementara pendanaan untuk badan tersebut. Keputusan ini mengundang kritik dari para pejabat tinggi Palestina dan Hamas.

Adapun beberapa negara yang berhenti memberi dukungan terhadap UNRWA adalah Amerika Serikat, Australia, Kanada, Italia, Jerman, Finlandia, Belanda, Swiss, Inggris, Jepang, dan Skotlandia.

"Penangguhan dana mengancam pekerjaan kemanusiaan di kawasan ini, terutama di Gaza," kata Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini dalam sebuah pernyataan pada Sabtu malam, dan mendesak negara-negara yang telah membekukan dana untuk "mempertimbangkan kembali keputusan mereka" karena Gaza menghadapi risiko kelaparan massal, sebagaimana dilansir dari Al Jazeera.

UNRWA dilaporkan memecat beberapa karyawannya setelah tuduhan tersebut, namun tuduhan tersebut belum dipublikasikan, dikutip dari CNN. UNRWA mempekerjakan sekitar 13.000 orang di Gaza, seiring dengan meningkatnya bencana kemanusiaan di wilayah Palestina yang terkepung.

Irlandia dan Norwegia Tetap Beri Dukungan untuk UNRWA

NEW YORK, NEW YORK - OCTOBER 13: Supporters of Palestine participate in a rally in Times Square to condemn the recent fighting in Gaza on October 13, 2023 in New York City. Across the country and around the world, people are holding rallies and vigils for both Palestinians and Israelis following a surprise attack by Hamas on October 7. The attack has resulted in a bombardment of Gaza by the Israeli military and a a possible ground invasion of the territory.   Spencer Platt/Getty Images/AFP (Photo by SPENCER PLATT / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)

Foto: Getty Images via AFP/SPENCER PLATT

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Hussein al-Sheikh mengatakan keputusan negara-negara tersebut “mengandung risiko bantuan politik dan kemanusiaan yang besar”.

“Pada saat ini dan mengingat agresi yang terus berlanjut terhadap rakyat Palestina, kami memerlukan dukungan maksimal untuk organisasi internasional ini dan tidak menghentikan dukungan dan bantuan terhadapnya,” tulisnya di X, mendesak negara-negara tersebut untuk “segera membatalkan keputusan mereka".

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan blok beranggotakan 27 negara itu akan “menilai langkah lebih lanjut dan mengambil pelajaran berdasarkan hasil penyelidikan penuh dan komprehensif”.

Di antara negara yang menghentikan pendanaannya, Irlandia dan Norwegia tetap menyatakan dukungan berkelanjutan untuk UNRWA, dengan mengatakan bahwa badan tersebut melakukan pekerjaan penting untuk membantu warga Palestina yang kehilangan tempat tinggal dan sangat membutuhkan bantuan di Gaza.

UNRWA Melakukan Penyelidikan

A Palestinian woman presents her ration card to receive flour bags distributed by the United Nations Relief and Works Agency (UNRWA) during a temporary truce between Hamas and Israel, in Khan Younis in the southern Gaza Strip November 27, 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

Foto: REUTERS/IBRAHEEM ABU MUSTAFA

Hamas  mengecam “ancaman” Israel terhadap UNRWA, setelah Israel menuduh beberapa staf UNRWA terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan yang menurut pihak berwenang di sana menewaskan sekitar 1.140 orang.

“Kami meminta PBB dan organisasi internasional untuk tidak menyerah pada ancaman dan pemerasan dari Israel," kata kantor pers Hamas dalam sebuah postingan di Telegram, dilansir dari Al Jazeera.

Pada hari Jumat, UNRWA mengatakan telah memecat beberapa pegawainya dan telah membuka penyelidikan atas tuduhan tersebut.

“Pihak berwenang Israel telah memberikan informasi kepada UNRWA tentang dugaan keterlibatan beberapa pegawai UNRWA dalam serangan mengerikan terhadap Israel pada 7 Oktober,” kata Lazzarini.

“Untuk melindungi kemampuan badan tersebut dalam memberikan bantuan kemanusiaan, saya telah mengambil keputusan untuk segera mengakhiri kontrak para anggota staf ini dan meluncurkan penyelidikan untuk mengungkap kebenaran tanpa penundaan," lanjutnya.

UNRWA didirikan setelah pembentukan negara Israel pada tahun 1948 untuk memberikan pendidikan, perawatan kesehatan, layanan sosial dan pekerjaan kepada ratusan ribu pengungsi Palestina yang terpaksa mengungsi. Badan organisasi ini mulai beroperasi pada tahun 1950.

UNRWA saat ini memberikan bantuan kepada hampir 6 juta warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki, serta di negara tetangga Yordania, Suriah, dan Lebanon.

Tempat perlindungan badan tersebut di Gaza juga telah berulang kali menjadi sasaran rudal Israel, meskipun terdapat permintaan untuk jalur yang aman untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah berjanji untuk melakukan “peninjauan independen yang mendesak dan komprehensif terhadap UNRWA” setelah tuduhan Israel.

Sejak 7 Oktober hingga saat ini, setidaknya 26.257 orang tewas dan 64.797 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE