Childfree, Sebuah Pilihan Hidup untuk Tidak Memiliki Anak

Retno Wulandari | Beautynesia
Sabtu, 28 Aug 2021 06:00 WIB
Ternyata Ini Sisi Positif dan Negatif dari Tren Childfree yang Harus Kamu Ketahui:
Sisi positif dan negatif dari tren childfree/ Foto: Freepik.com

Belakangan ini istilah childfree sedang hangat diperbincangkan oleh masyarakat. Yup, fenomena childfree memang banyak menuai pro dan kontra setelah pernyataan YouTuber Gita Savitri yang memilih untuk hal itu, ramai di media sosial.

Sebenarnya, apa itu childfree? Dan kenapa bisa sampai timbulkan perdebatan?

Pengertian Childfree

Sisi positif dan negatif dari tren childfree
Sisi positif dan negatif dari tren childfree/ Foto: Freepik.com

Menurut Oxford Dictionary, childfree adalah kondisi tidak memiliki anak, terutama karena sebuah pilihan. Cambridge Dictionary juga mendefinisikan istilah childfree dengan penggambaran yang hampir serupa.

Secara umum, childfree merujuk pada pasangan suami-istri yang memilih untuk tidak memiliki anak. Sebelum memutuskan untuk childfree, setiap pasangan pasti memiliki berbagai macam alasan yang sudah dipertimbangkan masak-masak, Beauties.

Menurut Tomas Frejka dalam risetnya yang berjudul Childlessness in the United States, mengungkap bahwa dibanding dekade 1970-an, pasangan yang memilih untuk tidak memiliki anak meningkat dari 10 persen menjadi 20 persen di tahun 2000-an.

Sementara itu, International Business Times melaporkan bahwa Australian Bureau of Statistic menilai akan lebih banyak pasangan suami-istri yang memilih untuk tidak memiliki anak di tahun 2023-2029 mendatang.

Ternyata Ini Sisi Positif dan Negatif dari Tren Childfree yang Harus Kamu Ketahui:

Sisi positif dan negatif dari tren childfree/ Foto: Freepik.com

Melansir dari laman Today, Psikolog Klinis Doktor Shannon Curry mengatakan bahwa tekanan sosial pada perempuan untuk menikah dan memiliki anak memang sangat besar.

Meski begitu, ia juga berpandangan bahwa keputusan childfree seharusnya tidak membuat seorang perempuan tampak menjadi egois, dan hal-hal buruk dalam hidupnya yang akan terjadi (karena pilihan untuk chlidfree) yang kerap diomong-omongkan masyarakat, hanyalah mitos belaka.

Meskipun menimbulkan pro dan kontra, fenomena childfree kini seolah-olah sudah menjadi tren tersendiri untuk diikuti. Terlebih, banyak tokoh masyarakat terkenal dan mapan, terang-terangan memilih pilihan hidup satu ini. Adapun sejumlah alasan kenapa childfree dipilih bisa berbeda-beda tiap orang, Beauties.

Bisa karena telah memiliki masa lalu kecil yang traumatis, merasa bumi yang kita tinggali saat ini bukanlah tempat yang aman untuk manusia suci yang akan dilahirkan, enggan melibatkan seseorang baru kepada ketidakpastian hidup, hingga nggak menemukan alasan yang tepat kenapa juga harus punya anak?

Ya, suatu hal, apapun itu akan mengandung sisi positif dan negatif. Bagi pilihan untuk childfree itu sendiri antara lain:

Sisi positif dan negatif dari tren childfree
Sisi positif dan negatif dari tren childfree/ Foto: Freepik.com

Sisi Positif Childfree

Apabila keputusan childfree sudah disepakati bersama, maka sisi positif childfree yang akan didapatkan antara lain:

  • Bisa lebih fokus kepada diri sendiri dan pasangan. Misalnya fokus berkarir, target hidup bersama pasangan, dan lainnya.
  • Tidak terbebani oleh beberapa aspek kehidupan. Misalnya finansial.
  • Tidak ikut menyumbang kepadatan populasi dunia beserta efek negatifnya. Menurut Psychology Today, pasangan yang memilih childfree akan bantu bumi untuk memulihkan sumber daya alamnya.

Sisi Negatifnya

Sedangkan sisi negatif ketika pasangan memilih untuk tidak memiliki anak:

  • Cenderung akan merasa kesepian seiring bertambahnya usia. Hal ini juga berpotensi memicu terjadinya konflik degan pasangan.
  • Dianggap tidak memiliki orang yang bisa diandalkan untuk merawat ketika sudah tua. Namun, menurut Doktor Shannon Curry, tidak ada bukti untuk mendukung keyakinan tersebut.
  • Masyarakat tampaknya belum sepenuhnya terbuka akan pilihan ini, sehingga 'diomongin orang' cenderung bisa jadi makanan sehari-hari. Bahkan termasuk dari keluarga besarmu sendiri.

Baik kamu maupun temanmu yang pilih keputusan ini, sebaiknya kita tak perlu menghakimi keputusan mereka, sekaligus tidak perlu memaksakan bahwa pilihanmu adalah yang paling tepat kepada mereka.

Untuk itu, lebih baik kita semua dapat saling menghormati dan menghargai keputusan masing-masing, ya.

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.